Perbedaan Hasil Belajar Antara Pendekatan Kontekstual Dengan Konvensional Pada Sub Konsep Keanekaragaman Hewan Di Kelas Vii Smp Negeri I Sragen Tahun Ajaran 2005/2006 (PBIO-4)

Bookmark and Share
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa akan datang. Pendidikan dapat dipahami sebagai suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan dan suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju ke arah kedewasaan. Proses pembelajaran di lingkungan sekolah (pendidikan formal) melibatkan berbagai komponen. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka proses pembelajaran kurang berhasil. 

Dalam proses pembelajaran biologi melibatkan banyak unsur yang saling berikatan dan menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes dan lingkungan. Guru dan siswa merupakan subjek pendidikan yang sangat menentukan dalam konteks pengembangan di sekolah. Sebaik apapun kurikulum, jika motivasi guru dan siswa kurang memadai maka proses pembelajaran seperti yang diharapkan tidak akan terjadi.

Pembelajaran yang dilaksanakan dapat diketahui hasilnya dengan diadakan evaluasi hasil belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi hasil belajar bertujuan mengetahui kemajuan-kemajuan dan kelemahan siswa, guru, proses belajar mengajar beserta sebab akibatnya, sehingga siswa dapat mengetahui langkah apa yang akan diambil untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam proses belajar mengajar dapat digunakan banyak pendekatan pembelajaran. Agar diperoleh hasil yang optimal diperlukan pendekatan yang tepat untuk mengajarkan suatu pengetahuan atau materi sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan sesuai untuk kurikulum 2004. Kompetensi berarti siswa mempunyai pengetahuan, mempunyai keterampilan, dan mempunyai nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Untuk menjadikan siswa yang berkompeten diperlukan pembelajaran yang baik tidak hanya dengan pembelajaran konvensional. Pengajaran biologi kelas VII konsep keanekaragaman hewan bertujuan untuk menerapkan konsep dasar-dasar klasifikasi serta tujuan klasifikasi untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pemahaman terhadap konsep keanekaragaman hewan menyangkut ciri-ciri umum vertebrata dan invertebrata, contoh-contoh, bagian-bagian tubuh, serta penggunaan kunci determinasi sederhana. Keanekaragaman hewan meliputi semua hewan vertebrata dan invertebrata terdapat dalam jumlah yang sangat besar dan menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar pula. Diperlukan kegiatan klasifikasi yaitu kegiatan pengelompokan dan pemberian nama setiap kelompok yang terbentuk serta memerlukan pendekatan dan media pembelajaran yang sesuai untuk mempermudah mempelajarinya (Suroso,2003).

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan sekitar siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang mereka peroleh dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yaitu mengalami atau mengamati sendiri, tidak hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. (Anonim, 2002)

Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Sragen ini menunjukkan bahwa pembelajaran masih didominasi ceramah sehingga hasil belajar kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, apalagi jika dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang cenderung bersifat hafalan tanpa adanya pemahaman yang baik. Kebanyakan siswa mempunyai kemampuan mengahafalkan materi yang diterima dengan baik tetapi mereka kurang memahami secara lebih dalam apa yang mereka hafalkan. Sebagian besar siswa belum mampu menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengetahuan secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa mengalami atau melihat sendiri. Padahal siswa memerlukan konsep-konsep yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya karena pembelajaran tidak hanya berupa transfer pengetahuan tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa yang akan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar mereka akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari daripada hanya mengetahui secara lisan saja.

Berdasarkan nilai ulangan harian biologi yang pertama untuk kelas VII A sampai VII D di SMP N 1 Sragen mempunyai tingkat keaktifan dan hasil belajar masih dibawah standar yaitu 7,5 (untuk Sekolah Standar Nasional). Hal ini dapat dilihat pada nilai rata-rata ulangan harian sebesar 6,3 sampai 6,9. Hasil belajar ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan. Proses pembelajaran Biologi yang dilakukan di SMP N 1 Sragen masih didominasi metode ceramah tanpa didukung pendekatan pembelajaran lain atau media pembelajaran yang bervariasi. Proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan kontekstual dengan dibantu media asli belum pernah dilakukan pada konsep keanekaragaman hewan, sehingga manfaat penggunaan pendekatan kontekstual terhadap peningkatan hasil belajar biologi belum pernah diketahui. 

Hasil belajar siswa yang rendah yaitu dibawah 7,5 (untuk Sekolah Standar Nasional) disebabkan berbagai faktor antara lain : untuk pokok bahasan Keanekaragaman Hewan materi terlalu banyak sehingga sulit dipahami karena terbatasnya media, guru kurang memotivasi siswa karena dalam KBM sebagian besar masih didominasi dengan ceramah sehingga pembelajaran kurang menarik, dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional menyebabkan siswa kurang dilibatkan secara aktif sehingga minat dan motivasi siswa juga kurang, dan pendekatan pembelajaran kurang tepat dan materi kurang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 

Memadukan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa akan sangat berarti dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kontekstual menciptakan kelas yang didalamnya siswa akan terlibat lebih aktif, dan bukan hanya sebagai pengamat yang pasif, sehingga proses belajar siswa akan dapat lebih optimal dan hasil belajar juga meningkat (Anonim, 2002). Penelitian ini difokuskan pada perbedaan hasil belajar antara pendekatan kontekstual dan
pendekatan konvensional pada sub konsep keanekaragaman hewan di kelas VII SMP N 1 Sragen.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment