Kelainan Bentuk dan Perubahan Warna Kuku

Bookmark and Share


Sekitar 50% kelainan bentuk kuku disebabkan oleh infeksi jamur dan hasil terakhir dari berbagai penyebab, termasuk trauma, psoriasis, lichen planus, dan kanker. Obat-obatan, infeksi dan penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan dari warna kuku (chromonychia). Contohnya, infeksi dengan bakteri pseudomonas dapat menyebabkan perubahan warna kuku menjadi kuning kehijauan.
Birth Deformities : Beberapa bayi dilahirkan tidak berkuku (anonychia). Pada nail-patella syndrome , kuku hilang atau mengecil berlubang dan bergelombang. Penyakit Drier menyebabkan bercak warna merah dan putih pada kuku dan membentuk sudut V yang tajam pada ujung kuku.
Deformities / kelainan yang berhubungan dengan penyakit : kadangkala, penyakit yang berhubungan dengan organ-organ lain bisa menyebabkan perubahan pada kuku.
  • Pada sindrom plummer-vinson, banyak orang mengalami lekukan, kuku berbentuk-sendok (koilonychias).
  • Orang dengan kekurangan zat besi bisa juga mengalami kuku berbentuk sendok
  • Gagal ginjal bisa menyebabkan sebagian bawah kuku menjadi putih dan sebagian ujung kuku menjadi merah jambu atau nampak berpigmen (setengah dan kuku setengah)
  • Sirosis hati bisa menyebabkan kuku menjadi putih, meskipun bagian yang sangat ujung pada kuku bisa tetap pinker (kuku terry). Kadar rendah protein darah disebut albumin (yang bisa terjadi pada orang dengan sirosis hati) bisa menyebabkan garis putih yang horizontal terbentuk pada kuku.
  • Beberapa penyakit paru-paru bisa menyebabkan sindrom kuku kuning, dimana kuku menjadi tebal, terlalu melengkung, dan berwarna kuning atau kuning kehijauan.
  • Lymphedema, penumpukan cairan lymphatic pada jaringan, juga bisa menyebabkan sindrom kuku kuning.
  • Orang yang mengalami infeksi virus immunodeficiency manusia (HIV), hyperthyroidism, atau sindrom cushing bisa mengalami melanonychia striata
Kelainan bentuk yang berhubungan dengan penyakit kulit
Kadangkala, penyakit kulit juga mempengaruhi kesatuan kuku dan bisa merubah penampilan kuku. Beberapa obat-obat yang diberikan untuk mengobati penyakit kulit bisa merubah piringan kuku. Misalnya, retinoid, seperti isotretinoin dan etretinate, bisa menyebabkan kekeringan dan kerapuhan pada kuku.
  • Pada psoriasis, kuku bisa mengalami lubang tidak teratur (tekanan kecil pada permukaan kuku), bercak minyak (bercak kuning kecoklatan dibawah kuku), terpisahnya piringan kuku dari alas kuku (onycholysis), dan penebalan atau hancurnya piringan kuku.
  • Lichen planus pada alas kuku menyebabkan luka parut dengan kuku lebih cepat membubung dan pecah, kemudian menyebabkan pterygium terbentuk. Pterygium pada kuku tergores dari dasar kuku keluar dalam bentuk V, yang menyebabkan hilangnya kuku.
  • Orang dengan aloprecia areata, sebuah gangguan dimana bulatan, tambalan yang tidak teratur pada rambut tiba-tiba hilang, bisa mengalami lubang kuku teratur yang membentuk sebuah pola.
  • Trachyonychia keras, kuku buram-bisa terjadi dengan aloprecia areata, lichen planus, penyakit kulit atopic, dan psoriasis. Trachyonychia lebih sering terjadi pada anak-anak.
Obat-obatan : obat-obatan tertentu menyebabkan perubahan warna pada kuku. Biasanya perubahan warna menjadi sembuh setelah obat dihentikan dan kuku bertumbuh.
  • Obat-obatan kemoterapi seperti bleomycin bisa menyebabkan piringan kuku menjadi gelap (hyperpigmentation). Pigmen horizontal (transverse) atau kumpulan berwarna putih bisa juga terlihat pada orang yang diobati dengan obat-obatan kemoterapi tertentu.
  • Choloroquine, sebuah obat yang digunakan dalam pengobatan infeksi parasit dan jenis penyakit autoimmune tertentu, bisa menyebabkan alas kuku menjadi biru-kehitaman.
  • Perak, yang bisa diserap setelah berhubungan dengan okupasi atau melalui penggunaan suplemen makanan mengandung protein perak colloidal, bisa menyebabkan kuku menjadi biru keabu-abuan gelap.
  • Obat-obatan yang mengandung emas, yang kadangkala digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis, bisa merubah kuku terang atau cokelat gelap.
  • Minocycline, sebuah antibiotik, bisa menyebabkan perubahan warna biru.
  • Zidovudine (AZT), sebuah obat untuk mengobati infeksi HIV, bisa menyebabkan garis longitudinal cokelat-kehitaman. Meskipun begitu, garis ini bisa juga terdapat pada orang yang mengalami AIDS tetapi tidak menerima AZT.
  • Racun arsenik keras bisa menyebabkan garis putih horizontal untuk terbentuk pada kuku.
Melanonychia striata : melanonychia striata adalah garis cokelat-kehitaman pada piringan kuku disebabkan oleh pigmen melanin cokelat. Garis tersebut meluas dari dasar kuku menuju ujungnya. Pada orang berkulit gelap, garis ini kemungkinan normal dan tidak memerlukan pengobatan. Perubahan Pigmen serupa bisa juga disebabkan oleh tahi lalat atau kanker kulit disekitar atau dibawah kuku, sehingga dokter perlu untuk meneliti kulit disekitarnya.
Onychogryphosis : Onychogryphosis adalah gangguan dimana kuku, paling sering pada ibu jari kaki, menjadi menebal dan menjadi sangat bengkok, tampak melengkung (kuku terompet ram). Kuku yang melengkung seperti kait bisa melukai jari kaki diantaranya dan disebabkan oleh salah satu sisi pada kuku berkembang cepat dibandingkan yang lain. Gangguan ini meliputi kerusakan pada alas kuku, yang paling sering disebabkan oleh luka berulang (seperti oleh sepatu yang tidak pas), tetapi bisa juga terjadi pada gangguan seperti psoriasis. Onychogryphosis umum pada orang tua. Kuku tersebut harus dirapikan, dan luka disekitar jari kaki bisa dicegah dengan menempatkan kapas diantara jari kaki. Alas kaki atau stocking yang bersamaan oada jari kaki harus dihindari.
Onycholysis : Onycholysis adalah pemisahan piringan kuku dari alas kuku atau piring kuku yang hilang sepenuhnya. Yang bisa terjadi dari trauma (seperti pada gerak jalan atau bermain ski dalam waktu lama dengan alas kaki yang tidak pas); dari terlalu semangat membersihkan kuku; dengan penyakit seperti psoriasis dan thyrotoxicosis, atau dari bersentuhan dengan bahan kimia atau obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang menyebabkan onycholysis termasuk doxorubicin, bleomycin, captopril, 5-fluoroyricil, dan retinoid. Obat-obatan lain, termasuk tertracycline, psoralen, fluoroquinolone dan quinine, bisa menyebabkan onycholysis paling sering ketika kuku bersentuhan dengan sinar matahari (photo-onycholysis).
Orang dengan onycholysis berada pada resiko infeksi dengan cendawan dan jamur. Menjaga kuku tetap kering dan menggunakan anti jamur preparat pada unit kuku bisa membantu. Onycholysis bisa terjadi pada orang dengan infeksi jamur.
Onychotillomania : orang dengan gangguan ini mencongkel dan menyobek kuku mereka. Manifestasi paling umum adalah kelainan bentuk kebiasaan yang tidak disengaja, dimana orang tersebut sering mencongkel atau menggesek kutikula pusat dengan kuku sebelahnya. Hal ini paling sering terlihat pada ibu jari dan menyebabkan penampilan seperti papan cuci pada pusat piringan kuku. Onychotillomania bisa juga menyebabkan pendarahan dibawah kuku (wasir subungual), infeksi pada unit kuku, dan bahkan piringan kuku yang hilang sepenuhnya.
DIAGNOSA
Dokter sering membuat diagnosa dengan pemeriksaan . Namun demikian , untuk mengkonfirmasikan diagnosa , dokter perlu mengambil contoh jamur dan melakukan kultur (cara menumbuhkan organisme di laboratorium ).
PENGOBATAN
Jika penampilan kuku tidak membaik dengan pengobatan pada penyakit yang ada, merawat tangan dapat mengaburkan kerusakan dengan menghias dan mengkilatkan.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment