Maksudnya adalah bila orang tua mempunyai penyakit kencing manis, maka anak-anaknya mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit yang sama bila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat serta juga pola makan yang sehat juga. Untuk itulah pentingnya kita semuanya mengerti akan beberapa hal yang berkaitan dengan yang menyebabkan terjadinya diabetes kepada seseorang ini dengan baik sehingga kita bisa menghindarinya.
Yang dimaksud dengan pengertian definisi diabetes melitus adalah sebuah keadaan dimana dalam tubuh terjadi hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal. Yang hal ini menimbulkan berbagai komplikasi diabetes kronik pada organ tubuh seperti mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaaan dengan mikroskrop elektron. Sehingga pada akhirnya pengobatan perawatan penyakit DM juga harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan keilmuan dalam dunia medis serta juga perawatan.
Jenis Macam Tipe Diabetes Mellitus
Secara etiologi diabetes melitus terbagi menjadi dua kategori, yaitu Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) yang disebabkan oleh karena adanya destruksi sel Beta pada pulau Langerhans akibat proses autoimun, serta Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) yang disebabkan karena kegagalan relatif sel Beta dan resistensi insulin. Untuk itu diperlukan pengobatan DM yang bagus dan komprehensif.
Resistensi insulin pada pasien dengan Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel Beta yang berada di pulau Langerhans tidak mampu mengimbangi resistensi sepenuhnya, sehingga terjadi defisiensi relatif insulin.
Ketidakmampuan dalam hal ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Artinya pada tipe Diabetes Melitus ini, sel Beta pankreas mengalami desentitasi terhadap glukosa. Ada juga pembagian DM menjadi DM tipe 1 dan juga DM tipe 2 pula dalam dunia kesehatan dan medis.
Penyebab DM adalah karena faktor keturunan, pola makan yang tidak sehat, kurang aktifitas tubuh.
Tanda Gejala Diabetes
Diagnosa Diabetes Melitus awalnya dipikirkan dengan adanya tanda gejala khas DM yang terdapat pada pasien yang menderita DM ini yang terdiri dari trias DM yaitu polifagia, poluria, polidipsia serta juga gejala diabetes lainnya yaitu lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan penderita Diabetes Melitus adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Gejala Klasik Trias DM
- Poliuri (Banyak Kencing). Penyebab sering buang air kecil pada penderita DM oleh karena banyak glukosa dalam darah. Jika insulin (yakni hormon yang mengendalikan gula darah) tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak dapat menyaring glukosa untuk kembali ke dalam darah. Kemudian ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan membuat seseorang sering pipis.
- Polidipsi (Banyak Minum). Sering minum atau sering merasakan haus pada penderita DM ini terkait dengan sering buang air kecil, maka orang akan menjadi lebih sering haus. Serta proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk menghancurkannya, sehingga seseorang perlu minum lebih banyak untuk menggantikan air yang hilang.
- Polifagia (Banyak Makan). Orang yang diabetes insulinnya bermasalah akibatnya asupan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang yang membuat pembentukan energi kurang. Kondisi ini membuat otak berpikir tubuh kurang energi akibat asupan makanan yang kurang sehingga menimbulkan rasa lapar dan perasaan ingin terus makan.
Untuk menentukan diagnosa diabetes melitus dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa. Sekurang-kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosa diabetes melitus pada hari yang lain atau TTGO yang abnormal. Konfirmasi tidak diperlukan pada keadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut, seperti ketoasidosis, berat badan yang menurun cepat, dan lain-lain.
Faktor Resiko Diabetes Mellitus
Dalam memperkuat penegakan diagnosa penyakit Diabetes Melitus perlu dilakukan pemeriksaan penyaring dengan melakukannya pada kelompok dengan resiko tinggi untuk diabetes melitus. Dan juga pemeriksaa penunjang untuk DM.
Berikut beberapa kelompok resiko tinggi DM tersebut adalah :
- Kelompok usia dewasa tua 40 tahun.
- Obesitas, tekanan darah tinggi.
- Riwayat keluarga diabetes melitus.
- Kehamilan dengan berat badan lahir bayi 4000 gr.
- Riwayat Diabetes Melitus pada kehamilan.
- Dislipidemia.
Itu adalah merupakan tinjauan medis dari penyakit kencing manis. Dalam bidang keperawatan, tentunya kita akan mengenal askep pasien Diabetes Melitus yang harus dilakukan dengan baik sehingga pasien akan segera mendapatkan pengobatan perawatan Diabetes Mellitus DM yang baik serta tepat dan segera pulang dari pengobatan di Rumah Sakit.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment