LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
( PKP )
“
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 13 KUSAMBI KECAMATAN KUSAMBI PADA OPERASI HITUNG PECAHAN DENGAN MODEL KOOPERATIF
TIPE MAKE A MATCH”
OLEH
ILKAWATI
814 786 516
SEMESTER X
(sepuluh)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BANJARMASIN
PROGRAM S I PGSD
POKJAR SUNGAI PANDAN
2013
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)
MATA
PELAJARAN
MATEMATIKA
OLEH
ILKAWATI
NIM. 814
786 516
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJ-UT BANJARMASIN
POKJAR SUNGAI PANDAN
PROGRAM S I PGSD
2013
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SDN RANTAU BUJUR TENGAH MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF
TIPE
MAKE A MATCH
Nama :
ILKAWATI
NIM :
814 786 516
Prodi :
SI PGSD
Tempat Mengajar :
SDN Rantau Bujur Tengah
Lama Penelitian :
2 Siklus
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan :SDN Rantau Bujur Tengah, Kecamatan Sungai Tabukan,
Kabupaten Hulu Sungai Utara
:
Siklus I : Tgl 10 April 2013
:
Siklus II : Tgl 24 April 2013
Masalah Yang Menjadi Fokus Penelitian :
-
Penggunaan model pembelajaran Make a Match ( mencari pasangan ) dapat meningkatkan
pemahaman siswa kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah tentang Operasi hitung pecahan.
-
Penerapan metode kooperatif melalui model pembelajaran
tipe Make a Match (mencari pasangan)
untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang Operasi hitung pecahan.
Menyetujui Sungai
Pandan, April 2013
Supervisor I Mahasiswa
Rahmiani, S.Pd. ILKAWATI
NIP. 19600627 198403 2 006 NIM. 814 786 516
KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENULISAN LAPORAN PKP
MASA REGESTRASI 2013.1
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama :
Ilkawati
Nim :
814 786 516
Program Studi : S-I PGSD
Judul Laporan :”Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make a Match “
Menerangkan
dengan sesungguhnya bahwa:
(1)
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang
saya tulis adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan barang jiplakan )
(2)
Apabila dikemudian hari terbukti/dapat dibuktikan bahwa
laporan PKP ini hasil plagiat/jiplakan, maka saya akan menanggung risiko
diperkarakan oleh Universitas Terbuka.
Mengetahui: Sungai
Pandan, April 2013
Pembimbing PKP Yang membuat pernyataan
RAHMIANI, S.Pd ILKAWATI
NIP. 19600627 198403 2 006 NIM.
814 786 516
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Matematika dan PKn sebagai persyaratan
mengikuti Mata Kuliah PKP di Universitas Tebuka ( UT ).
Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan
pengalaman dalam menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ).
Dalam penyusunan ini tidak lepas dari bimbingan dan
petunjuk, baik dari lingkungan UT, Supervisor, dan SDN Rantau Bujur Tengah.
Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Rahmiani, S.Pd,
selaku dosen pembimbing/ Supervisor I
2. H. Saidi Padilah, S.Pd., selaku kepala SDN Rantau
Bujur Tengah.
3. Dewan guru SDN Rantau Bujur Tengah.
3. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian
ini
Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini
serta sebagai pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis
berharap laporan ini bermanfaat.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
ILKAWATI
NIM
: 814 786 516
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………...i
LEMBAR PENGESAHAN
………………………………... …………………..ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS
PLAGIAT………………………. ............. iii
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. v
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………………. .1
1.
Identifikasi masalah………………………………………………….1
2.
Analisis masalah……………………………………………………..1
3.
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah………………………...1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………………… 2
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ………………………. 2
D.
Manfaat Perbaiakan Pembelajaran
………………………………...2
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Belajar dan Pembelajaran Matematika di SD.………………….….4
B. Metode Inkuiri……………………………………………………...7
C.
Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu……………….………………8
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………10
B.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran…………………………11
C.
Teknik Analisis Data………………………………………………15
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………20
B.
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………29
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.
SIMPULAN ……………………………………………………… 32
B.
SARAN DAN TINDAK LANJUT………………………………. 32
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………….. 33
LAMPIRAN – LAMPIRAN
-Surat Kesediaan supervisor 2
sebagai pembimbing
- Surat
Pernyataan mahasiswa
- Perencanaan
PTK
- Berkas
RPP
- Copy
jurnal pembimbingan
- Hasil
pekerjaan siswa terbaik dan terburuk persiklus
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
1.
Identifikasi masalah
Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi
tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat.
Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial
budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu
untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu adanya
perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan di
bidang pendidikan. Misalnya dikeluarkan UU SISDIKNAS no 2 tahun 1985 dan program pendidikan 9
tahun serta diberlakukannya kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004,
KBK, KTSP.
Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai
pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas
proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan
yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi masalah tersebut.
2.
Analisis Masalah
Di SDN Rantau Bujur Tengah Kecamatan Sungai Tabukan
Kabupaten Hulu Sungai Utara ditentukan KKM untuk pelajaran matematika adalah
65 keatas. Sedangkan siswa kelas IV SDN Rantau Bujur
Tengah dikatakan belum berhasil karena
mendapat nilai KKM masih dibawah dari 60.
3.
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Pendekatan dengan metode inkuiri model pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada pembelajaran
matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang
bersifat fakta atau relasi matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola,
sifat-sifat atau rumus tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta
untuk menarik suatu generalisasi dari apa yang mereka temukan sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Berdasar uraian latar belakang diatas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pelajaran matematika?
2.Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan
metode inkuiri model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match?
3.Bagaimana aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika dengan
pendekatan metode inkuiri model pembelajaran
kooperatif tipe Make a
Match?
C. Tujuan
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan metode inkuiri model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada pelajaran matematika.
2.
Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa
terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri
model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match.
3.
Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan metode inkuiri model
pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match.
D. Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Guru
Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika
yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi di kelas sekaligus dapat memecahkan permasalahan pembelajaran.
Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga menjadi guru yang
professional.
2.
Siswa
Siswa akan mudah
memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan dapat meningkatkan
belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam memecahkan masalah.
3.
Lembaga
Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada
siswa SD dengan pendekatan metode inkuiri model kooperatif tipe Make a Match untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Belajar
Dan Pembelajaran Matematika SD
1. Pendekatan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match adalah :
Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks
yaitu memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan
memanfaatkan dengan baik siswa belajar
matematika memahami cara mengajarkan matematika yang efektif, menggunakan
cara-cara pembelajaran matematika.
Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum
2004 adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan panyelidikan,
ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir
dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel,
grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di
SD menurut Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut:
1. Teori belajar William Brownell
Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka
pelajari jika belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang
lama. Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang
matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka
mempelajari konsep matematika.
2. Teori Belajar Zolton P. Dienes
Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu
konsep matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep tersebut
jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian.
3. Teori belajar Jean Piaget
Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap,
yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan
tahap operasi formal.
4. Teori belajar Albert Bandura
Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks
melalui pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta
konsekuensinya terhadap individu.
5. Teori Jeremi S. Bruner
Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam
pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan khusus. Metode
yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah pendekatan metode Inkuiri
model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match.
6. Teori belajar Robert M. Gagne
Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar.
Tujuan pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah
dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku
2.
Cara-cara pembelajaran matematika
Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar
yang di anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai
berikut:
1.
Problem Solving / pemecahan masalah
Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang
tidak rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami
kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas dalam
memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan.
2. Mathematical
Investigation
Mathematical Investigation adalah penyelidikan
matematika tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika
berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi mendalam
dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa cooperative learning.
3. Contextual Learning
Contextual
Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran
dengan situasi dan atau kehidupan sehari-hari, hal-hal yang factual atau
keadaan nyata yang dialami siswa.
4. Inkuiri
Pendekatan pembelajaran ini mendorong siwa untuk
memahami suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan
sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri.
3.
Proses Belajar Mengajar Matematika
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi
antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh pengalaman
atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Bell
Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar adalah proses yang dilakukan oleh
manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap.
Selanjutnya menurut Yuli Kurnia (2005:8) belajar didefinisikan sebagai perubahan
dalam pengetahuan atau prilaku yang
dihasilkan oleh pengalaman, perubahan tidak terjadi semata-mata terjadi melalui
maturasi atau kondisi-kondisi bersifat sementara.
Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada
dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun
jenisnya, oleh karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan
tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar, bersfat
kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara, perubahn
tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing
siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam
proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar merupakan hal
yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya memberikan bimbingan
dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi pada diri siswa sebagai motivasi
ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah
usaha untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran
sehingga menimbulkan proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar
merupakan suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang
kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai-nilai
tertentu.
B.
Metode
Inkuiri
Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan
merupakan suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi
matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan
sebelumnya namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan
dalam metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam kaitan
dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode penemuan (inkuiri)
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Penemuan Murni
Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada
guru, siswa yang menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada
para siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau
relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng menarik
kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak mendapat bimbingan
guru.
2. Penemuan
Terbimbing
Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa
tentang materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada
kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa petunjuk,
arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa sampai pada kesimpulan
sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus sudah merancang secara jelas
kesimpulan apa yang harus ditemukan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam
menggunakan metode inkuiri dengan model kooperatif tipe Make a Match adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan
memproses bahan belajarnya.
2.
Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk
mendapatkan pengalaman belajarnya.
3.
Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.
4.
Memberi pengalaman belajar seumur hidup
Alasan penggunaan metode inkuiri model
kooperatif tipe Make a Match adalah
sebagai berikut:
1.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
2.
Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah,
tetapi juga lingkungan sekitar.
3.
Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri
kebutuhan belajarnya.
4.
Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.
C.
Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian penulis , dengan judul “Meningkatkan
Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Rantau Bujur Tengah Melalui
Pendekatan Metode Inkuiri Model Kooperatif Tipe Make a Match” diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami
materi dalam menggunakan pendekatan metode Inkuiri adalah memuaskan. Hasil
penelitiannya juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan
aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat memuaskan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran model Make a
Match adalah:
1)
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topic yang cocok untuk siswa review, sebaliknya satu bagian kartu
soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa mendapat satu kartu.
2)
Siswa memikirkan jawaban / soal dari kartu yang
dipegang.
3)
Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya ( soal jawaban )
4)
.Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
5)
Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya
6)
Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran
BAB III
PELAKSANAAN
PENELITIANPERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu
Penelitian
1. Subyek
Penelitian
Adapun yang menjadi
subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN Rantau Bujur
Tengah, Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dengan jumlah
siswa 15 orang, laki-laki 7 orang dan 8 orang perempuan.
2.
Tempat Penelitian
Tempat
penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada SDN Rantau Bujur Tengah kecamatan
Sungai Tabukan, kabupaten Hulu Sungai Utara.
3. Waktu
penelitian perbaikan pembelajaran
Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 10 April 2013, siklus II
pada tanggal 24 April 2013 dan sesuai dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini di
bantu oleh supervisot II sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian,
serta kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran konkrit jadwal
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1.
No
|
Mata
Pelajaran
|
Siklus
|
Tanggal
|
Waktu
|
Ket
|
1
|
Matematika
|
1
|
10
April 2013
|
08.00-09.10
|
|
2
|
Matematika
|
2
|
24
April 2013
|
08.00-09.10
|
B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian ini
menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses
dimana melalui proses ini guru menginginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan
perubahan pembelajaran lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara optimal. Adapun desain penelitian
perbaikan pembelajaran mengunakan 2 siklus yaitu :
Tabel 3.2.
Prosedur penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu:
1.
Perencanaan
2.
Pelaksanaan
3.
Pengumpulan Data
4.
Pefleksi
Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah:
1.
Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan
masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan
dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga
dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan.
2.
Tindakan atau Pelaksanaan
Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya
untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati hasil
dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman supervisor 2.
3.
Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan
hasil.
4.
Refleksi (analisis dan interpretasi)
Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat
melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah
dilakukan.
Prosedur Penilaian Siklus I
1.
Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan
a.
Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk
observasi proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran
matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru menerangkan materi
pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan metode
penemuan berdasarkan materi pelajaran yang diberikan.
b.
Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan
tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat
yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan.
c.
Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk
mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d.
Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan
untuk mengetahui perkembangan prestasi.
2.
Pelaksanaan Perbaikan
a.
Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai
guru dibantu oleh supervisor II sebagai pengamat yang memantau jalannya proses
pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran.
b.
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru menggunakan
media yang mendukung sesuai dengan materi yang disampaikan, guru kemudian
memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
3.
Pengumpulan Data
a.
Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman
sejawat untuk melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian
selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data
prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan.
b.
Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi
angket prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga
pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa peneliti. Untuk
mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes yang
diberikan setiap akhir siklus.
4.
Refleksi
Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian
dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama supervisor II, perlu
dilakukan tindakan selanjutnya.
Prosedur Penilaian Siklus II
- Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan)
a.
Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan
hasil analisis dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan
materi dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak dengan
media benda nyata.
b.
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II
sebagai kelengkapan proses belajar mengajar.
c.
Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk
mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika serta menyiapkan bahan penelitian.
d.
Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui
perkembangan prestasi belajar siswa.
- Pelaksanaan Perbaikan
a.
Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi
dari hasil tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut
digunakan sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II
dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama.
b.
Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan
pada siswa untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan jumlah
sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang kegiatan pembelajaran
dari supervisor 2.
.
- Pengumpulan Data
Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan pengisian
lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang diberikan setiap
akhir siklus.
- Refleksi
Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian
tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun
pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan
dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu
masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun
tindakan selanjutnya.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
- Lembar Observasi
Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
- Lembar Aktifitas Siswa
Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran
- Angket Respon Siswa
Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan.
Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran
sebagai berikut :
- Rencana perbaikan pembelajaran
- Lembar kerja siswa.
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh
dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar
penilaian aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara
sebagai berikut :
-
Tes hasil belajar
Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan
pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran untuk menentukan
peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik
deskriptif atau prosentase (%) sebagai berikut :
daya serap = jumlah
nilai yang benar x 100%
jumlah
soal
-
Hasil daya serap siswa dapat diketahui.
Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 13 siswa, sedang
yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 2 siswa.
-
Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :
Ketuntasan
kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
Ketuntasan
kelas = 13 x 100 % = 86 %
15
Siklus I
1. Rencana
a. Menyusun skenario
pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar
penilaian
b. Menyusun lembar pengamatan,
untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajarn
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario
pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan.
b.
Melaksanakan penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan
adalah:
a. Lembar
pengamatan kepada siswa
b. Lembar
pengamatan kegiatan guru
c. Lembar tes
4. Pengumpulan
data
a. Menilai aktifitas siswa
b. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan
mendiskusikan dengan supervisor II, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini
disebabkan oleh:
a.
Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran
b. Keberanian
siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.
c.
Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II
ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan
-
Menyusun rencana
perbaikan
-
Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II
lebih baik
-
Menyiapkan masalah/soal
2.
Pelaksanaan
-
Menjelaskan tujuan pembelajaran
-
Menjelaskan materi pembelajaran
-
Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
-
Memberi masalah
-
Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
-
Melaporkan hasil kerja kelompok
-
Menyimpulkan materi
-
Melaksanakan penilaian
3.
Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti
adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
-
Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
-
Menilai hasil kerja kelompok
-
Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data
adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif
berupa :
1. Rencana
a.
Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar
kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
b.
Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas
siswa dan guru dalam proses pembelajaran
2. Pelaksanaan
a.
Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang telah direncanakan.
b.
Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan
data
a.
Menilai aktifitas siswa
b.
Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang
dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a.
Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode
pembelajaran
b.
Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan
keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah.
c.
Guru kurang mendorong aktifitas siswa
Siklus II
Dalam siklus II
ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan
-
Menyusun rencana
perbaikan
-
Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II
lebih baik
-
Menyiapkan masalah/soal
2.
Pelaksanaan
-
Menjelaskan tujuan pembelajaran
-
Menjelaskan materi pembelajaran
-
Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
-
Memberi masalah
-
Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
-
Melaporkan hasil kerja kelompok
-
Menyimpulkan materi
-
Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan
data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti
adalah sebagai berikut:
1.
Dari siswa antara lain:
-
Menilai aktifitas siswa dan hasil tes
-
Menilai hasil kerja kelompok
-
Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
b. Jenis data
-
Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan
-
Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa
c. Tehnik
pengumpulan data
-
Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil
pembelajaran melalui tes
-
Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan
d. Analisis data
-
Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65
-
Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses
pembelajaran
Dalam perbaikan pembelajaran pada
siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan
dan kelebihan data hasil pengamatan
4. Refleksi
-
Menganalisis aktifitas siswa
-
Menganalisis hasil belajar siswa
-
Menyusun laporan
Dalam perbaikan
pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik,
keberanian siswa untuk bertanya bertambah dan antusias meningkat dan
menyenangkan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
a. Hasil Penelitian Siklus I
Untuk memperoleh
gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data tersebut adalah sejumlah
fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan untuk menentukan kesimpulan
atau keputusan yang diambil. Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan
siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran
Matematika tentang Operasi hitung pecahan .
Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum
menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi
pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi alat- alat pencernaan makanan dengan
model pembelajaran make a match, Prestasi
belajar siswa dan aktifitas siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran
masih kurang maksimal. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini
belum mencapai standar SKM yang ditetapkan di SD Negeri Rantau Bujur Tengah.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut :
Tabel
4.1
Tabel prestasi belajar matematika siswa kelas IV siklus I
No
|
Nama
siswa
|
Sebelum
siklus
|
Nilai
siklus I
|
1
|
Abdurrahman
|
30
|
60
|
2
|
Anita
|
60
|
40
|
3
|
Bawaihi
|
40
|
70
|
4
|
Bahran
|
65
|
70
|
5
|
Fahrurraji
|
65
|
65
|
6
|
Hafis Ansari
|
20
|
40
|
7
|
Hapsah
|
34
|
50
|
8
|
Hikmah
|
65
|
50
|
9
|
M.Gazali
|
20
|
30
|
10
|
Muti’ah
|
10
|
20
|
11
|
Novianti
|
20
|
30
|
12
|
Riski
|
20
|
30
|
13
|
Siti Naimah
|
40
|
50
|
14
|
Siti Rahmah
|
10
|
20
|
15
|
Widya Sari
|
20
|
30
|
Ketuntasan
kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah
total siswa
Ketuntasan
kelas = x 100 % = 46,6 %
Tabel
4.2
Lembar Pengamatan
Aktivitas Siswa Siklus 1
Nama Sekolah : SDN
Rantau Bujur Tengah Mata Pelajaran : Matematika
Nama Guru :
Ilkawati Kelas
/ Semester: IV / II
Hari / Tanggal :
Rabu, 10 April 2013 Materi : Operasi hitung pecahan
No
|
Aspek yang diamati
|
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak pernah
|
1
|
Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan
|
√
|
|||
2
|
Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis
(menganalisis dan menguraikan masalah)
|
√
|
|||
3
|
Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif
|
√
|
|||
4
|
Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira
|
√
|
|||
5
|
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
|
√
|
|||
6
|
Terjadi interaksi siswa dengan guru
|
√
|
|||
7
|
Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat
|
√
|
|||
8
|
Siswa berbicara dan berbagi pengalaman(bekerjasama)
|
√
|
|||
9
|
Siswa aktif dalam pembelajaran
|
√
|
|||
10
|
Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa
yang dipelajari
|
√
|
Rantau Bujur Tengah, 10 April 2013
Supervisor 2
Rudiyanti S.Pd.SD
NIP, 19801226 200701 2 009
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan
menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu, dan yang
selalu hendaknya dipertahankan. Adapun aktivitas guru dapat dilihat pada tabel
4.3, sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
Nama Sekolah : SDN Rantau Bujur Tengah Mata
Pelajaran: Matematika
Nama
Guru : Ilkawati Kelas
/ Semester: IV / II
Hari
/ Tanggal : Rabu, 10 April 2013 Materi : Operasi hitung pecahan
No
|
Aspek yang diamati
|
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak pernah
|
A.
|
Kegiatan awal
|
||||
1.
|
Membangkitkan minat siswa
|
√
|
|||
2.
|
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
|
√
|
|||
B.
|
Kegiatan inti
|
||||
1.
|
Memberikan masalah kontekstual
|
√
|
|||
2.
|
Menekankan pada pemecahan masalah
|
√
|
|||
3.
|
Guru menggunakan alat peraga yang cocok
|
√
|
|||
4.
|
Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan
dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti.
|
√
|
|||
5.
|
Guru membimbing dan memperhatikan siswa
|
√
|
|||
6.
|
Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan.
|
√
|
|||
7.
|
Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa
|
√
|
|||
8.
|
Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
|
√
|
|||
9.
|
Guru melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang
diajarkan.
|
√
|
|||
C.
|
Kegiatan akhir
|
||||
1.
|
Membuat kesimpulan materi yang diajarkan.
|
√
|
|||
2.
|
Guru mengadakan penilaian
|
√
|
Rantau Bujur Tengah, 10 April 2013
Supervisor 2
Rudiyanti,
S.Pd. SD
NIP,
19801226 200701 2 009
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan
menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang
selalu hendaknya dipertahankan.
b. Hasil
Penelitian Siklus II
Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk
memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus I.
1)
Perencanaan
Bersama teman
sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah yang timbul
pada siklus I. rencana tindakan pada siklus II ini sama dengan siklus I.
2)
Pelaksanaan Pembelajaran
-
Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang telah ditentukan olah RPP II.
-
Melaksanakan penilaian.
3)
Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan siklus I .
Hasil pengamatan siklus ini dapat dilihat pada tabel 4 4. adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Lembar pengamatan Aktivitas
siswa kelas IV siklus II
Nama Sekolah : SDN Rantau
Bujur Tengah MataPelajaran: Matematika
Nama Guru : Ilkawati Kelas / Semester: IV / II
Hari / Tanggal : Rabu, 24
April 2013 Materi:
Operasi hitung pecahan
No
|
Aspek yang diamati
|
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak pernah
|
1
|
Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan
|
√
|
|||
2
|
Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis
(menganalisis dan menguraikan masalah)
|
√
|
|||
3
|
Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif
|
√
|
|||
4
|
Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira
|
√
|
|||
5
|
Terjadi interaksi siswa dengan siswa
|
√
|
|||
6
|
Terjadi interaksi siswa dengan guru
|
√
|
|||
7
|
Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat
|
√
|
|||
8
|
Siswa berbicara dan berbagai pengalaman(bekerjasama)
|
√
|
|||
9
|
Siswa aktif dalam pembelajaran
|
√
|
|||
10
|
Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa
yang dipelajari
|
√
|
Rantau
Bujur Tengah, 24 April 2013
Pengamat
Rudiyanti,
S.Pd.SD
NIP,
19801226 200701 2 009
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan
menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang
selalu hendaknya dipertahankan.
Tabel 4.5
Lembar Aktivitas Pengamatan Guru Siklus II
Nama Sekolah : SDN Rantau Bujur
Tengah Mata Pelajaran: Matematika
Nama Guru : Ilkawati Kelas / Semester: VI / II
Hari / Tanggal : Rabu, 24 April 2013 Materi:Operasi hitung pecahan
No
|
Aspek yang diamati
|
Selalu
|
Sering
|
Jarang
|
Tidak pernah
|
A.
|
Kegiatan awal
|
||||
1.
|
Membangkitkan minat siswa
|
√
|
|||
2.
|
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
|
√
|
|||
B.
|
Kegiatan inti
|
||||
1.
|
Memberikan masalah kontekstual
|
√
|
|||
2.
|
Menekankan pada pemecahan masalah
|
√
|
|||
3.
|
Guru menggunakan alat peraga yang cocok
|
√
|
|||
4.
|
Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan
dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti.
|
√
|
|||
5.
|
Guru membimbing dan memperhatikan siswa
|
√
|
|||
6.
|
Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan.
|
√
|
|||
7.
|
Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan
|
√
|
|||
7.
|
Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa
|
√
|
|||
8.
|
Guru memberikan penghargaan kepada siswa.
|
√
|
|||
10.
|
Guru melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang
diajarkan.
|
√
|
|||
C.
|
Kegiatan akhir
|
||||
1.
|
Membuat kesimpulan materi yang diajarkan.
|
√
|
|||
2.
|
Guru mengadakan penilaian
|
√
|
Rantau
Bujur Tengah, 24 April 2013
Pengamat
Rudiyanti,
S.Pd.SD
NIP,
19801226 200701 2 009
Analisis :
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan
menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang
selalu hendaknya dipertahankan.
Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan
hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan adanya
peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan standar ketuntasan
minimal (SKM) hanya 3 siswa dari 9 siswa di SD Negeri Rantau Bujur Tengah,
sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun setelah diadakan
perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu cepat.
Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari tabel 4.5, sebagai berikut:
Daftar prestasi
belajar siswa kelas IV semester II
pada siklus I dan II
No
|
Nama
siswa
|
Nilai
siklus I
|
Nilai siklus II
|
1
|
Abdurrahman
|
60
|
75
|
2
|
Anita
|
65
|
90
|
3
|
Bawaihi
|
70
|
80
|
4
|
Bahran
|
65
|
65
|
5
|
Fahrurraji
|
80
|
70
|
6
|
Hafis Ansari
|
45
|
55
|
7
|
Hapsah
|
50
|
75
|
8
|
Hikmah
|
65
|
65
|
9
|
M. Gazali
|
40
|
70
|
10
|
Muti’ah
|
65
|
65
|
11
|
Novianti
|
75
|
70
|
12
|
Riski
|
65
|
70
|
13
|
Siti Naimah
|
70
|
85
|
14
|
Siti Rahmah
|
70
|
70
|
15
|
Widya Sari
|
65
|
65
|
Ketuntasan
kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah
total siswa
Ketuntasan
kelas = x 100 % = 93,3%
Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat
diketahui bahwa prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan
yang cukup pesat yaitu 8 siswa sudah
berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas SKM, hanya 1 siswa yang belum
berhasil dari 9 siswa di SDN Rantau Bujur Tengah.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Siklus
I
Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan
prestasi belajar matematika tentang pengerjaan Operasi hitung pecahan di kelas IV terutama dalam mengidentifikasi
pengerjaan Operasi hitung pecahan belum sepenuhnya dipahami anak.
Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah:
a.
Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika
b.
Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat
siswa aktif dalam pembelajaran di
kelas.
Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa
masih jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil
nilai pada diagram grafik siklus I sebagai berikut:
Diagram grafik pada sebelum dan siklus I
100
90
80
70
60 46,6%
50 40%
40
30
20
10
Sebelum Siklus Siklus I
2. Pembahasan
Siklus II
Pada siklus II
ini pengamatan yang diperoleh adalah:
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru
memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa.
c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin
meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3%
Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II
100
90
93,3 %
80
70
60 46,6%
50 40,6%
40
30
20
10
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V
SIMPULAN
SARAN DAN TIDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari Penelitian perbaikan pembelajaran yang
dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1.
pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan kemampuan/prestasi siswa
2.
Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami
peningkatan
3.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe make a
macth dapat muncul dan berkembang
4.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat melatih dan mendorong
siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui.
B. Saran
Tindak Lanjut
Dari
kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1.
Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini
menggunakan metode ceramah kurang meningkatkan prestasi belajar siswa,
keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan
pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada.
2.
Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui model
pembelajaran kooperatif tipe make a macht
yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode
pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif.
3.
Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary
School Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins.
Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic
Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon.
Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta :
Depdiknas.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar.
Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga kependidikan.
Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua
prosedur Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah,
Ditjen DIKTI.
Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian
Tindakan Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan
Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI.
Lampiran 1
Kesediaan Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala
UPBJJ -UT
Di
Banjarmasin
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Rudiyanti, S.Pd.SD
NIP :
19801226 200701 2 009
Tempat Mengajar :
SDN Rantau Bujur Tengah
Alamat Sekolah :
Jl.Sungai kuli, RT.01, Kecamatan Sungai
Tabukan,
Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
Menyatakan bahwa:
Nama :
Ilkawati
NIM :
814 786 516
Program Studi :
S I PGSD
Tempat Mengajar :
SDN Rantau Bujur Tengah
Alamat Sekolah :
Jl. Sungai kuli, RT.01 Kecamatan Sungai
Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Guru kelas :
III
Telpon/HP :
085248761180
Demikian agar
surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Kepala Sekolah
H. Saidi
Padilah, S.Pd
NIP. 19650502
198804 1 003
|
Sungai
Pandan, April 2013
Supervisor 2,
Rudiyanti,
S.Pd.SD
NIP. 19801226
200701 2 009
|
Lampiran 2
Surat Pernyataan
Kesediaan sebagai Supervisor 2
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama :
Ilkawati
NIM :
814 786 516
UPBJJ :
49 / Banjarmasin
Menyatakan bahwa:
Nama : Rudiyanti, S.Pd.SD
NIP : 19801226 200701 2 009
Tempat
Mengajar : SDN Rantau Bujur Tengah
Guru
Kelas : III
Adalah
supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang
merupakan tugas mata kuliah PDGK 5401
Pemantapan Kemampuan Profisional ( PKP )
Demikian
agar surat pernyataan ini digunakan sebagaimana mestinya.
Supervisor 2
Rudiyanti,
S.Pd.SD
NIP. 19801226
200701 2 009
|
Sungai
Pandan, April 2013
Mahasiswa,
Ilkawati
NIM. 814 786 516
|
Lampiran 3
Format
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran MATEMATIKA
Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas
|
|
Identifikasi masalah
|
|
Analisis masalah
|
|
Alternatif dan Prioritas Pemecahan masalah
|
|
Rumusan masalah
|
JURNAL PEMBIMBINGAN
SUPERVISOR 2 PKP
Nama Mahasiswa : JUITA
Nim :
822176539
Mengajar di kelas :
IV
Sekolah :
SD Negeri 13 Kusambi
No.
|
Hari/Tanggal
|
Kegiatan
|
Hasil/komentar
|
Tindak Lanjut
|
Mhs
|
Sup.2
|
1.
|
4-11-2013
|
|||||
2.
|
6-11-2013
|
Lampiran 3
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS
I)
Satuan
Pendidikan : SDN 13 Kusambi
Materi
Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV / I
Alokasi
Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar
Kompetensi
Ø
Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan
simetri lipat dan simetri putar bangun datar
B.
Kompetensi Dasar
Ø
Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Ø Mengidentifakasi
simetri lipat bangun datar
C.
Indikator
Ø
Menentukan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar
Ø
Membandingkan simetri lipat dan simetri putar
antar bangun
D.
Tujuan Perbaikan
Ø
Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan
simetri putar pada bangun datar
Ø
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
E.
Langkah-langkah Pembelajaran
a.
Kegiatan Awal
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan
-
Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi
dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari
-
Memberikan pre-test
b. Kegiatan
Inti
-
Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi,
persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa
-
Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat
-
Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya
-
Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan
c. Kegiatan
Akhir
-
Memberikan tes tertulis
-
Membahas hasil tes
F.
Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penemuan
-
Penugasan
G.
Alat dan
Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
1.
Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
2.
Buku-buku penunjang lain
3.
LKS
H.
Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan
siswa
LEMBAR KERJA SIKLUS I
Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun
simetris dan tidak simetris !
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kelompok Bangun
|
Gambar Huruf
|
Alasan
|
Bangun yang
simetris
|
B, C, D, F, G, I
|
Karena jika bangun di lipat ke 2 sisinya
sama
|
Bangun yang
tidak simetris
|
A, E, H, J
|
Karena jika bangun di lipat kedua
sisinya berbeda.
|
Mengetahui,
Observer
LA HALINA, S.Pd
NIP. 1969 1231 1991 081007
|
La Haji, 4
November 2013
Peneliti
JUITA
NIM. 822176539
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi
LA RUHAMA A.Ma.Pd
NIP. 1961 1231 1985121023
|
Lampiran 3
RENCANA
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS
II)
Satuan
Pendidikan : SDN 13 Kusambi
Materi
Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV / I
Alokasi
Waktu : 2 x 35 Menit
A.
Standar Kompetensi
Ø
Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan
simetri lipat dan simetri putar bangun datar
B.
Kompetensi Dasar
Ø
Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Ø Mengidentifakasi
simetri lipat bangun datar
C.
Indikator
Ø
Menentukan simetri lipat dan simetri putar
bangun datar
Ø
Membandingkan simetri lipat dan simetri putar
antar bangun
D.
Tujuan Perbaikan
Ø
Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan
simetri putar pada bangun datar
Ø
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
E.
Langkah-langkah Pembelajaran
a.
Kegiatan Awal
-
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan
-
Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi
dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari
-
Memberikan pre-test
b. Kegiatan
Inti
-
Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi,
persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa
-
Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat
-
Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya
-
Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan
c. Kegiatan
Akhir
-
Memberikan tes tertulis
-
Membahas hasil tes
F.
Metode
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penemuan
-
Penugasan
G.
Alat dan
Sumber
Alat:
Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar
Sumber:
4.
Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira
5.
Buku-buku penunjang lain
6.
LKS
H.
Penilaian
- Tes tertulis
- Unjuk kerja
- Keaktifan
siswa
LEMBAR KERJA SIKLUS II
Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun
simetris dan tidak simetris !
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kelompok Bangun
|
Gambar Huruf
|
Alasan
|
Bangun yang
simetris
|
B, C, D, F, G, I
|
Karena jika bangun di lipat ke 2 sisinya
sama
|
Bangun yang
tidak simetris
|
A, E, H, J
|
Karena jika bangun di lipat kedua
sisinya berbeda.
|
Mengetahui,
Observer
LA HALINA, S.Pd
NIP. 1969 1231 1991 081007
|
La Haji, 6 November 2013
Peneliti
JUITA
NIM. 822176539
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 13 Kusambi
LA RUHAMA A.Ma.Pd
NIP.
1961 1231 1985121023
|
Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP
NIM/Nama Mahasiswa :
ZUBAIDAH
Mengajar di kelas :
V ( lima )
Nama Sekolah : SDN Padang Luar
No
|
Hari/
Tanggal
|
Kegiatan
|
Hasil/
Komentar
|
Tindak
Lanjut
|
Paraf
Mhs
|
Paraf
Sup 2
|
1.
|
||||||
Mengetahui,
Supervisor 1
IRWAN ROZANIE, M.Pd
NIP.19760619 200012 1 003
|
Amuntai, Oktober
2012
Supervisor 2,
IDERIS, S.Pd.SD
NIP.19660720 199103 1 006
|
FORMAT PENILAIAN
Format
penilaia proses
N0
|
Nama Siswa
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
||
1
|
|||||||||
2
|
|||||||||
3
|
|||||||||
4
|
|||||||||
5
|
|||||||||
6
|
|||||||||
7
|
|||||||||
8
|
|||||||||
9
|
|||||||||
10
|
|||||||||
11
|
|||||||||
12
|
|||||||||
13
|
|||||||||
14
|
|||||||||
15
|
|||||||||
16
|
|||||||||
17
|
|||||||||
18
|
|||||||||
19
|
|||||||||
20
|
|||||||||
21
|
|||||||||
22
|
|||||||||
23
|
|||||||||
24
|
|||||||||
25
|
|||||||||
JUDUL LAIN KLIK PADA LINK DIBAWAH INI :
{ 1 comments... Views All / Post Comment! }
Bisa d krim Filenya ke saya
susantoseterang94@gmail.com
Post a Comment