Fungsi Pimpinan Pondok Pesantren Dalam Rangka Meningkatkan Dinamika Pendidikan Di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Padak Lembar (AI-42)

Bookmark and Share
BAB I 
PENDAHULUAN 

A.                 Latar Belakang
Pondok Pesantren merupakan lembaga yang cukup efektif dalam membina akhlak dan kesalihan anak setelah keluarga. Peran Pondok Pesantren dalam prinsipnya adalah membina jasmani dan rohani anak peserta didik. Pandangan ini sangat berbeda dengan pandangan pendidikan barat yang sangat menekan kepada unsur jasmani manusia, dalam membentuk potensi yang ada di dalam diri anak didik. Pondok Pesantren idealnya memperjuangkan dalam operasionalnya pembentukan anak didik yang memiliki paham keagamaan beraqidah Islam yang kuat, memiliki niat ikhlas memiliki keberanian, memiliki etos keilmuan, keterampilan dan akhlak yang mulia.
Di samping itu, Pondok Pesantren juga dipercaya oleh masyarakat menjadi penjaga maslahat umat. Tak hanya itu, sejarah awal yang ditorehkan oleh para Ulama (sebagai perintis Pondok Pesantren) terdahulu rupanya telah mengakar kuat pada alam pikir masyarakat secara turun temurun.
Secara turun temurun rasa kepercayaan itu semakin dikuatkan oleh Ulama-ulama setelahnya yang tidak sedikit memberikan bukti tentang kepiawaian yang mereka miliki. Sedikitnya catatan sejarah yang menemukan adanya Ulama yang menghianati amanat masyarakat adalah unsur lain yang menguatkan kepercayaan mereka tersebut. Ditambah dengan pengajian-pengajian yang diberikan Ulama, dimana banyak sekali anjuran tentang pentingnya kepatuhan terhadap Ulama semakin membengkakkan rasa percaya umat pada ulama.
Dalam kacamata sosiologi, kepercayaan serta kepatuhan masyarakat yang diberikan kepada Ulama, rupanya jauh berada di atas kepatuhan yang diberikan kepada pejabat-pejabat formal (Haedari, 2004: 20).

Bertitik tolak dari Ulama/Kyai/Tuan guru (dalam Bahasa Sasak) selaku pimpinan pondok pesantren, maka kepemimpinannya merupakan inti management, sebab Ulama merupakan daya penggerak dari sumber-sumber dan alat-alat yang tersedia. Dalam usaha pencapaiannya diperlukan tehnik yang baik. Untuk itu seorang pemimpin tentulah mempunyai sifat-sifat atau ciri- yang harus dimiliki.
Kemampuan sebagai pemimpin, Ulama akan ikut menentukan keberhasilan fungsinya sebagai top figur, tentunya Ulama harus dapat menjadi pemimpin yang dihormati, dapat dipercaya dan dituruti, ia memerlukan keterampilan memimpin, memiliki keramahan dan sikap bersahabat.
Pemimpin pesantren yang memiliki kepemimpinan yang relevan dengan kebutuhan sekarang dan masa depan harus pula mampu memahami akan kebutuhan integrasi pesantren ke dalam pendidikan nasional. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa pemimpin pesantren sebagai pendidik yang hidup di tengah-tengah dan menjadi bagian dari masyarakat bangsa kita yang mempunyai banyak tantangan dan kemajuan dalam segala bidang maka jika banyak tantangan pemimpin sendiri tidak memikirkan langkah-langkah untuk meningkatkan dinamika pesantren/pendidiknya, tentu masyarakat tidak akan mau lagi melihat pesantren, tetapi bila kepemimpinannya bisa memahami perkembangan ilmu dan teknologi serta diterapkan di pondok pesantren dengan tidak melupakan sistem lama, maka banyak sekali masalah yang dapat digarap oleh kepemimpinan pesantren yang dinamis dan memiliki pandangan yang luas.
Dari paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk  melakukan penelitian tentang “Fungsi Pimpinan Pondok Pesantren dalam Rangka Meningkatkan Dinamika Pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Padak Lembar”.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment