MEP ( Malnutrisi Energi Protein Ialah suatu kondisi dimana protein yang inadekuat yang berlangsung secara kronis
jenis jenis malnutrisi energi protein adalah
1 kwashiorkor:jenis malnutrisi energi protein dimana intake protein yang inadekuat sementara jumlah karbohidrat dalam kondisi normal atau berlebih
2.marasmus:jenis malnutrisi dimana intake karbohidrat kurang dari kebutuhan
3.marasmus-kwashiorkor: gabungan dari kedua jenis malnutrisi di atas.
Nahh berhubung karena admin lagi malas ngetiknya so langsung download aja pdfnya di bawahhh
terimakasihh
ELEKTROKARDIOGRAM ( EKG)
jenis jenis malnutrisi energi protein adalah
1 kwashiorkor:jenis malnutrisi energi protein dimana intake protein yang inadekuat sementara jumlah karbohidrat dalam kondisi normal atau berlebih
2.marasmus:jenis malnutrisi dimana intake karbohidrat kurang dari kebutuhan
3.marasmus-kwashiorkor: gabungan dari kedua jenis malnutrisi di atas.
Nahh berhubung karena admin lagi malas ngetiknya so langsung download aja pdfnya di bawahhh
terimakasihh
ELEKTROKARDIOGRAM ( EKG)
Jantung merupakan organ yang mampu memproduksi muatan listrik. Karena tubuh adalah konduktir yang baik, maka impuls yang dihasilkan jantung dapat menjalar ke seluruh tubuh, sehingga potensial aksi yang dipancarkan oleh jantung dapat diukir dengan Galvanometer melalui elektroda-elektroda yang diletakkan pada berbagai posisi di permukaan tubuh.
Potensial listrik yang timbul pada waktu jantung berkontraksi dapat dicatat. Grafik yang tercatat melalui rekaman ini disebut elektrokardiogram (EKG)
EKG sangat membantu dalam diagnosa, walaupun demikian tidak boleh memberi penilaian berlebihan kepada hasil EKG dengan mengabaikan pemeriksaan fisik dan anamnesa.
Dalam pemeriksaan EKG harus memperhatikan umur, berat badan, bentuk badan, tekanan darah, obat-obatan yang digunakan serta keluhan seseorang.
Pada umumnya EKG yang tidak normal disertai pula fungsi, anatomi struktur jantung yang tidak normal. Akan tetapi sering pula jantung yang berfungsi baik menunjukkan kelainan EKG, sebaliknya pada jantung yang berfungsi tidak baik selalu disertai kelainan EKG.
Komponen instrumen pada perekaman EKG
Mesin EKG
Menurut banyaknya saluran pencatat, mesin EKG dapat dibagi single, triple, atau multiple channel. Mesin EKG yang lebih modern dilengkapi dengan sistem komputer yang memungkinkan semua lead dapat sekaligus direkam berupa EKG.
Ada mesin EKG yang dilengkapi dengan monitor, misalnya digunakan di dalam Coronary Care Unit, kamar operasi atau kamar tes pembebanan jantung.
Halter monitoring dan telemetry merupakan mesin EKG kecil yang dipakai untuk mengamati aktivitas jantung dalam waktu tertentu. Mesin ini digantung pada tubuh penderita dan aktivitas bioelektrik jantung direkam ke dalam monitor yang kemudian hasilnya dianalisis oleh komputer.
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang dibagi dengan garis tipis (1mm x 1mm) dan garis yang agak tebal (5mm x 5mm) secara horizontal.
Aksis horizontal mewakili waktu, kecepatan mencatat mesin EKG sebesar 25 mm/detik. Dengan demikian 1 mm horizontal mewakili 0,04 detik dan 5 mm mewakili 0,2 detik. Dalam keadaan frekuensi denyut jantung yang tinggi maka kecepatan rekaman dirubah menjadi 50 mm/detik.
Aksis vertikal mewakili voltase. Standardisasi baku untuk voltase(amplitudo) adalah 1, artinya 10 kotak kecil vertikal (1cm) mewakili 1 mV. Standardisasi ini harus selalu konsisten agar dengan melihat amplitudo, gambaran EKG dapat menunjukkan atau mengetahui ada tidaknya perubahan voltase dari konduksi jantung
.
Apabila EKG jantung terekam terlalu kecil, maka standardisasi amplitudo dapat diubah menjadi 0,5, artinya 0,5 cm mewakili 1mV. Apabila kompleks EKG terlalu besar, maka standardisasi amplitudo diubah menjadi 2, artinya 2 cm mewakili 1mV.
Elektroda
Elektroda dibuat dari bahan yang menjamin resistensi yang rendah antara kulit dan permukaan elektroda. Bentuknya bermacam-macam, seperti : suction elektroda, flat limb elektroda dan self adhesive silver chloride elektroda.
Elektroda berdasarkan polaritasnya dibagi menjadi elektroda positif (anode) dan elektroda negatif (katode) dan netral (ground elektroda). Agar perolehan gambar EKG jelas, maka dibubuhi krim atau jelly sehingga resistensi antara elektroda dengan kulit menjadi seminimal mungkin.
EKG dapat direkam antara dua kutub (kurub positif dan negatif) yang dipasang di permukaan tubuh dengan sebuah elektroda netral sebagai kontak ketiga dan diletakkan di tungkai dan bertujuan untuk menyalurkan arus listrik berlebihan ke tanah. EKG standar terdiri dari 12 lead, yang hasil perekamannya pada tempat yang mampu memberi gambaran aktivitas bioelektrik jantung.
2 Teknik Perekaman
Teknik perekaman yang baik akan memberikan hasil yang baik dan mudah diinterpretasi.
Persiapan orang yang akan di EKG
Orang yang akan di EKG harus berada dalam keadaan santai, tenang, dan berbaring terlentang. Badan yang berminyak atau kotor harus dibersihkan terlebih dahulu dan tidak boleh dalam keadaan terlalu kenyang atau terlalu lapar.
Selain itu juga harus menanggalkan semua benda-benda yang terbuat dari logam yang menempel pada tubuh karena hal ini akan mempengaruhi elektroda-elektroda yang ada di EKG.
Ruang atau Tempat Pemeriksaan
Kamar EKG harus sejuk, tenang, dan nyaman. Jangan berdekatan dengan alat-alat X-Ray, mesin bermotor atau mesin bertegangan tinggi. Selama perekaman berlangsung, benda-benda elektronik sebaiknya dimatikan. Tempat tidur sebaiknya dari kayu atau bahan non konduktor dan jangan bersentuhan dengan dinding yang mengandung kabel aliran listrik.
3 Instrumen EKG
Mesin EKG diletakkan di tempat yang kabel mesin EKG tidak boleh melewati badan penderita atau di bawah tempat tidur penderita untuk mencegah timbulnya AC interprensi.
Prosedur Perekaman
Kaliberasi dahulu mesin EKG menjadi standardisasi 1mV untuk semua lead (sandapan). Semua elektroda diperiksa agar sesuai tempatnya, dan pembubuhan jelly harus sama rata, agar konfigurasi EKG yang terekam tidak berbeda dengan sebelumnya.
Sandapan EKG
Elektroda yang dipasang di tempat tertentu padfa tubuh, merupakan suatu sandapan. Garis hipotetis yang menghubungkan kedua elektroda ini disebut poros sandapan. Terdapat tiga macam sandapan, yaitu:
- Sandapan bipolar/standar
- Sandapan unipolar extremitas
- Sandapan unipolar prekordial
Sandapan Bipolar ( I, II, III )
Melalui sandapan ini diukur perbedaan potensial antara dua elektroda pada permukaan tubuh. Sandapan ini pertama kali digunakan oleh Einthoven untuk mengetahui perbedaan potensial listrik pada bidang frontal (Sandapan Einthoven). Sandapan disebut juga sandapan standar yang ditandai dengan I,II dan III.
Sandapan I : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LA dan elektroda negatif dengan RA. { menunjukkan keadan jantung kiri lateral }
Sandapan II : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LL dan elektroda negatif dengan RA. { Berjalan paralel dengan arah vektoryang normal }
Sandapan III : Elektroda positif yang dihubungkan dengan LA dan elektroda negatif dengan LL. { Menunjukkan keadaan jantung kanan dan bawah }
Sandapan Unipolar Limb Load ( aVR, aVL, aVF )
Sandapan ini mengukur potensial listrik pada satu titik. Sandapan ini pertama kali diguanakan oleh Wilson. Selanjutnya Goldberg memperbaharui teknik perekaman dengan sandapan ekstremitas yang diperbesar. Terdiri dari aVR, aVL, aVF.
Sandapan aVR : Sandapan unipolar lengan kanan yang diperkuat {menunjukkan jantung kanan}
Sandapan aVL : Sandapan unipolar lengan kiri yang diperkuat {menunjukkan jantung kiri dan lateral}
Sandapan aVF : Sandapan unipolar tungkai kiri yang diperkuat {menunjukkan jantung bawah}
Sandapan Unipolar Prekordial
Sandapan unipolar dada ditandai dengan huruf V
Penempatan elektroda sebagai berikut :
V1 : ruang iga keempat pada garis sternal kanan
V2 : ruang iga keempat pada garis sternal kiri
V3 : terletak antara V2 dan V6
V4 : ruang iga kelima pada garis midclavicularis kiri.
V5 : garis axilla depan
V6 : garis axilla tengah.
V7: garis axilla belakang
V8 : garis scapula belakang
V9 : batas kiri columna vertebralis
V3R : lokasinya sama dengan V3 tetapi disebelah kanan.
Gambaran EKG pada sandapan ini menunjukkan :
V1 : Menunjukkan keadaan jantung anterior atas kanan dan anteroposterior.
V1, V2, V3 : Menunjukkan kadar jantung anteroseptal.
V4 : Menunjukkan keadaan jantung anteroapical.
V5-V6 : Menunjukkan keadaan jantung anterolateral atau jantung kiri lateral.
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan yaitu :
Keadaan jantung anteroseptal : V1,V2,V3
Keadaan jantung apical : I, II, III
Keadaan jantung superior : I, aVL
Keadaan jantung anterior : II, III, aVR
Keadaan jantung anterolateral : I, aVL,V5, dan V6
4 Elektrokardiogaram yang normal
EKG adalah suatu rekaman yang diperoleh dari perubahan aktivitas listrik jantung yang ditandai dengan gelombang P, Q, R, S, T, dan U.
Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls dari impuls SA. Gelombang P yang normal selama <0,08 detik dan amplitudonya <2,5 mm.
P-R interval
P-R interval menunjukkan waktu antara depolarisasi atrium sampai dengan permulaan depolarisasi ventrikel. P-R interval diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan QRS kompleks. P-R interval waktumya 0,12-0,20 detik.
P-R segmen
P-R segmen merupakan perlambatan transmisi impuls di simpul AV. P-R segmen diukur dari akhir gelombang P sampai permulaan QRS kompleks.
QRS Kompleks
QRS kompleks menunjukkan depolarisasi ventrikel jantung. Ada berbagai macam gambaran QRS kompleks.
S-T segmen
S-T segmen adalah interval antara akhir QRS kompleks dengan permulaan gelombang T. ST segmen biasanya isoelektrik dan waktunya antara 0.05-0,15 detik.
S-T interval
S-T interval diukur dari QRS sampai akhir gelombang T.
Q-T interval
QT interval menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. QT interval diukur mulai dari permulaan QRS kompleks sampai akhir gelombang T. Wakyu QT interval 0,35-0,44 detik. QT interval tergantung frekuensi jantung.
Gelombang T
Gelombang T ditimbulkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Waktu gelombang T biasanya 0,10-0,25 detik. Gelombang T positif di I dan II; mendatar difasis atau negatif di aVL dan aVF; negatif di V1 dan positif di V2 sampai V6.
Gelombang U
Gelomnbang U adalah defleksi positif yang kecil sesudah gelombang T, disebut juga after potensial. Gelombang U yang negatif selalu berarti abnormal.
Keadaan jantung antero septal pada sandapan : V1, V2, V3
Keadaan jantung superior : I, aVL
Keadaan jantung anterior : II, III, aVR
Keadaan jantung anterotorakal : I, aVL, V5 dan V
Sumber : http://ivanjuntak.blog.usu.ac.id/
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment