PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 015 SUMBER SARI TP. 2013/2014

Bookmark and Share
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 015 SUMBER SARI TP. 2013/2014
ERMA LAINI
NIM. 821520708

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang kurang aktif atau kurang mampu dalam mengerjakan soal, siswa tidak mau bertanya tentang materi yang belum mereka pahami, setengah dari keseluruhan siswa tidak menyenangi pelajaran IPA, nilainya selalu dibawah ketuntasan minimal (KKM), sedangkan nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Melihat kenyataan yang terjadi selama ini pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SD NEGERI 015 SUMBER SARI KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR. Metode demonstrasi sebagai salah satu metode yang bertujuan untuk memberikan dorongan agar siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar untuk memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan dan memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Subjek penelitian ini melibatkan semua siswa kelas V yang berjumlah 37 siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti dibantu oleh supervisor 2 yaitu Ibu Sri Rahmawati, S.Pd dalam 2 siklus sebanyak 4 kali pertemuan. Hasil observasi pada setiap siklus disetiap pertemuan direfleksi dan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Hasil kesimpulan penelitian dengan penggunaan metode demonstrasi telah dilaksanakan dengan baik dan menunjukkan peningkatan hasil belajar.

Kata Kunci :  Metode demonstrasi, hasil belajar, SDN 015 Sumber Sari.




PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan menunjukkan daya pikir manusia. Penguasaan ilmu pengetahuan alam yang kuat sejak dini mderupakan kebutuhan penting bagi siswa agar dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
 Pendidikan adalah usaha sadar menumbuh kembangkan sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Karena proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru, materi pelajaran dan siswa. Interaksi antara ketiga komponen tersebut melibatkan sarana dan prasarana, seperti : media, metode dan  penataan tempat belajar sehingga tercipta situasi belajar yang memungkinkan
tercapainya tujuan yang telah direncanakan.
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan suatu bangsa. Melalui pendidikanlah kualitas suatu sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Oleh karena itu pendidikan nasional harus mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk tercapainya kualitas pendidikan, guru harus berusaha memberikan konstribusi nyata melalui proses pembelajaran agar dapat memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
            Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan,wawasan dan kesadaran teknologi dalam kaitan dalam manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Pada jenjang pendidikan dasar mata pelajaran mulai diajarkan dari kelas I dengan lebih bersifat memberikan pengetahuan, melalui pengamatan-pengamatan mengenai berbagai lingkungan alam serta lingkungan buatan. Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan sikap rasional tentang perkembangan masyarakat Indonesia.





Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan supervisor 2, peneliti dapat mengidentifikasi masalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam proses belajar mengajar siswa kurang aktif atau kurang mampu jika disuruh mengerjakan soal, siswa tidak mau bertanya tentang materi yang belum mereka pahami, hampir setengah dari keseluruhan siswa tidak menyenangi pelajaran ilmu pengetahuan alam, nilainya selalu dibawah ketuntasan minimal (KM), sedangkan nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Dari 37 siswa yang  tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 17 orang siswa 33,24%. Dalam mengerjakan materi pembuatan makanan pada tumbuhan hijau, guru tidak menggunakan metode yang tepat, kurangnya membimbing dan melayani siswa. Penjelasan guru mengenai materi terlalu cepat sehingga siswa sukar memahami penjelasan guru, selam menjelaskan materi pelajaran guru tidak bertanya dan memantau pemahaman siswa.
            Untuk itu sudah seharusnya seorang guru memberikan dorongan atau motivasi terhadap siswa dengan cara mengoreksi diri sendiri apakah metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa tidak paham dengan materi pembelajaran, hal ini menyebabkan suasana belajar siswa tidak bergairah dan nilai tidak mencukupi kriteria ketuntasan minimal.
            Melihat kenyataan yang terjadi selama ini dalam proses pembelajaran, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SD NEGERI 015 SUMBER SARI KECAMATAN TAPUNG HULU KABUPATEN KAMPAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut : Siswa kurang aktif atau kurang mampu jika mengerjakan soal, siswa tidak mau bertanya tentang materi yang sulit dipahami, rendahnya nilai siswa, siswa tidak menyenangi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Berdasarkan timbulnya masalah materi yang diajarkan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, maka identifikasi masalah di atas disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :Kurangnya penguasaan materi guru, guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Kurangnya penggunaan alat peraga oleh guru, guru kurang menguasai kelas.



Agar penelitian ini lebih terarah, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya tentang Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Tumbuhan Hijau.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Penerapan Metode Demostrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SD Neger 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Tumbuhan Hijau.

C.    Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar Tahun Pelajaran 2013/2014 pada materi tumbuhan hijau.

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat yang dapat diambil pada penelitian ini adalah :
1.      Bagi siswa :
Diharapkan siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
2.      Bagi guru :
Diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa dan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Bagi sekolah :
Untuk menjadikan kualitas pembelajaran lebih baik secara umum dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas out put maupun out come sekolah itu sendiri.



KAJIAN PUSTAKA

A.    Hasil Belajar
1.      Pengertian  Hasil Belajar
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia yang melibatkan guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Hakim (2002) mengemukan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan cakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain.
Menurut Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman sendiri dan interaksi dengan lingkungannya.
Pendapat Djamarah (2006) mengatakan bahwa pengertian hasil belajar merupakan suatu yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok.
Menurut Kosasi (2007) belajar berarti perobahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya : membaca, mengamati, mendengar dan meniru.
Sedangkan menurut Dimyati (2009) hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring, dampak tersebut bermanfaat terhadap guru dan siswa.

2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Slameto (2003) mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksteral adalah faktor yang berada diluar diri individu.





a.       Faktor internal meliputi faktor jasmani dan psikologis :
1)      Faktor jasmani terdiri dari kesehatan dan cacat tubuh.
2)      Faktor psikologis terdiri dari minat, bakat, intelegensi, perhatian, motivasi, kematangan dan persiapan.
3)      Faktor kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
b.      Faktor eksternal :
1)      Faktor keluarga: berupa cara orang tua mendidik, interaksi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan fasilitas belajar.
2)      Faktor sekolah: mencakup metode mengajar, kurikulum, reaksi guru dengan siswa, reaksi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan alat pembelajaran.
3)      Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

B.     Metode Demonstrasi
1.      Pengertian Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (2005)  demonstrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda, yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Guru melakukan kegiatan dengan memperagakan suatu proses dan kerja suatu benda.
Menurut Sumiharto (2007) demonstrasi adalah penyajian pelajaran dengan memperagakan sesuatu proses dapat dilakukan oleh siswa atau guru dan lebih konkrit sehingga diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami.

2.      Tujuan Metode Demostrasi
Metode demonstrasi sebagai salah satu metode yang di gunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar bertujuan agar mampu memberikan dorongan agar lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar yang dapat menyerap sebanyak mungkin materi yang diajarkan guru dan bagi siswa yang memiliki kemampuan diharapkan agar lebih cepat memerima bahan atau materi pelajaran.




Setiap metode yang dikembangkan guru dalam proses pembelajaran memiliki tujuan dan maksud yang hampir sama yakni bagaimana pembelajaran tersebut dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan, disamping aspek lain yang lebih spesifik untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar.

3.      Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Menurut Ahmad Rianto (2002) Dalam   metode  demonstrasi   digunakan  metode  yang  konkrit  yang  ada disekitar siswa.
a.       Memberi kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa.
b.      Membantu siswa dalam mengungkapkan gagasannya.
c.       Pemikiran siswa dapat sejalan dalam menghadapi persoalan yang baru ditemui.
d.      Siswa menyelesaikan masalah menurut cara berpikir siswa.
e.       Siswa dan guru membahas konsep yang dipelajari.
f.       Siswa didorong untuk menemukan atau memunculkan suatu cara.

4.      Kelebihan Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (2005) kelebihan metode demonstrasi ini antara lain :
a.       Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
b.      Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
c.       Proses pengajaran lebih menarik.
d.      Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.

5.      Kelemahan Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (2005) kelemahan metode demonstrasi ini antara lain :
a.       Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
b.      Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tdak selalu tersedia dengan baik.



c.       Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
C.    Hubungan Metode Demonstrasi Dengan Peningkatan Hasil Belajar
Keberhasilan siswa tidak terlepas dari upaya dan inovasi yang dilakukan oleh guru. Siswa diharapkan dapat memahami apa yang dipelajari melalui tempat belajar yang dilakukan oleh guru. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode demonstrasi. Adanya percobaan yang dilakukan oleh siswa dan bimbingan guru dapat masuk dalam memori atau ingatan untuk lebih aktif dengan melakukan metode demonstrasi siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep dan fakta pada materi “Tumbuhan Hijau” dan pada akhirnya akan mendapatkan pengetahuan yang bermakna.
Penerapan metode demonstrasi dapat merangsang anak berfikir konkrit, memfokuskan pikiran, perasaan, serta siswa merasa termotivasi dan aktif dalam kegiatan belajar. Sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat dan dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi. Karena anak telah dapat pengalaman langsung dari percobaan yang dilakukan, sebab (saya lakukan, saya akan paham).
Penggunaan metode demonstrasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat membedakan sehingga memudahkan guru dalam mengarahkan, membimbing. Metode demonstrasi dapat mengembangkan kemampuan dan minat siswa untuk menyenangi serta mencintai  mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan metode demonstrasi timbul sikap keberanian pada siswa dan termotivasi untuk melakukan aktivitas didepan kelas.












PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian perbaikan pembelajaran subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah siswa kelas V SDN 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, yang diikuti oleh 37 siswa yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan mulai tanggal 07 Apri sampai dengan tanggal 16 April 2014, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1 : Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No
Hari/Tanggal
Kelas
Siklus I
Siklus II
P1
P2
P1
P2
1
Senin
07 – 04 – 2014
V




2
Rabu
   09 – 04 – 2014
V


UH


3
Senin
 14 – 04 – 2014
V




4
      Rabu
16 – 04 - 2014
V




UH


B.     Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.      Siklus I
1.    Perencanaan Siklus I
a.      Menetapkan pelaksanaan siklus I, yaitu tanggal 07 April 2014 dan tanggal 09 April 2014
b.      Menetapkan jumlah siklus I ada 2 kali pertemuan
c.       Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas V SD Negeri 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.           
d.      Menetapkan  materi pelajaran yang disajikan Tumbuhan Hijau pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

e.       Mempersiapkan perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Perbaikan  Pembelajaran I (RPP I), evaluasi, LKS, dan media pembelajaran
f.       Mengumpulkan data berupa UH, Lembar observasi siswa, dan lembar observasi guru
g.      Menetapkan observer yaitu supervisor 2
h.      Menetapakan Model Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
i.        Menyiapkan alat–alat yang digunakan untuk melakukan demonstrasi, Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan alat evaluasi.

2.         Pelaksanaan siklus I
Langkah–langkah pelaksanaan penelitian perbaikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai berikut :
a.       Kegiatan Awal
·         Mengadakan apersepsi mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang akan dipelajari
·         Memotivasi siswa
·         Menyampaikan tujuan pembelajaran
b.         Kegiatan Inti (50 menit)
·         Memajang alat peraga di depan kelas
·         Mendemonstrasi tentang tumbuhan hijau membuat makanan
·         Menyampaikan hasil tentang fotosintesis yang telah didemonstrasi
·         Mengerjakan LKS
·         Guru melakukan pemantapan konsep
c.    Kegiatan Akhir (15 menit)
·         Merangkum materi yang sudah dipelajari
·         Mengerjakan postest

3.         Pengamatan
Selama satu siklus dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Selama pelaksanaan penelitian peneliti juga diawasi oleh supervisor 2 yang dalam hal ini bertujuan untuk memberikan masukan kepada peneliti dalam menyempurnakan pelaksanaan tindakan.


Pengamat yang ditunjuk adalah guru di sekolah tersebut. Hasil pengamatan didiskusikan guna memperbaiki kelemahan pada siklus selanjutnya.
4.         Refleksi
Hasil pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan peneliti, kemudian di gunakan refleksi guna memperbaiki kelemahan-kelemahan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran. Hasil refleksi ini digunakan untuk pemanfaatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

  2.    Siklus II
1.      Perencanaan Siklus II
a.         Menentukan pelaksanaan kegiatan pada tanggal 14 April 2014 dan tanggal 16 April 2014
b.        Menentukan materi pelajaran sesuai dengan program
c.         Menetapkan jumlah siklus II ada 2 kali pertemuan
d.        Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, LKS, dan media pembelajaran
e.         Mengumpulkan data berupa UH, Lembar Observasi siswa, dan lembar observasi guru.
f.         Menetukan observer yaitu supervisor 2
g.        Menetapakan Model Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
h.        Menyiapkan alat–alat yang digunakan untuk melakukan demonstrasi, Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan alat evaluasi

2.         Pelaksanaan siklus II
a.         Kegiatan Awal (5 menit)
·           Mengadakan apersepsi
·           Memotivasi siswa
·           Menyampaikan tujuan pembelajaran
b.        Kegiatan Inti (50 menit)
·           Memajang alat peraga di depan kelas
·           Mendemonstrasikan dua tanaman tumbuhan hijau terhadap pengaruh cahaya

·           Membuat tabel pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman yang didemonstrasikan

·           Membuat laporan yang sudah didemonstrasikan
·           Mengerjakan LKS
c.    Kegiatan Akhir (15 menit)
·         Merangkum materi yang sudah dipelajari
·         Mengerjakan postest

  3.   Pengamatan
     Pengamatan dilakukan oleh supervisor II, pengamatan ini dilakukan berpedoman pada instrumen berupa pengamatan observasi yang telah disediakan oleh peneliti sebelum terjun meneliti siswa yang sedang belajar di kelas.
     Aspek yang diamati antara lain : proses kegiatan belajar mengajar siswa dalam kelas yang meliputi keaktifan dan motivasi siswa. Indikator keaktifan siswa dapat dilihat dengan keterlibatan langsung dalam proses pembelajaran dan juga dapat dilihat dari kerja siswa. Indikator motivasi siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam mengikuti materi pelajaran. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan test berupa soal-soal latihan.

4.    Refleksi
           Setelah perbaikan siklus II dilaksanakan peneliti melihat perubahan yang sangat baik, tidak ada siswa yang ditemui di bawah KKM.

C.   Teknik Analisis Data
1.            Hasil belajar
            Setelah data terkumpul melalui observasi atau pengamatan, data tersebut diolah menggunakan teknik, sebagai berikut :  
                   = Ketuntasan Klasikal%
1.         Daya serap
Daya serap = jawaban yang benar : jumlah soal x 100%
Daya serap di kelompokkan menjadi :

Tabel 3.2 Pengelompokkan Daya Serap
% Interval
Kategori
100 – 90
Amat Baik
80   - 89
Baik
70   - 79
Cukup
60   -  69
Kurang
<  59
Amat Kurang

2.         Ketuntasan individu
Dalam penelitian ini ketuntasan belajar siswa ditetapkan 70 yaitu penyesuaian siswa dikatakan tuntas apabila mendapatkan nilai 70, atau 70 % dari suatu kompetensi dasar di hitung dengan menggunakan rumus.

2.    Aktifitas siswa
       Aktifitas siswa diolah dan dianalisis menggunakan rumus :
       Aktivitas siswa = Frekuensi aktifitas siswa : Banyak individu x 100 %.
      
Tabel 3.3 Frekuensi Aktifitas Siswa
% Interval
Kategori
100 – 90
Amat Baik
80   - 89
Baik
70   - 79
Cukup
60   -  69
Kurang
     <  59
Amat Kurang

3.    Aktifitas Guru
       Aktifitas guru diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus :
       Aktifitas guru = frekuensi aktifitas guru : jumlah aktifitas x 100 %.





Tabel 3.4 : Interval Kategori Aktifitas Guru
% Interval
Kategori
100 – 90
Amat Baik
80   - 89
Baik
70   - 79
Cukup
60   -  69
Kurang
     <  60
Amat Kurang


























HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.      Siklus I
Dalam penelitian tindakan kelas dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SD Negeri 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu dengan materi pokok tumbuhan hijau. Pada siklus I indikatornya dilaksanakan pada hari Senin, 07 April 2014 masih terjadi beberapa kelemahan yang dialami, pada saat penerapan metode demonstrasi masih ada siswa yang belum aktif, guru tidak membagi waktu untuk membimbing siswa, sehingga tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan tepat waktu. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada rentang nilai < 59 dari data awal 6 orang (19,39 %), pada siklus I setelah dilakukan perbaikan menjadi 2 orang (8,31 %) dengan rata-rata naik dari data awal yaitu 68,89 menjadi 71,22.

2.      Siklus II
            Perbaikan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 14 April 2014, Pada siklus II rencana pelaksanaan perbaikan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan di Kelas V SD Negeri 015 Sumber Sari Kecamatan Tapung Hulu siswa sangat termotivasi dan terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Tetapi ditemukan sedikit permasalahan siswa yang tidak dapat menyelesaikan kesimpulan hasil demonstrasi. Pada siklus II ini terjadi peningkatan seperti yang diharapkan dari siklus I rata-rata meningkat menjadi 83,61.
Keberhasilan pembelajaran di atas disebabkan oleh adanya dampak positif
dari penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih aktif dan termotivasi serta mudah memahami konsep tumbuhan hijau dalam proses pembelajaran. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini :







Tabel 4.1: Perolehan Hasil Belajar Siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
                   Data Awal Siklus I dan Siklus II
No
Interval
Kategori
Data Awal
Siklus I
Siklus II
1
 90 – 100
Amat Baik
  3 (8,31%)
5 (13,85%)
16 (41,55%)
2
80 – 89
Baik
8 (22,16%)
5 (13,85%)
9 (24,93%)
3
70 – 79
Sedang
8 (22,16%)
14 (38,78%)
12(33,24%)
4
60 – 69
Cukup
11 (27,7%)
10 (24,93%)
-
5
< 59
Kurang
7 (19,39%)
  3 (8,31%)
-
Rata-Rata
68,89
71,67
83,61
Ketuntasan yang Digunakan
70
70
70
Ketuntasan Klasikal
52,63%
66,48%
100%
           
            Berdasarkan tabel di atas hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam dari data awal terdapat 6 orang siswa berada pada rentang nilai < 59 dengan kategori amat kurang (19,39%),11 orang siswa berada pada rentang nilai 60-69 dengan kategori kurang (27,7%) yang tidak mencapai KKM 8 orang siswa berada pada rentang nilai 70-79 dengan kategori sedang (22,16%), 9 orang siswa berada pada rentang nilai 80-89 dengan kategori baik (22,16%), 3 orang siswa berada pada rentang nilai 90-100 dengan kategori amat baik (8,31%).          Siklus I terdapat 3 orang siswa berada pada rentang nilai < 59 dengan kategori amat kurang (8,31%), 8 orang siswa berada pada rentang nilai 60-69 dengan kategori kurang (24,93%) yang tidak mencapai KKM, 16 orang siswa berada pada rentang nilai 70-79 dengan kategori sedang  (38,78%), 4 orang siswa berada pada rentang nilai 80-89 dengan katagori baik (13,85%), 6 orang siswa berada pada rentang nilai 90-100 dengan kategori amat baik (13,85%).
            Pada siklus II tidak ada satu orang pun siswa yang berada dibawah rentang nilai <59 dan 60-69, 13 orang siswa berada pada rentang nilai 70-79 dengan kategori sedang (33,24%), 10 orang siswa berada pada rentang nilai 80-89 dengan kategori baik (24,93%), 14 orang siswa berada pada rentang nilai 90-100 dengan kategori amat baik (41,55%).  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik histogram di bawah ini :
            Grafik4.1   Data nilai siswa pada pelajaran IPA Kelas V

Dari hasil pengamatan, dan pelaksanaan siklus I dan siklus II pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penggunaan metode demonstrasi sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (RPP), proses pembelajaran berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan, aktivitas yang dilakukan guru dan siswa dalam belajar terlihat antusias dan bersemangat. Disebabkan karena telah terbiasa menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran pada siklus II, sehingga hasil pembelajaran siswa lebih meningkat.

B.     Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada siklus I dilihat dari data awal pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) nilai rata-rata siswa 68,89 dengan ketuntasan klasikal 52,63%. Dari hasil kategori ini tergolong belum memuaskan sehingga diperlukan usaha agar nilai siswa meningkat pada siklus I, salah satu upaya adalah menggunakan penerapan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Menurut Sumiharto (2007) demonstrasi adalah penyajian pelajaran dengan memperagakan suatu proses dapat dilakukan oleh siswa atau guru dan lebih konkrit sehingga diharapkan siswa menjadi lebih mudah memahami.
Maka dari itu pembelajaran ilmu pengetahuan alam pada materi tumbuhan hijau lebih efektif menggunakan penerapan metode demonstrasi, dimana kegiatan belajar yang dilakukan guru tidak hanya bersifat pada aktivitas guru semata, melainkan seperangkat aktivitas yang memungkinkan peserta didik aktif di dalamnya.
Pada perbaikan pembelajaran menggunakan penerapan metode demonstrasi ilmu pengetahuan alam dalam kegiatan pembelajaran ini siswa mengalami peningkatan. Pada siklus ini siswa belum terbiasa menggunakan metode demonstrasi ilmu pengetahuan alam. Siswa juga tampak sulit dalam membedakan tumbuhan hijau sehingga dalam mengerjakan latihan tidak seluruh siswa dapat menjawab dengan sempurna. Adapun perbaikan yang harus diberikan adalah diharapkan siswa untuk lebih teliti dalam mengalisa soal-soal dan persediaan media yang harus mencukupi.
            Siklus II nilai rata-rata mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 71,67 dengan ketuntasan klasikal 66,48%. Meningkatnya prestasi belajar siswa pada siklus II ini karena siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan menggunakan metode demonstrasi ilmu pengetahuan alam. Selain itu meningkatnya prestasi belajar siswa tidak terlepas dari aktivitas siswa serta peranan guru memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, oleh sebab itu guru dituntut mempunyai keluwesan dan kemampuan. Metode demonstrasi adalah metode yang dapat mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan sesuatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui menggunakan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang disajikan, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam menurut Muthahibbin syah (2000).     
















KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih aktif, kreatif dan  terjadi peningkatan hasil belajar, penulis dapat mengambil kesimpulan :
1.    Penerapan metode demonstrasi ternyata dapat meningkatkan, baik dalam proses maupun hasil pencapaian hasil ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri 015 Sumber Sari. Dapat dilihat dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus, yaitu siklus I siswa yang tuntas sebanyak 25 0rang (52,63%) dan siswa tidak tuntas 12 orang (47,37%) pada siklus II siswa tuntas seluruhnya (100%). 
2.    Dengan menggunakan metode demonstrasi pembelajaran dapat meningkatkan
penguasaan konsep, siswa aktif dan lebih percaya diri.
3.    Dengan menggunakan metode demonstrasi pembelajaran IPA dapat memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

B.  Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil penelian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis menyampaikan saran tindak lanjut, yaitu :
1.      Sebaiknya guru menerapkan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.      Siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi.
3.      Diharapkan kepada guru yang ingin menggunakan metode demonstrasi agar sebelumnya mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi pelajaran yang diberikan, agar diperoleh hasil yang maksimal.
                                          
                                                                                        



DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, 2005. Guru dan anak didik, Rineka Cipta: Jakarta.
Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Ardi Maha Setia: Jakarta.
Dimyati, 2009. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta: Jakarta
Hakim, 2002. Belajar Secara Efektif, Pustaka Swara : Jakarta.
Hamalik, 2003. Psikologi Belajar dan Pembelajaran, Pustaka belajar: Yogyakarta
Kosasih, 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Grafindo: Jakarta.
Rianto Ahmad, 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar, Bumi Aksara:Jakarta.
Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi belajar, Rineka Cipta: Bandung.
Sumiharto, 2007. Pedoman guru Dalam Pembelajaran Untuk Guru SD, Media Swara: Sura Karta.





{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment