BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor utama yang  diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut maka harus dilakukan upaya-upaya yang saling berkesinambungan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas SDM, faktor kesehatan  dan  gizi  memegang  peranan  penting,  karena  orang  tidak  akan  dapat mengembangkan  kapasitasnya  secara  maksimal  apabila  yang  bersangkutan  tidak memiliki status kesehatan dan gizi yang optimal (Depkes, 2001: 1).
Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia baik fisik maupun non fisik harus dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung terus sepanjang hidup. Salah satu  upaya  yang  harus  dilaksanakan  adalah  peningkatan  dan  perbaikan  gizi  dan kesehatan.
Undang-undang  Dasar  (UUD)  1945  pasal  34  menyebutkan  bahwa  fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Salah satu institusi yang berusaha menyelenggarakan fungsi tersebut di atas adalah Panti Asuhan. Pada institusi ini telah dikembangkan  suatu  upaya  dalam   rangka  meningkatkan  status  gizi  anak-anak asuhnya.
Panti Asuhan adalah salah satu institusi yang harus mendapatkan perhatian penuh karena pada institusi inilah anak-anak asuh yang ada di dalamnya memerlukan perlindungan kesejahteraan dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Faktor yang  dapat  membantu  proses  pencapaian  pertumbuhan  dan  perkembangan  yang optimal pada anak-anak asuh tersebut diantaranya adalah adanya kecukupan konsumsi zat gizi yang seimbang yang harus dikonsumsi setiap hari.
Anak-anak asuh di Panti Asuhan merupakan sasaran strategis dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Hal ini penting karena sebagian besar anak-anak asuh di Panti Asuhan tersebut adalah  anak usia sekolah yang merupakan generasi penerus tumpuan harapan bangsa yang harus dipersiapkan kualitasnya dengan baik.
Pada usia remaja (10-18 tahun), terjadi proses pertumbuhan jasmani yang pesat, di samping aktivitas fisik yang tinggi. Dari hasil SKRT 2001 dan data SUSENAS 2002, diperoleh data bahwa prevalensi gizi kurang pada remaja dengan IMT < 5 percentil sebesar  17,4  %  serta  prevalensi  anemi  sebesar  25,5  %.  Sedangkan  dilihat  dari kecukupan energinya, 38,3 % remaja di Indonesia memiliki Tingkat Konsumsi Energi 70 % dari AKE yang dianjurkan (Permaisih, 2003: 2). Dari hasil tersebut, diketahui bahwa status  gizi buruk pada remaja masih tinggi serta rata-rata tingkat konsumsi energi pada usia remaja masih di bawah standar AKG yang dianjurkan.
Berdasarkan   hasil   pemeriksaan   kadar   Hemoglobin   (Hb)   darah   yang dilakukan  pada  bulan Desember 2004 lalu diketahui bahwa rata-rata anak asuh di Panti Asuhan Pamardi  Putra  Demak berstatus gizi baik. Dari pemeriksaan Hb yang dilakukan di Panti tersebut diperoleh hasil yaitu 20 % (10 anak asuh) memiliki kadar Hb kurang dari 12 gram % serta 80 % (40 anak asuh) memiliki kadar Hb di atas 12 gram % (Sumber: Laporan Tahunan Panti Asuhan, 2004) . Keadaan ini menunjukkan bahwa kadar Hb anak asuh di Panti Asuhan Pamardi Putra rata-rata  berada  di atas standar kadar Hb pada anak usia sekolah yaitu di atas 12 gram % (Sumber WHO, 1975 dalam I Dewa Nyoman S, 2001: 169)
Salah satu upaya untuk mempertahankan status gizi anak asuh tersebut agar tetap baik  adalah panti asuhan perlu mempertahankan dan meningkatkan konsumsi gizi  agar tetap  adekuat  pada  proses  penyelenggaraan  makanannya.  Dalam  rangka pelaksanaan upaya ini tentunya setiap  Panti Asuhan memiliki cara pengaturan dan penyelenggaraan makanan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan masing- masing.
Panti  asuhan  Pamardi  Putra  adalah  salah  satu  panti  asuhan  di  kabupaten Demak yang  didirikan pada tanggal 1 Juni 1945 dengan alamat yaitu di Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Panti asuhan ini adalah panti asuhan tertua di kabupaten Demak dan satu-satunya yang dikelola oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa Tengah. Sampai saat ini, panti ini memiliki anak asuh sebanyak 50 orang yang terdiri dari 31 laki-laki dan 19 perempuan. Dengan manajemen yang dikelola  pemerintah, maka sudah seharusnya panti ini memiliki keistimewaan cara pengaturan dan penyelenggaraan makanan yang mungkin berbeda dengan panti-panti yang lain termasuk di  dalamnya  adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi anak asuh dengan perbaikan konsumsi energi dan protein.
Bertolak dari latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini akan mencoba untuk  mengetahui bagaimana gambaran Tingkat Konsumsi Energi (TKE), Tingkat Konsumsi Protein  (TKP) serta status gizi anak asuh di Panti Asuhan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul “Tingkat Konsumsi Energi dan Konsumsi Protein serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun (Studi pada Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan Pamardi Putra  Kabupaten Demak) Tahun 2005.”
Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File  atau klik disini 

 
 
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment