BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan sub sektor peternakan sangat penting guna memenuhi permintaan masyarakat akan hasil peternakan. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran pemenuhan kebutuhan gizi, maka permintaan akan hasil-hasil peternakan semakin meningkat. Salah satu hasil peternakan yang banyak dibutuhkan masyarakat adalah susu sapi. Susu dapat diartikan sebagai sekresi yang normal dari kelenjar ambing hewan menyusui (Susrini, 1992).
Perusahaan Susu Anugerah merupakan bentuk perusahaan peternakan sapi perah yang memelihara ternak secara komersial dari tahun ke tahun. Kendala yang dihadapi usaha peternakan sapi perah adalah mengenai metode evaluasi perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran usaha peternakan sapi perah yang tepat sehingga pendapatan yang diperoleh dapat layak untuk memenuhi biaya produksi, untuk mengetahui hubungan antara skala usaha dan biaya produksi terhadap pendapatan usaha.
Biaya produksi dalam arti ekonomi adalah semua korbanan yang harus ditanggung untuk menghasilkan barang atau jasa yang siap dipakai konsumen (Sudarsono,1986). Menurut Ibrahim (1998) biaya produksi terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan, terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengambilan pokok pinjaman, penyusutan, asuransi dan biaya tetap lainnya yang harus dapat ditentukan besarnya.
Menurut Nicholson (1994) biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah sementara tingkat keluaran berubah dalam jangka pendek. Mulyadi (1999) menyatakan bahwa biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Welsch (2000) mendefinisikan biaya tetap sebagai biaya yang secara total adalah tetap dari bulan ke bulan tanpa memperhatikan fluktuasi masukan ataupun keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Biaya tidak tetap adalah biaya yang diperlukan untuk membiayai proses produksi, dimana besar kecilnya biaya ini tergantung pada besar kecilnya jumlah produksi. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar, biaya pengangkutan, biaya sewa gedung dan lain sebagainya. Biaya tidak tetap dihitung pada setiap bulan dan tahun sesuai dengan rencana produksi yang telah disusun pada setiap tahunnya (Ibrahim, 1998). Menurut Fanani (1994) besar kecilnya biaya tidak tetap tergantung pada volume produksi yang dihasilkan.
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment