Peranan Guru Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Kelas V Sdn Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005/2006 (AI-44)

Bookmark and Share
BAB I
PENDAHULUAN
 
Latar Belakang
Agama Islam mengajarkan kepada para pemeluknya agar senantiasa mengingat Allah dengan melakukan sholat. Adapun pengertian sholat dalam syariat Islam ialah: ibadat yang tersusun dari beberapa kata dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, diakhiri dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan (Sudarsono, 1994: 33).
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ(البينه:5)
Artinya            : Padahal mereka tidak disuruh kecual supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Depag RI, 1998: 1084).

Salat wajib lima kali sehari semalam menghapus dosa-dosa kecil yang dikerjakan di antara waktu-waktu itu. Selama tidak mengerjakan dosa besar. Rasulullah Saw. Pernah bersabda, yang artinya :
“Perumpamaan salat lima waktu adalah seperti sebuah sungai berair tawar yang berada di hadapan pintu seseorang dari kamu. Ia mandi di dalamnya lima kali sehari. Adakah menurut pendapat kamu, akan tertinggal kotoran pada tubuhnya ? “para sahabat menjawab : “tidak sedikit pun akan tertnggal padanya ya Rasulullah. “maka berkata nabi selanjutnya. “sholat lima kali sehari semalam akan menghilangkan kotoran dari tubuhnya” (Sudarsono, 1994: 33-34)..
Telah jelas bahwa Allah memfardhukan Sholat atas Muhammad dan umatnya pada malam Muhammad berisra’ dan mi’raj. Maka rahasia yang tersirat dimalam memfardhukan Sholat pada malam tersebut, ialah :
1.                  Isra’ itu, suatu kenyataan yang menyatakan kemuliaan muhammad dalam pandangan jamaah yang paling tinggi. Kenyataan tesebut dilahirkan dengan menetapkan kewajiban sholat sebagai puncak ibadah kepada Muhammad.
2.                  Isra’ itu, dilakukan sesudah Nabi dibersihkan dan dipenuhi jiwanya dengan hikmah dan iman. Maka berpadananlah pada malam itu disyariatkan sholat, suatu ibadah yang dikerjakan sesudah diri bersih dari najis, hadast, dari segala rupa kotoran jiwa, dan sesudah hati diisi dengan rasa takut, rasa harap dengan membaharui taubat dari segala dosa.
3.                  Isra’ itu untuk melahirkan kemuliaan Nabi di mata malaikat dan alam arwah.
Memang tak ada suatu pemberian Tuhan yang sangat besar kemuliaannya, yang melebihi ibadah sholat.
Nabi SAW. bersabda :
اقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد
Artinya                :  Masa yang paling dekat seseorang hamba kepada Tuhannya, ialah masa hamba itu sedang bersujud. (HR. Bukhari)
4.                  Supaya peristiwa isra’ itu senantiasa menjadi ingatan kita. Dengan kita bersembahyang kita teringat akan peristiwa yang menggoncangkan masyarakat kaum musyrukin quraisy dimasa nabi menceritakannya. Kita menghayati dengan sepenuk hati bahwa ibadah shalat ini, pemberian tuhan yang diterima muhammad langsung dari Allah tuhan semesta alam (Ass-shiddieqy, 2000: 128-129).

Berdasarkan paparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sholat merupakan senjata sakti yang diberikan kepada kita. Dengan senjata sakti ini kita dapat memeatahkan serangan hawa nafsu setan. Sholet merupakan penawar mujarab. Dengan sholet kita membersihkan jiwa dan rohani kita dari aneka rupa pernagai keji dan buruk. Sholat meripakan suatu jalan yang terbaik sekali kita lalui untuk mengenang Allah SWT.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, para pendidik harus selektif dalam memikirkan dan meningkatkan pendidikan agama anak didiknya, khususnya ibadah sholat anak didiknya. Karena tugas pendidik tidak cukup hanya dengan mengisi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya pada anak didik atau hanya menekankan segi intelektual saja.
Guru agama pada sekolah dasar hendaknya memperhatikan perhatian khusus tentang peningkatan ibadah sholat kepada anak didiknya. Hal ini disebabkan karena sholat  merupakan kunci surga sebagaimana Nabi SAW bersabda yang artinya :
“Tiada suatu yang diturunkan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya. Yang lebih disukai-Nya setelah tauhid dari pada salat. Seandainya ada yang disukainya lebih dari pada salat, Niscaya  dengan itu para malaikat akan beribadah kepada-Nya. Namun diantara para Malaikat itu ada yang terus-menerus rukuk dan ada yang terus menerus sujud, berdri ataupun duduk dalam salat” (Sudarsono, 1994: 34).

Menyadari akan pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan setiap umat muslim dalam mengadakan hubungan baik dengan manusia, dengan alam lingkungan dan dengan khaliknya. Yang kemudian dikaitkan dengan kondisi yang terjadi di SDN Tumpak dimana masih ada siswa yang tidak pernah sholat, masih ada siswa yang sholatnya belum sesuai dengan tuntunan Rasululullah SAW. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dari orang tua, kurangnya motivasi dari lingkungan sekitar, serta kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran yang disampaikan di sekolah.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti merasa lebih termotivasi untuk mengadakan penelitian tentang “ Peranan Guru Agama dalam Meningkatkan Ibadah Sholat Siswa Kelas V SDN Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005/2006.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment