- Apriyadi sebagai Tomi ( pemakai )
- Duwi c. sebagai Budi ( pengedar )
- Taufik Ali sebagai Ali ( pemakai )
- Reza F.R sebagai Jack ( pengedar )
- Dian Permana P. sebagai Joni ( teman si pemakai )
- Zulfikar sebagai Narator
Bermula dari sepulang sekolah tiga orang remaja yaitu Tomi, Ali, dan Joni sedang menunggu kendaraan pulang tiba-tiba datang seorang pemuda yang menghampiri mereka.
Budi : “Hei kalian mau nggak gue kasih ni barang ?”
Tomi : “Apaan tu bang ?”
Budi : “Mau nggak nih gue kasih gratis.”
Ali : “Mau bang.”
Joni : “Eh, lu mau-mau aja rakus lu.”
Tomi : “Udah terima aja yang penting gratis.”
Joni : “Pokonya gue nggak mau ikut-ikutan.”
Lalu Joni pun meninggalkan dua orang temannya langsung pulang ke rumah. Keesokan harinya Tomi dan Ali tidak masuk sekolah, sepulang sekolah Joni pergi ke rumah Tomi ternyata di situ ada Ali.
Joni : “Eh, kenapa lu nggak masuk sekolah ?”
Tomi : “Ayo kesini Jon cobain ni barang.”
Ali : “Gile coy, pikiran lu bisa melayang.”
Joni : “Ah gue nggak mau ikut-ikutan, lebih baik gue pulang aja.”
Tomi : “Huh, dasar lu Jon penakut.”
Dan Joni pun pulang dan di tengah jalan ia berpas-pasan dengan si Budi dan satu orang lagi yang bernama Jack.
Budi : “Eh, dari mana lu ? Kenalin nih teman gue, Jack.”
Joni : “Gue dari rumah Ali, Awas lu ya kalau bikin teman gue ancur. Gue ancurin lu pade.”
Jack : “Emangnya kenapa lu nggak senang.”
Joni : “Ya !”
Dan terjadilah perkelahian antara Jack dan Joni. Tetapi perkelahian tersebut dapat terhenti karena Budi mengingatkan bahwa mereka akan pergi ke rumah Tomi.
Budi : “Udah-udah Jack jangan berkelahi lagi, kita kan mau pergi ke tempat Tomi.”
Jack : “Awas lu ya.”
Dan Budi pun langsung ke rumah Tomi bersama-sama Jack. Sesampainya di rumah Tomi, mereka berdua langsung menemui Tomi dan kebetulan di situ ada Ali.
Budi : “Nih, gue bawain barangnya harganya Rp 50.000,00 satu paketnya.”
Tomi : “Oke gue minta dua paket satu untuk Ali dan satu lagi untuk gue.”
Ali : “Gila lu Tom gue mana punya duit, emangnya bayarnya pakai daun.”
Jack : “Nggak apa-apa kalian bisa ngutang, tapi awas kalau tidak bayar batasnya satu minggu.”
Tomi : “Lho, siapa ni orang main nyambung aja kayak kabel listrik.”
Budi : “Oh iya gue lupa kenalin ni orang namanya Jack. Eh ngomong-ngomong tadi si Joni ngapain kemari ?”
Ali : “Nggak apa-apa dia cuma mau nanya yang nggak ada gunanya.”
Budi : “Ya udah gue pulang dulu ya.”
Budi dan Jack pun lalu pergi dari rumah Tomi. Hari demi hari telah berlalu tapi hutang Ali dan Tomi belum juga lunas karena mereka selalu membeli barang haram tersebut.
Seperti biasa Tomi dan Ali pulang sekolah mereka menunggu Jack dan Budi tak lama kemudian datanglah Budi dan Jack.
Ali : “Bang saya minta barangnya lagi ya.”
Tomi : “Iya nih bang, lagi butuh.”
Jack : “Ah kalian ini hutang yang dulu saja belum lunas, cepat lunasi hutang-hutang kalian waktunya udah telat nih.”
Tomi : “Tttt….tapi kami tidak punya duit.”
Jack : “Aaaah.. banyak bacot lu.”
Kemudian terjadilah perkelahian antara mereka berempat dan dari kejauhan Joni melihat perkelahian tersebut sebagai teman Joni juga ikut membantu kedua temannya yang sedang berkelahi. Tiba-tiba Jack mengeluarkan clurit dari dalam bajunya, dengan segera ia membacok Tomi dan Ali, tetapi akhirnya nyawa mereka selamat akibatnya yang terkena bacokan ialah Joni. Jack dan Budi melarikan diri.
Ali : “Sialan lu Jack, lu bacok teman gue.”
Dan Tomi dan Ali hanya bisa menangisi kematian temannya itu. Segera mereka memanggil warga sekitar untuk mengangkat mayat Joni. Karena ikut terlibat maka mereka berdua juga ikut di bawa ke kantor polisi. Setelah beberapa hari selanjutnya terdengar berita bahwa Jack dan Budi telah tertangkap basah sewaktu kedapatan melakukan transaksi barang haram tersebut di lingkungan sekolah lain.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment