Mutu pendidikan perlu ditingkatkan untuk mewujudkan manusia yang berkualitas tinggi, diantaranya pendidikan di SD N Sekaran I. Untuk meningkatkan kualitas siswa, dalam proses belajar mengajar diperlukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan mutu pendidikan siswa.
Selama ini, pembelajaran cara lama di mana guru mengajar dengan berceramah, siswa sering diperlakukan sama oleh guru baik dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) maupun evaluasi. Berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, mencari informasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dsb)tidak dikembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk terjun ke dunia modern yang penuh tantangan dan persaingan antar bangsa. Philip Rekdale (2005) melakukan penelitian menyangkut sejauh mana PAKEM mendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penelitian tersebut meliputi dua aspek yaitu mereka perlu mulai belajar mengenai cara mereka belajar (learning how to learn), cara belajar secara penemuan (discovery), secara kreatif, analisa, dan kritis, supaya mereka dapat menjadi pelajar selama hidup (life long learner) yang efektif. Melalui pendekatan Tematik, pembelajaran PAKEM dapat diimplementasikan sehingga memungkinkan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam prosespembelajaran (Sukayati,2004).
Keberhasilan siswa selama ini hanya dilihat dengan menggunakan ukuran UAN (Ujian Akhir Nasional) dan nilai NEM mencapai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 6,52. Telah disadari bahwaUAN hanya mengukur aspek kognitif saja (tingkat rendah dalam taksonomi Bloom). Di sisi lain, KBM yang berhasiladalah KBM yang dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas II SD Negeri Sekaran I telah menggunakan pendekatan tematik tetapi belum menerapkan model PAKEM, siswa-siswa kelas II di SD Negeri Sekaran I belajar sains denganmendengarkan ceramah dari guru, jika guru mengajar hanya dengan berceramah maka kemampuan yang dikembangkan pada diri siswa adalah kemampuan mendengarkan, mengingat, dan menjawab pertanyaan dengan menggunakan ingatan. Semuanya dengan daya retensi yang sangat rendah. Akibatnya siswa tidak terlatih mencari informasi, menyaring informasi, menggunakan informasi, berdiskusi, mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, penelitian, percobaan, membuat laporan dsb. Jika dilihat dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada masalah yang harus segera diselesaikan dalam pembelajaran di SD pada kelas rendah khususnya pengembangan kemampuan dasar kognitif, serta hasil belajar mengenal konsep Sains. Oleh karena itu perlu dikembangkan model pembelajaran PAKEM dengan pendekatan Tematik Sains SD untuk menumbuhkan keterampilan berpikir.
atau klik disini
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment