PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia pembangunan pertanian tetap merupakan bagian yang terpenting dari pembangunan ekonomi Nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka untuk lebih meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan , salah satunya yaitu mengolah produk pertanian (melalui kegiatan agroindustri). Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya didirikan pabrik-pabrik pengolahan hasil pertanian baik yang berskala besar, sedang maupun berupa industri rumah tangga.
Dalam kegiatan agroindustri, tidak bisa terlepas dari sifat komoditi pertanian yang pada umumnya dihasilkan sebagai bahan mentah, bersifat musiman, dan mudah rusak sehingga perlu langsung dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu. Adanya pengolahan produk pertanian ini, maka akan dapat memberikan dampak positif pada perubahan misalnya melalui penciptaan lapangan kerja, dapat memberikan nilai tambah, perbaikan pendapatan, dan pengembangan pertanian.
Salah satu komoditi pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu dari tanaman palawija yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai salah satu komoditi tanaman pangan yang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan lezat rasanya, serta termasuk jenis tanaman pangan yang telah memasyarakat dan disukai oleh banyak orang.
Menurut Hanani, dkk (2003), bahwa komoditi tanaman pangan yang mencakup padi dan palawija merupakan sumber pangan pokok dan mempunyai kaitan erat dengan industri. Disamping pemenuhan kebutuhan dalam negeri dalam bentuk permintaan langsung, permintaan untuk bahan baku industri makanan dan industri pakan, pasar ekspor juga masih sangat terbuka. Hal ini berarti peningkatan produksi komoditas tanaman pangan dan palawija mempunyai arti strategis dalam mendukung kegiatan pangan Nasional, pemberdayaan ekonomi rumah tangga petani, mendukung berkembangnya sektor industri pengolahan dan dampak ganda (multiplier effect) yang dihasilkan.
Sebagai salah satu dari tanaman palawija, kacang tanah amat potensial dalam pengembangan program Nasional peningkatan produksi kacang-kacangan sebagai sumber protein nabati, bahan penganekaragaman pangan penduduk dan makanan ternak. Kacang tanah merupakan sumber karbohidrat dan protein nabati, sehingga sangat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kacang tanah dapat diolah menjadi berbagai produk olahan yang salah satunya yaitu produk “gula kacang”. Produk gula kacang ini, oleh masyarakat sering disebut dengan istilah “enting-enting”. Selain itu masih banyak produk olahan dari kacang tanah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat antara lain kacang asin, kacang telor, minyak kacang, dll.
Pengolahan kacang tanah menjadi produk gula kacang mempunyai arti penting dalam menambah pendapatan keluarga dan memperbaiki ekonomi rumah tangga. Produk gula kacang ini merupakan salah satu produk olahan dari kacang tanah yang dibuat dengan gula kelapa, berupa makanan kering serta rasanya manis. Salah satu daerah yang terdapat usaha pengolahan produk gula kacang yaitu Desa Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.
Pada umumnya industri pengolahan produk gula kacang ini merupakan industri rumah tangga yang tenaga kerjanya berasal dari keluarga sendiri dan dari masyarakat sekitar. Berdasar gambaran di atas, untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses pengolahan produk gula kacang, masalah/kendala yang dihadapi dalam melakukan usaha gula kacang, besarnya biaya yang dikeluarkan, serta besarnya pendapatan yang diperoleh, maka perlu adanya penelitian “Analisis Usaha Pada Pengolahan Produk Gula Kacang” Suatu studi di Desa Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment