Epilepsi adalah merupakan sindrom yang ditandai oleh kejang yang terjadi secara berulang-ulang. Diagnosa penyakit ayan akan ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak dua kali kejang tanpa penyebab. Ini adalah merupakan pengertian epilepsi menurut Jastremski, 1988.
Penyebab pasti terjadinya penyakit epilepsi ini memang belum diketahui secara pasti, akan tetapi dari beberapa kasus, ada beberapa hal yang bisa menjadikan seseorang terkena akan penyakit yang satu ini. Penyakit epilepsi pada anak juga banyak terjadi pula. Untuk ituk para orang tua harus mewaspadai bila serangan epilepsi ini terjadi pada anak-anak.
Seperti yang pernah dibahas sebelumnya mengenai beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya serangan epilepsi berulang ini adalah :
- Faktor Keturunan (Genetika). Ternyata faktor keturunan dan riwayat kesehatan dalam keluarga bisa menyebabkan terjadinya epilepsi itu sendiri.
- Trauma Di Bagian Kepala. Kejadian trauma kepala atau pun cedera pada kepala bisa mengakibatkan seseorang nantinya mengalami kejang-kejang karena kemungkinan kerusakan pada syaraf-syaraf otak dan neuronnya.
- Gangguan Fisik dan Mental. Dan hal ini akan membutuhkan adanya pengobatan epilepsi yang tepat.
- Penyakit Medis. Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
- Kehilangan kesadaran baik sebagian maupun hilangnya kesadaran secara penuh.
- Timbulnya gerakan menghentak yang tidak terkontrol pada tangan dan kaki penderita ketika terjadi serangan ayan.
- Kebingungan yang temporer yang terjadi pasca serangan epilepsi.
Namun dari pengakuan didapatkan data yang menunjukkan bahwasannya tanda itu akan diawali dengan perut akan terasa sakit, jantung terasa berdebar-debar, sampai dengan mengalami apa yang dinamakan dengan dejavu. Tanda aura epilepsi ini umumnya medis menyebut akan timbul beberapa detik sebelum terjadinya kejang epilepsi.
Penyakit kelainan sistem saraf seperti halnya epilepsi ini tetap harus diwaspadai. Karena memang penyakit ini belum bisa disembuhkan secara total dan dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang yang cukup serius.
Pencegahan epilepsi ini kata kuncinya adalah keteraturan dalam menjalani pengobatan epilepsi dan juga menghindari faktor pencetus epilepsi agar tak terjadi kejang. Kejang pada ayan bisa terjadi jika ada kegiatan elektrik berlebihan di daerah otak sehingga menyebabkan gerakan yang tidak terkontrol.
Pencetus timbulnya epilepsi ini bisa dikarenakan beberapa hal contohnya adalah kelelahan, kedinginan, kecapaian, kelaparan, dan kurang tidur.Sehingga kelima hal tersebut diatas, bila diketahui dengan baik oleh penderita akan bisa bermanfaat dan efektif untuk mencegah kekambuhan penyakit dan serangan epilepsi itu sendiri.
Kualitas hidup yang baik bagi para penderita penyakit epilepsi bisa didapat melalui pengobatan yang teratur yang bermanfaat dalam rangka untuk mencegah kekambuhan. Sebaliknya, jika penderita tidak patuh pada pengobatan serta perawatan epilepsi, bisa terjadi serangan atau gangguan tumbuh kembang pada anak. Ini bila menyangkut mengenai penyakit epilepsi pada anak.
Pengaruh dampak penyakit epilepsi ini yang bila ditinjau dari sudut pandang aspek psikologis, penyandang epilepsi akan menyebabkan penurunan kualitas hidup, seperti menurunnya kinerja pada orang yang sudah dewasa.
Pada masa pertumbuhan, anak dengan epilepsi intelegensinya akan terhambat dan IQ-nya rendah. Pengaruh yang diakibatkan karena menderita epilepsisalah satunya dari aspek sosial adalah timbul rasa malu bahkan frustasi. Perasaan bingung dan merasa bersalah terus meningkat akibat gunjingan dari masyarakat.
Stigma pandangan buruk dan negatif masyarakat akan menjauhi penderita epilepsi karena takut menular dan membahayakan orang lain. Tetapi sebenarnya epilepsi adalah gangguan neurologis di otak yang dialami si penderita sehingga menyebabkan kejang. Dan penyakit ini tidak menular.
Penyembuhan epilepsi bisa dilakukan dengan cara dan proses yang berurutan mulai dari penegakan diagnosa sampai ke dalam pengobatan terapi perawatan dan proses pembedahan jika diperlukan seperti berikut ini :
- Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
- EEG (Elektroensephalogram).
- Tindakan pembedahan operasi epilepsi.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment