Puasa Arafah Bulan Dzulhijjah

Bookmark and Share
Sunnah puasa hari arofah adalah merupakan bagian dari menjalankan amalan ibadah di bulan Dzulhijah ini. Dan memang banya pula keutamaan Bulan Dzulhijjah ini bagi kita segenap kaum muslimin di seluruh dunia. Di dalam bulan penuh kemuliaan ini juga terdapat hari dimana terjadi pelaksanaan ritual paling istimewa bagi umat manusia penerus ajaran Nabiyullah Ibrahim as, termasuk umat Islam berupa ziarah ilahiyah memenuhi panggilan Allah SWT menuju Baitullah yang lazim disebut haji.

Ibadah Haji ini menjadi istimewa karena ia merupakan momen pertemuan akbar bagi berjuta-juta umat Islam di seluruh dunia di suatu tempat yang sama, pada waktu yang sama, dengan berbusana yang sama dan untuk kerinduan yang sama dan memenuhi panggilan Allah untuk beribadah.

Bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, maka pada waktu menjalankan puncak ibadah haji yaitu wukuf yaitu tanggal 9 Dzulhijjah maka kita disunnahkan untuk menjalankan puasa arafah yang di tanah air dari tanggal 8-9. Bahkan salah satu keutamaan 10 hari pertama di bulan dzulhijjah adalah dengan menjalankan puasa sunnah.

Selain ibadah haji, terdapat pula hal lain yang membuat bulan ini istimewa, yaitu adanya hari Idul Adha atau hari raya qurban. Yaitu hari yang dijadikan Allah untuk membesarkan nama-Nya sekaligus mengenang sebuah peristiwa fenomenal sepanjang sejarah umat manusia yakni kerelaan seorang Ibrahim as. ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih anak kesayangannya demi ketaatan kepada Allah Ta'ala.

Peristiwa mana akhirnya dijadikan titik awal pensyariatan ibadah kurban yang dilakukan pada hari ke 10, 11, 12 dan 13 bulan tersebut. Mengenai hari qurban silakan sahabat membaca tentang bagaimana memilih dan menentukan pilihan dalam hewan kurban yang masuk dalam bagian Syarat Kriteria Hewan Qurban menurut sunnah Rasulullah SAW.

Kutamaan Pahala Puasa Arafah Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Sepuluh Hari di Awal Bulan Dzulhijah
Dalil mengenai hal ini adalah seperti yang telah disebutkan dalam sebuah hadist dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).

Sedangkan amalan ibadah sunnah pada awal bulan mulia adalah dengan berpuasa. Selain berpuasa kita juga dianjurkan untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat, sedekah, membaca Al Qur’an, dan amalan sholih lainnya.[12] Di antara amalan yang dianjurkan di awal Dzulhijah adalah amalan puasa. sehingga dengan demikian kita memang diperbolehkan berpuasa penuh selama sembilan hari bulan Dzulhijah (dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah) atau berpuasa pada sebagian harinya.

Keutamaan Hari Arofah.
Berikut adalah merupakan dalil hadist yang berbicara mengenai keistimewaan hari arafah ini yaitu :"Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arofah (yaitu untuk orang yang berada di Arofah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman : Apa yang diinginkan oleh mereka? (HR. Muslim).

Itulah keutamaan orang yang berhaji. Dan doa pada hari arafah adalah sangat mustajab. Karena hal ini adalah berdasarkan atas hadits :"Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi). Saudara-saudara kita yang sedang wukuf di Arofah saat ini telah rela meninggalkan sanak keluarga, negeri, telah pula menghabiskan hartanya, dan badan-badan mereka pun dalam keadaan letih. Yang mereka inginkan hanyalah ampunan, ridho, kedekatan dan perjumpaan dengan Rabbnya.

Sedangkan kita umat muslim yang tidak menunaikan haji maka kita berpuasa hari arofah. Karena keutamaan dan pahala puasa arafah ini adalah seperti yang tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi :"Puasa hari 'Arafah; aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim).

'Menghapuskan dosa dua tahun' bisa mengandung dua pengertian : Pertama, Allah menghapuskan dosa-dosanya selama dua tahun (jika dosa-dosa besar dijauhi). Kedua, Allah akan menjaganya sehingga tidak melakukan kemaksiatan pada masa dua tahun tersebut." (Shahih Fiqih Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal: 3/185) Dosa yang akan dihapuskan melalui puasa ini adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa besar. Karena dosa besar membutuhkan taubat darinya.

Keutamaan lain puasa Arafah adalah ke-mustajab-an doa. Secara umum doa orang yang berpuasa akan dikabulkan oleh Allah. Ditambah lagi dengan keutamaan waktu hari Arafah yang merupakan sebaik-baik doa pada waktu itu, maka semakin kuatlah keutamaan dalam terkabulnya doa orang yang berpuasa Arafah pada hari itu.

"Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu)." (HR. Tirmidzi).

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment