MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DAN OPERASINNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
DI
KELAS SDN 4 KATOBU KABUPATEN MUNA
OLEH
:
NAMA :WA ODE HASMIANI
NIM : 817315822
UNIVERSITAS
TERBUKA
2013
ABSTRAK
Salah satu indikator kerja / mutu belajar yang
berkualitas adalah hasil belajar siswa yang tinggi dalam aturan secara umum
atas sebagian siswa mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh
sekolah umum untuk mata pelajaran tertentu
salah satu mata pokok yang kurang di pahami siswa pada mata pelajaran
matematika adalah operasi hitung pecahan. Oleh karena itu diadakan penelitian
untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan dan operasinya
melalui penggunaan model pembelajaran koperatif tipe STAD bagi siswa kelas V
SDN 4 Katobu. Tindakan perbaikan pembelajaran matematika pecahan dan operasinya
pada siswa SDN 4 Katobu yang dilakukan masing-masing 2 siklus berhasil dengan baik
Kata kunci : materi, pecahan, pembelajaran,
koperatif Tipe STAD
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
di SD yang dilakukan atas dasar kurikulum
yang sedang berlaku di sekolah, memiliki makan yang strategis, artinya
pendidikan di SD sangat menentukan karena sebagai peletak dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan pembentukan karakter peserta didik,
serta mempersiapkan siswa untuk menempuh
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Salah satu indikator kerja / mutu pembelajaran yang harus berkualitas adalah
harus belajar siswa yang tinggi dalah arti secara umum atas sebagian siswa
mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh
sekolah
Di SDN 4 Katobu kecamatan katobu, kabupaten muna, khususnya kelas V SKBM pada
mata pelajaran matematika adalah 65. Namun hasil belajar siswa kelas V SDN 4
Katobu dapat dilihat dari ulangan semester setiap tahunnya masih banyak
siswa yang belum mencapai SKBM yang
telah ditetapkan rata-ratanya hanya mencapai 51-67 pada mata pelajaran
matematika. Oleh karena itu hasil belajar
matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu secara umum masih perlu
ditingkatkan melalui perbaikan pembelajaran.
Setelah dianalisis lebih lanjut ditemukan
bahwa salah satu materi pokok yang kurang dipahami siswa pada mata pelajaran
matematika adalah operasi hitung pecahan. Oleh karena itu rendahnya kemampuan
dan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Katobu pada materi pokok operasi hitung
pecahan merupakan fokus utama pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas V
SDN 4 Katobu.
Untuk memecahkan masalah sebagaimana yang
digambarkan di atas, maka melalui diskusi dengan teman guru SDN 4 Katobu serta
arahan superfisor di pilih untuk memperbaiki pembelajaran matematika pada
materi pokok pecahan dan operasinya dalam
bentuk penelitian tindak kelas LPTK salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi persoalan
tersebut maka saya tertarik menggunakan satu model pembelajaran yaitu koperatif
tipe STAD (Studies Team Achie vement Division) sehingga judul penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar pada siswa pada materi pecahan dan operasinya melalui model
pembelajaran koperatif tipe STAD di kelas V SDN 4 Katobu.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
hal tersebut maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
“
apakah dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan dan operasinya bagi
siswa kelas V SDN 4 Katobu.
C.
Tujuan
Penelitian
Sesuai
dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
Meningkatkan
hasil belajar matematika pada materi pecahan dan operasinya melalui penggunaan
model pembelajaran koperatif tipe STAD bagi siswa kelas V SDN 4 Katobu.
D.
Manfaat
Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, maka
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat adapun manfaat dari penelitian ini
adalah
1. Bagi
siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran
matematika khususnya materi pecahan dan operasinya.
2. Bagi
guru, dapat memperbaiki, model pembelajaran dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas
3. Bagi
sekolah dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam memperbaiki
proses pembelajaran matematika pada khususnya
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Proses
Belajar Mengajar
Belajar merupakan suatu proses mengubah
atau memperbaiki aspek-aspek tingka laku melalui latihan pegaulan dan interaksi
dengan lingkungan, perubahan yang terjadi relatif monoton di benak siswa
B.
Proses
Pembelajaran Matematika
Seorang guru matematika dalam mengajar
perlu mempehatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Urutan
materi belajar
2. Memberikan
contoh konkrik lalu membimbing siswa mencari sendiri
3. Mengarahkan
siswa untuk menemukan hubungan- hubungan antara konsep-konsep matematika
4. Memberikan
contoh-contoh penerapan materi dalam situasi nyata
5. Memberikan
latihan soal-soal
C.
Pembelajaran
Koperatif Tipe STAD (Student Teams Achievoment Division)
Pembelajaran koperatif adalah kegiatan
belajar mengajar dalam kelompok kecil siswa belajar dan bekerja sama untuk
mencapai pengalaman individu maupun
kelompok. Pelajaran koperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Siswa
belajar dalam kelompok proaktif, mendengar, mengemukakan pendapat dan membuat
keputusan secara bersama
b. Kelompok
siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah
c. Jika
dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya,
jenis kelamin
d. Penghargaan
lebih di utamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan
D.
Hasil
Belajar
Hasil
belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalam
belajar yang dicapai menurut kemampuan
anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu bila dikaitkan dengan mata
pelajaran matematika maka hasil pelajaran matematika merupakan suatu hasil
belajar yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari matematika dalam kurun
waktu tertentu yang di ukur dengan menggunakan alat evaluasi (tes)
BAB
III
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN
A.
Subyek
Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kelas
V SDN 4 Katobu yang aktif dan terdaftar pada semester genab tahun 2012 / 2013
yang berjumlah 24 orang , 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan tempat
penelitian bertempat di SDN 4 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna yang
dilakukan pada tanggal 6 Mei 2013
B.
Prosedur
Penelitian
Secara rinci prosedur penelitian
tindakan kelas sebagai berikut :
1. Perencanaan
adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Membuat
perangkat pembelajaran (RPP dan LKS)
b. Membuat
instrumen penelitian yang meliputi alat evaluasi berupa tes dan lembar
observasi
2. Pelaksanaan
tindakan
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini yaitu melaksanakan proses pembelajaran di kelas V
SDN 4 Katobu pada pelajaran matematika melalui model pembelajaran koperatif
tipe STAD dilaksanakan sebanyak 2 siklus
3. Observasi
Kegiatannya
adalah melaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Proses observasi dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian
4. Evaluasi
Dilakukan
pada setiap akhir siklus
5. Refleksi
Pada
tahap ini, hasil tersebut akan dilihat apakah
telah memenuhi target yang ditetapkan pada indikator kinerja. Jika belum
maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya, kelemahan atau
kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada siklus
berikutnya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Hasil Penelitian
Suatu refleksi dan gambaran bahwa
strategi pembelajaran yang diterapkan dalam rangka memperbaiki pembelajaran matematika
di kelas V SDN 4 Katobu behasil baik. Hal ini dapat di lihat dari nilai yang
dicapai oleh siswa secara umum meningkat nilai minimum maksimum dan nilai
rata-rata cenderung meningkat pada siklus 2 serta jumlah dan persentase siswa
yang tuntas belajar juga meningkat dari siklus 1 ke siklus 2
B.
Pembahasan
Berdasarkan deskripsi hasil pengumpulan
data hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu bahwa dari siklus 1
sampai siklus 2 hasil belajar matematika siswa baik secara individual yang
klasikal meningkat dan jumlah siswa mencapai SKBM lebih kurang 65 juga
cenderung semakin bertambah / meningkat
sementara siswa yang belum mencapai SKBM semakin menurun. Hal ini menjadi
indikator keberhasilan perbaikan pembelajaran matematika yang dilakukan pada materi
pokok pecahan dan operasinya.
Hal tersebut juga dapat di lihat dari
nilai minimum yang dicapai siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2
meningkat, yaitu 60 dan 65 sementara nilai maksimumnya adalah 80 dan 90
demikian pula bila dilihat dari nilai rata-rata yang dicapai siswa dari siklus
1 sampai dengan siklus 2 cenderung
meningkat. Yaitu 67,46 dan 77,08. Hal ini menunjukan indikator atau kriteria
keberhasilan tindakan yang sudah di terapkan sebelumnya telah tercapai yaitu
secara klasikal atau nilai rata-rata
yang dicapai siswa ≥ 75 (tingkat
pencapaian ≥ 75 %)
Di
lihat dari jumlah dan presentase siswa yang tuntas belajar matematika materi
pokok pecahan dan operasinya dari siklus 1 sampai siklus 2, ternyata juga
cenderung meningkat yaitu pada siklus satu siswa yang tuntas belajar sebanyak
12 orang (50%) dan belum tuntas sebanyak 12 orang (50%) pada siklus 2 yang
tuntas belajar sebanyak 23 orang (95,83%) dan belum tuntas sebanyak 1 orang
(4,17%) hal ini menunjukan indikator
atau kriteria keberhasilan yang sudah diterapkan sebelumnya sudah tercapai.
Pada siklus 2 yaitu ≥ 75 %
dari siswa kelas V SD 4 Katobu yang jumlahnya 24 orang telah menunjukan nilai
sesuai dengan SKBM yaitu ≥ 65 (atau tingkat pencapaian ≥ 70 % )
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
rumusan masalah dan hasil analisis serta yang diperoleh dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran matematika pada siswa
kelas V SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
Tindakan
perbaikan pembelajaran matematika
Materi pokok pecahan dan operasinya pada siswa kelas V SDN 4 Katobu yang dilakukan
masing-masing 2 siklus berhasil baik yang ditunjukan adanya peningkatan hasil
belajar siswa baik dilihat dari nilai minimum, maksimum dan nilai rata-rata
yang dicapai siswa pada mata pelajaran matematika setelah perbaikan
pembelajaran.
Kriteria keberhasilan tindakan yang
dicapai dengan baik yang ditunjukan oleh peningkatan hasil rata-rata yang
dicapai siswa baik pada materi pelajaram matermatika pokok pecahan can
operasinya, pada siklus 2 ( nilai
rata-rata ≥ 75 atau dengan pencapaian
75%), dan peningkatan jumlah dan presentasi siswa yang tuntas belajar atau
mencapai SKBM pada siklus 2 95,82% atau
setara dengan 23 siswa dari 24 siswa kelas V SDN 4 Katobu, kecamatan katobu,
Kabupaten Muna yang tuntas belajar.
2.
Saran
Berdasarkan
kemampuan di atas kepada guru khususnya guru SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu,
Kabupaten Muna agar senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya
melakukan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan, maka kelompok kerja guru
seharusnya tetap melakukan diskusi-diskusi agar dapat mengidentifikasi dan
mengenal masalah-masalah yang dihadapi di ruang
kelas yang dapat dipecahkan dengan pendekatan PTK .
sehingga akhirnya setiap guru dapat meningkatkan kopetensi dan kemampuan
profesionalnya dalam menjalankan tugas sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk. 1999. Psikologi Soilal. Jakarta, Rineka Cipta,
Anam. K... 2000.
Implzmentasi Cooperative Leorntng dalam
pembalajaran
Matematika.
Jakana.Buletia Pelangi Pcndidikan.
Anonim. 1999.Penelillan Tindakan Kelas.
Jakarta. Proyek PGSM Dikti.
Darhim. 1991.
Pendidikan Matematika 2. Depdikbud
Proyek
Tenaga
Kependidikan. Jakarta.
Pendidikan Tinggi.
Farah, Aulia. 2006. Cora Belajar
Proktis Maatematika. Solo. CV. Nrimakarya.
Hudoyo. 1990.
Strategi Belajar Matematika. IKIP Malang.
Ismail. 2002. Model-model Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas.
Muhtar,
Roni.
2000. Penelitian Tindakan Kelas. Bagi Guru. Kendari. FKIP Unhalu.
Ndolili. 2008. Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa. pada
Pokok
Bahasan Pecahan dengun
Menggunakan, Model pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dl kelas V SDN 06 Abeli. Kendari. Skripsi, FKP Unhalu.
Negoro, ST dan Haarap.
1999. Ensiklopedia
Matematika (Edisi 2). Jakarta.
Ghalia Indonesia.
NUr. Muhammad. 2000. Pembelajaran
Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya.
Ruseffendi, E.T
.. 2000. Pengajaran" Matematika model untuk Orang Tua Murid
dan Guru. Bandung. Tarsito.
Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekaton dulam Proses
Belajar mengajar. Baudung.
Remaja
jaya
Sarifudin. 2002. Analisis hasil belajar Siswa dalam
Menentukan Hasil
penjumlahan dan Pengurangun Bilangan Pecahan di Ketas
1 SLTPN 2
Lainea (Skripsi). Kendari. FKlP Unhalu.
Simanjuntak. 1993.Metode
Mengajar
Matematika Jilid
I. Jakarta. Rineka Cipta. Slameto. 1998. belajar dan Fakro-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta.
Bina Aksara.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment