Melakukan Kebaikan Itu, Tak Akan Pernah Sia-Sia

Bookmark and Share
Melakukan kebaikan itu memang tidak akan pernah sia-sia, sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan niscaya akan selalu mendatangkan manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain, di dunia terlebih di akhirat. Berikut ini berbagai kisah yang menggambarkan contoh-contoh bahwa melakukan kebaikan itu selalu mendatangkan manfaat.

1.      Balasan Amal
Rasulullah saw pergi mengantar jenazah salah seorang sahabatnya katakanlah namanya Fulan. Kemudian beliau duduk menghibur keluarganya, bertanya kepada mereka apakah almarhum Fulan berkata sesuatu menjelang ajalnya ?. Keluarganya bercerita bahwa menjelang ajalnya datang almarhum berkata :” Alangkah lebih baiknya seandainya aku panjang, baru dan sempurna”. Salah seorang keluarga kemudian bertanya kepada Rasulullah, apa gerangan maksud dari kata-kata almarhum menjelang ajalnya itu.
Rasulullah bersabda :”Demi Allah, almarhum memang mengatakan yang sebenarnya. Pada masa hidupnya suatu hari dia berjalan terburu-buru menuju masjid, ketika akan meninggal diperlihatkan pahala dari tindakannya tersebut. Itulah sebabnya dia mengatakan bahwa alangkah lebih baiknya apabila jalan menuju mesjid itu panjang sehingga dia dapat menambah dan memperbanyak pahala.”
”Begitu pula di suatu hari yang amat dingin Fulan berjalan untuk menunaikan shalat shubuh, di tengah jalan dia menjumpai seseorang yang nyaris mati kedinginan. Kebetulan Fulan memakai dua selendang, yang satu baru dan yang lainnya lama. Dia memberikan selendangnya yang lama kepada orang yang kedinginan itu. Ketika diperlihatkan jumlah pahala ketika menjelang ajalnya datang, dia menginginkan alangkah lebih baiknya seandainya dulu selendang yang baru yang dia berikan agar pahalanya lebih banyak lagi.”
”Suatu saat ketika Fulan pulang ke rumahnya dan bersiap menyantap makanan yang telah disiapkan istrinya berupa sepotong roti yang telah diaduk dengan rempah-rempah dan lemak, tiba-tiba pintu diketuk orang yang meminta bantuan karena kelaparan. Fulan memberinya sebagian dari roti itu. Ketika menjelang ajal dia melihat pahala dari tindakannya itu. Sehingga dia mengatakan seandainya saja sempurna. Maksudnya, kalau saja dia tidak memakan roti itu dan memberikan semua roti kepada orang yang kelaparan tadi secara utuh dan sempurna, maka dia dapat menambah dan melipat gandakan pahala.”
2.      Karena Sepotong Ranting
Seorang laki-laki sedang berjalan, saat ia akan melalui suatu tempat sepotong ranting yang tumbuh menjulur ke jalan menghalangi langkahnya. Ia berhenti sejenak, seraya berkata :” Demi Allah saya akan menyingkirkan dahan ini dari jalan supaya tidak mengganggu kaum muslimin” , kemudian ia menyingkirkan dahan itu. ”Abu Hurairah ra berkata :Bersabda Nabi Muhammad saw ”Saya telah melihat seseorang masuk surga dan bersenang-senag karena ia telah memotong ranting yang menghalangi jalan kaum muslim”.
3.      Karena Seekor Anjing
Abu Harairah ra berkata, Rasulullah bersabda ” Ketika seseorang berjalan jauh, dia kehausan sehingga terpaksa turun ke dalam perigi (sumur)  untuk minum. Ketika keluar dari perigi dia melihat ada anjing menjilat-jilat tanah di tepi perigi karena kehausan, orang itu berfikir tentulah sang anjing kehausan seperti dirinya tadi. Maka segera dia turun kembali ke dalam perigi, memenuhi sepatunya dengan air dan membawanya dengan cara menggigitnya sampai ke atas. Kemudian meminumkannya kepada anjing tersebut, maka Allah memuji perbuatannya dan mengampuni dosanya.(HR. Buchary-Muslim).
4.      Menolong orang lain adalah sedekah
Abu Hurairah ra berkata , bersabda Rasulullah saw :”Setiap persendian manusia memiliki kewajiban untuk bersedekah, setiap pagi, saat matahari terbit. Mendamaikan dua orang secara adil berarti sedekah, membantu orang lain menaikkan atau mengangkatkan barangnya berarti sedekah, melontarkan kalimat yang sopan itu sedekah, tiap langkah menuju mesjid untuk sholat itu sedekah, menyingkirkan gangguan dari jalan umum itu juga sedekah. (HR. Buchary- Muslim)
5.      Senantiasa berwajah cerah
Abu Zar ra berkata, Rasulullah saw bersabda :”Jangan meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun hanya menyambut temanmu dengan wajah yang manis dan cerah.” (HR.Muslim).

Demikian seperti yang saya baca dari majalah Ummi edisi I/XIII/ 2001, semoga bermanfaat bagi semua pengunjung blog ini terutama bagi yang menginginkan Khusnul Khotimah menyambut kematian dengan penuh senyum karena melihat pahala dari semua amal yang kita perbuat. Amiin Yaa Robbal Alamin.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment