Tips Mengatasi Anak Suka Berbohong

Bookmark and Share
Anak suka berbohong memang tidak dapat kita pungkiri ada dalam sebagian masyarakat kita. Mungkin juga anak kita, anak tetangga kita suka bohong. Dan hal ini harus disikapi dengan hati-hati dan penuh bijaksana oleh para orang tua dalam menjalankan berbagai tehnik tips menghadapi anak suka berbohong ini agar kebiasaan buruknya bisa hilang. Dukungan orang tua, keluarga dan orang-orang terdekat akan sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Mengatasi anak suka bohong juga tidak perlu dengan kekerasan atau pun mengecap pembohong dan kata-kata negatif lainnya. Karena hal ini justru akan membuat sang anak tidak mengerti atau bahkan memahami akan kebohongan dalam Islam itu tidak diperbolehkan atau malahan akan membuat keburukan dan dosa. Kecuali pada keadaan-keadaan tertentu yang Islam memperbolehkan seseorang untuk berbohong.

Setiap para orangtua tentunya menginginkan anak-anaknya selalu berkata jujur. Karena kejujuran pada anak adalah merupakan salah satu karakter baik yang harus dimiliki oleh semua orang termasuk dalam hal ini anak-anak. Dengan membiasakan diri untuk selalu berbuat jujur sejak dini, dan pendidikan anak yang baik tentunya, maka nantinya karakter baik ini akan terus ikut terbawa hingga si anak beranjak menjadi dewasa nantinya.

Berbohong dapat diartikan berupa tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengatakan sesuatu hal yang tidak sebenarnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari berbohong. Anak-anak yang berusia di bawah lima tahun belum memahami arti berbohong yang sesungguhnya.

Tips Cara Mengatasi Anak Suka Berbohong

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang anak berdusta, baik itu bohong kepada keluarganya, orang tuanya, atau bahkan kepasa teman-temannya.

Penyebab anak suka bohong bisa karena :
1. Ingin Mencari Perhatian.
Ketika seorang anak tidak cukup mendapat perhatian dari kedua orang tuanya dari hal-hal positif yang dilakukannya atau pun prestasi bagus dari seorang anak, maka anak bisa menggunakan berbohong ini untuk 'mencuri perhatian orang tua'. Karena hal-hal negatif dari anak akan pada umumnya akan segera mendapatkan respon dari orang tuanya. Termasuk dalam kebiasaan berbohong ini.

2. Menghindari Hukuman.
Terkadang memang hukuman kepada anak selama masih dalam batas kewajaran adalah merupakan salah satu bentuk pendidikan kepada anak-anaknya. Hanya saja bila hukuman berlebihan yang diberikan orang tua kepada anaknya atau hukuman tidak sebanding dengan kesalahan atau kelalaian yang dilakukan anak maka biasanya anak menggunakan jurus berbohong ini untuk bisa terhindar dari hukuman. Ini termasuk dalam hal yang membuat anak berbohong pada orangtuanya.

3. Contoh Buruk Orang Tuanya.
Keteladanan orang tua adalah merupakan salah satu kunci sukses memberikan pendidikan kepada anak-anak. Demikian pula sebaliknya, bila orang tua memberikan keteladanan yang buruk, contohnya suka bohong. Maka lambat laun sang anak karena mempunyai sifat peniru yang ulung akan menirukan sifat negatif suka bohong ini baik itu secara langsung atau pun tidak langsung. Orang tua perlu juga untuk intropeksi dirinya bilamana mendapati anak-anaknya suka dan terbiasa bicara dusta.

Ada beberapa tips cara mengatasi anak suka bohong yang bisa dilakukan oleh para orang tua, yaitu diantaranya :

1. Sikap Baik Dari Orang Tua.
Bila sang anak mulai berbohong, maka sikap orang tua yang bijaksana adalah dengan 'tidak memojokkan anak' atau pun langsung memberikan 'label pembohong kepada anak'. Jangan juga kita langsung mengatakan kamu suka bohong ya nak...kamu pasti berbohong..!!! dan kata-kata negatif lainnya. Justru dengan hal tersebut anak akan berusaha menutupi kebohongannya dengan kebohongan-kebohongan lainnya.

Sikapi dengan bijaksana dengan menanyakan secara halus kenapa anak kita berbohong, apa yang menyebabkan anak suka berbohong. Itu juga dengan bahasa yang baik sehingga anak merasa dirinya juga dihargai walaupun berbohong. Bila dengan bahasa yang baik, umumnya akan akan menjelaskan kenapa dia berbohong. Dan itulah saatnya kita menjelaskan dengan hikmah bahwasannya berbohong itu dilarang dalam agama, dan bisa menimbulkan dosa. Tentunya juga dengan bahasa yang mudah dimengerti sang anak. Untuk itulah diperlukan akan komunikasi yang baik kepada anak pula.

2. Memberikan Kepercayaan Kepada Anak.
Kepercayaan sang anak kepada orang tuanya akan memberikan banyak pengaruh positif kepada anak. Termasuk dalam hal cara bijaksana menghadapi anak yang suka berbohong. Jelaskan kepada anak, bahwasannya berbohong akan banyak akibat buruknya di kemudian hari.

Jelaskan pula bahwasannya berkata jujur walaupun hal itu sulit dilakukan karena misal berbuat salah atau pun lainnya akan lebih baik dilakukan seorang anak kepada orang tuanya. Dibandingkan dengan berkata jujur untuk menutupi kesalahan dan terhindar dari hukuman yang mungkin diberikan kepada sang anak karena kesalahan yang dilakukannya.

3. Memberikan Contoh Dan Keteladanan Yang Baik.
Orang tua harus bisa menjadikan teladan dan panutan yang baik kepada anak-anaknya. Terbiasa berbicara jujur terhadap seluruh anggota keluarga itu juga aka terekam oleh memori sang anak. Bila sang anak dalam kesehariannya senantiasa mendapatkan kejujuran dalam keluargnya, maka hal ini akan membiasakan pula anak untuk berkata jujur dan menghindari dari berkata dusta dalam kesehariannya pula.

Sungguh tak ada cinta dan kasih sayang dari orang tua bagi buah hatinya, jika ia mengajarkan kebohongan. Bagi para orang tua yang mengaku cinta dan sayang pada buah hatinya, hendaklah ia mendidik sebagaimana cara Rasulullah SAW mendidik para anak dan cucunya. Mudah-mudahan Allah Ta'ala menolong dan memudahkan kita para orang tua dalam mendidik anak-anak kita tercinta. Hanya kepada Allah, kita berserah diri seutuh jiwa dan raga kita.
Anak dilahirkan ke dunia merupakan jiwa yang suci, suci dari dosa dan noda seperti kertas putih tanpa goresan. Sebagai orang tualah yang membuat goresan-goresan tinta pelajaran kepada anak, mau jadi seperti anak tersebut kelak.
Mau jadi anak sopan, anak jujur, berakhlak baik ? atau sebaliknya berakhlak buruk ? Semua tergantung kepada kedua orang tuanya yang mengasuh dan mendidiknya.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment