Tentang Diare

Bookmark and Share
Penyebab Tanda Gejala Diare ~ Penyakit diare pada bayi anak dan juga orang dewasa kerapkali terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari.Yang dimaksud dengan diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja).

Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Ada juga pengertian diare bahwa diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Demikian pengertian diare menurut WHO (1980).

Untuk itulah para orang tua juga perlu untuk mengetahui akan tanda dan ciri-ciri anak terkena diare, karena bila dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan pengobatan diare yang benar akan bisa memberikan efek yang buruk terhadap kesehatan anak-anak kita nantinya.

Penyebab Tanda Gejala Diare

Penyebab Diare


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare ini. Karena memang penyebab diare bisa bermacam-macam. Berikut adalah faktor penyebab diare menurut Ngastiyah (1997) yaitu :
  1. Faktor infeksi.
  2. Faktor malabsorbsi. Malabosorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.
  3. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
  4. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh kepada angka kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa takut, cemas
Faktor infeksi yang menyebabkan timbulnya diare mencret terbagi menjadi dua yaitu Infeksi enteral dan infeksi parenteral.
  1. Infeksi enteral. Infeksi enteral penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
  2. Infeksi parenteral. Infeksi parenteral ini dalah infeksi yang terjadi diluar alat pencernaan makanan seperti halnya otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.

Patofisiologi Diare


Penyebab diare akut bila dilihat dari segi patofisiologi timbulnya diare menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998) terbagi menjadi :
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), Hal ini disebabkan oleh :
  • Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
  • Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.
2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea). Hal ini disebabkan oleh :
  • Malabsorpsi makanan : karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
  • Kurang kalori protein.
  • Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
Penyebab diare yang utama adalah gangguan osmotik, akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh usus akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Diare pada anak juga terjadi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan kemudian diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Diare dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan diare, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Demikian patofisiologi diare dan terjadinya diare. Silakan sahabat membaca lebih lanjut mengenai pengobatan penanganan diare dalam arikel berikut ini : Pengobatan Perawatan Dan Penanganan Diare

Tanda Gejala Diare


Beberapa tanda ciri anak terkena diare antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Seringkali air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
  2. Gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
  3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
  4. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
  5. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
  6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. Ini adalah tanda diare yang telah kronis.
  7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment