PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN
SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA OBJEK LANGSUNG DIKELAS IV A
SDN 001 KASIKAN KEC. TAPUNG HULU
KAB. KAMPAR
Abstrak
Berdasarkan
penelitian pembelajaran IPA kelas IV SDN 001 Kasikan tentang sumber daya alam
menunjukkan rendahnya penguasaan materi hanya 8 dari 25 siswa yang mencapai KKM
yang telah ditentukan yaitu 65 dengan persentase 33,3 % sedangkan siswa yang
tidak mencapai KKM persentasenya adalah 66,7 % . Dengan menggunakan media objek
langsung dapat mningkatkan hasil belajar IPA sehingga siswa terlibat secara
fisik, emosional dan intelektual dan dapat dipahami oleh siswa karena media
objek langsung memberikan informasi secara tepat dan benar. Ketuntasan belajar
siswa ditetapkan 62 siswa dikatakan tuntas jika mengusai 62% dari kompetensi
dan daya serap. Ketuntasan siswa pada siklus 1 (48%) dan siklus 2 (72%)
sedangkan daya serap siklus 1 57,88% dan siklus 2 menjadi 69,12%. Berdasarkan
data diatas penulis menyimpulkan guru sebaiknya meningkatkan kualitas dan
selalu memaksimalkan pemberian motivasi pada diri siswa.
Kata Kunci : Sumber daya
alam, Objek Langsung, Hasil belajar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan Nasional, pendidikan di artikan sebagai
upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk
menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan
kelangsungan pembangunan pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan
kualitas-kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan nilai-nilai luhur, sopan santun, etika serta didukung
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan
sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga,
sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Upaya peningkatan mutu
pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan dan kreatifitas guru. Kemampuan
merencanakan yang tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang
efektif dan efisien. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dikuasainya
materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
biasanya dinyatakan dengan nilai.
Berdasarkan penelitian kelas
IV SDN 001 kasikan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran Sains adalah
sebagai berikut :
a.
Masih kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran
b.
Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
c.
Hasil belajar Sains siswa belum semuanya mencapai ketuntasan
Melihat kondisi diatas perlu adanya pembaharuan serta
perbaikan guru sebagai fasilitator dan motivator dapat melakukan perubahan dan
perbaikan dalam proses pembelajaran Sains yaitu dengan menerapkan salah satu
strategi pembelajaran yang yang mungkin dapat meningkatkan hasil belajar siswa
adalah dengan menggunakan media objek langsung arena media objek langsung dapat
membantu untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar.
Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian
dengan Judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada
Konsep Sumber Daya Alam dengan menggunakan media objek langsung dikelas IV SDN
001 Kasikan Kec. Tapung Hulu Kab. Kampar Tahun Pelajaran 2014/2015. “
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh
peneliti dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas IV SD Negeri 001
Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar dalam Mata Pelajaran IPA tentang
Sumber Daya Alam menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran tersebut. Hanya 8 dari 25 siswa di kelas IV yang mencapai KKM yang
telah ditentukan yaitu 65 dengan persentase 33,3 % dan 17 siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM dengan persentasi 66,6 %
1.2 Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi
dengan supervisor dan teman sejawat, ternyata dalam mengajar guru cenderung
bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa
sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
1.3 Alternatif dan Prioritas
Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa terhadap materi pelajaran, penulis, melaksanakan perbaikan
pembelajaran malalui PTK (Penelitian Tingkat Kelas). Dengan menggunakan media
objek langsung untuk meningkatkan hasil belajar sains sehingga dalam proses
belajar mengajar itu aktifitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan
demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional, intelektual yang padanya
diharapkan konsep sumber daya alam yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh
siswa berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam
penelitian ini memiliki judul “ Peningkatan hasil Belajar siswa pada konsep
sumber daya alam dengan menggunakan media objek langsung dikelas IV A SDN 001
Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar Tahun Pelajaran 2014 / 2015
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “ apakah penggunaan media objek langsung dapat meningkatkan hasil
belajar siswa tentang materi Sumber Daya Alam dikelas IV SDN 001 Kasikan
Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar ?
C. Tujuan Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam
perbaikan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar (IPA) siswa kelas IV A SD
Negeri 001 Kasikan pada materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan Media Objek
Langsung.
D. Manfaat Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah
Bagi Guru :
§ Membantu guru berkembang secara
profesional
§ Membantu guru dalam meperbaiki
proses pembelajaran
§ Meningkatkan rasa percaya diri
§ Membantu guru aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilam
Bagi Siswa :
§ Meningkatkan proses hasil
belajar siswa
§
Mengubah perilaku siswa ketika menerima pelajaran
§ Meningkatkan taraf penguasaan
terhadap materi
Bagi Sekolah :
§ Dapat menambah wahana
pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan
dimasa mendatang
§ Sebagai bahan masukan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dibidang sains, sehingga dapat meningkatkan
kualitas keberhasilan pengajaran disekolah.
Bagi Peneliti :
§ Menambah wawasan peneliti dalam
upaya mengambangkan profesionalnya dan menerapkannya pada proses belajar
mengajar dikemudian hari ketika peneliti menjalankan tugas di institusi pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA
A.
Penegertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh Guru didalam
kelas ( Wijaya Kusuma 2009 ). Menurut cohen dan manion sebagai mana dikutip
oleh padmono ( 2010 ) menyatakan penelitian
tindakan kelas adalah intervensi kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan
pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut. Selanjutnya kemmis
dan tanggap sebagaimana dikutip oleh padmono (2010) menyatakan penelitian tindakan
adalah suatu penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta – pesertanya
dalam situasi sosial untuk meningkatkan pendidikan
dan praktek sosial mereka, serta pemahaman mereka
terhadap praktek – praktek itu dan terhadap situasi
tempat dilakukan praktek – praktek tersebut. Kemis dan taggart memandang, bahwa
penelitian ini dilakukan secara kolektif untuk memperbaiki praktek yang mereka
dilakukan dimana perbaikan dilakukan berdasar refleksi
diri. Dalam bukunya becoming criticial : education, knowledge, an action
research pesearch 1986.
Pendidikan sains
disekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains
menekankan pada pemberian pengalaman langsung dengan kegiatan praktis untuk
mengembangkan kompleksi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga dapat membentuk siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar ( Depdiknas, 2003 ).
Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk tindakan yang bersifat refleksi
dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau
meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara
professional, menurut Endang Mulyatiningsih (2011, 60 – 63 ) karakteristik
penelitian tindakan kelas anatara lain :
1.
Tema
penelitian bersifat situasional
2.
Penelitian
diambil berdasarkan hasil evaluasi 2 refleksi diri
3.
Penelitian
dilakukan untuk memperbaiki kinerja
4.
Dilaksanakan
secara kolaboratif atau parisi patorif
5.
Sampel
terbatas.
B. Pengertian
Belajar
Belajar adalah merupakan suatu aktivitas
yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen akibat dari upaya – upaya yang
dilakukan belajar menurut Skinner (dalam trianto, 2010 ) adalah perilaku pada saat orang belajar
menurut pandangan Piaget ( dalam lie, 2004 ) adalah pengetahuan dibentuk oleh
individu, sebab individu melakukan dan mengalami perubahan disebut. Dengan
adanya interaksi dengan lingkungan maka interaksi semangkin berkembang (
Mudjiono, 2002 ) belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi lingkungan dalam
memahami kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu perubahan yang relative
permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau
latihan. Belajar adalah proses yang aktif suatu fungsi dari keseluruhan lingkungan
disekitarnya belajar adalah perubahan tingkahlaku ( Sudjana, 2001 ).
C. Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, maksud dari defenisi ini
bahwa dikatakan belajar jika mengalami perubahan pada tingkah laku dan dari
tidak tahu menjadi tahu dalam menguasai ilmu pengetahuan umumnya hasil belajar
dibedakan menjadi :
1.
Hasil
belajar tinggi
2.
Hasil
belajar sedang
3.
Hasil
belajar rendah
Hasil belajar mengajar adalah suatu
proses jenjang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan
intruksional khusus ( TIK ) nya dapat tercapai. Yang menjadi petunjuk bahwa
suatu proses belajar berhasil apabila daya serap terhadap bahan pengajaran yang
diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompo prilaku
yang digariskan dalam tujuan intruksional khusus (TIK ) telah tercapai oleh
siswa. Baik individu maupun kelompok.
Namun
demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak
ukur keberhasilan adalah daya serap ( Djamarah dan zain, 2002 )
a. Pembelajaran IPA
IPA adalah suatu cara atau metode untuk
mengamati alam ( Nash 1993 ) Darmojo, 1992 : 3 Dalam bukunya The Nature Of
sciences. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPAD mengamati dunia ini bersifat
analis cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena yang fenomena lain.
Sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang yang
diamatinya.
Sistematis artinya pengetahuan itu
tersusun dalam suatu system, tidak terdiri sendiri, satu dengan yang lainnya
bekaitan, saling menjelaskan sebagian seluruhnya merupakan satu kesatuan yang
utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau
oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan
memeproleh hasil yang sama atau konsisten. Winaputra ( 1992 : 123 )
mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tenatang benda /
makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja cara berpikir dan cara memecahkan
masalah jadi kesimpulan dari uraian diatas sains adalah ilmu pengetahuan yang
mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.
b. Media
Objek Langsung Sebagai Media Pembelajaran
Media pengajakan diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar – mengajar.
Pengajaran dengan menggunakan media tidak
hanya sekedar menggunakan kata – kata ( Simbol verbal ), sehingga dapat kita harapkan diperolehnya
hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka
pembentukan operasi yang kreatif yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar Guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memnuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu
arah perhatinnya tinggi.
Media objek langsung adalah suatu media
yang pada dasarnya memisualkan fakta, gagasan, kejadian dan suatu peristiwa
dalam bentuk keadaan yang sebenarnya. Media objek langsung dapat meningkatkan
motivasi berlanjut siswa karena media objek langsung dapat memberikan informasi
secara tepat dan benar, sehingga memotifasi dapat timbul dan berkembang.
Ibrahim dan syaodih ( 2003 ) mengemukakan kebaikan atau keuntungan objek
langsung antara lain :
1.
Dapat
memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu
ataupun melaksanakan tugas – tugas dan situasi nyata.
2.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri siswa yang sesungguhnya dan
melalui keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat
indra.
Kurangnya
aktif belajar siswa karena :
1)
Masi
kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran.
2)
Ssiwa
kurang aktif dalam proses pembelajaran
3)
Hasil
belajar sains siswa belum semuanya mencapai ketuntasan.
4)
Pada
proses pembelajaran sains siswa asyik sendiri dan tidak konsentrasi dalam
belajar.
c. Alternatif Pemecahan Masalah
Agar suatu proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan siswa aktif lagi dalam belajar maka guru dalam
melakukan pengajaran menggunakan objek langsung dalam pembelajaran sains,
khusunya pendidikan sains di SD N 001 Kasikan kelas IV A, menekankan pada
pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan sains di SD juga diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehinga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang sains.
Berdasarkan pengalaman Guru dalam mengajar
di SD N 001 kasikan kelas IV A dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih
banyak mengandalkan pada buku paket, hanya sedikit sekali yang menggunakan
media atau alat peraga dalam pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan kurang
komunikatif . Aktivitas siswa kurang karena siswa lebih banyak
mendengarkan penjelasan dari guru. Seringnya guru hanya mengandalkan Guru paket
dalam menyampaikan materi pelajaran disebabkan karena keterbatasan kemampuan
Guru dalam memanjatkan media pembelajaran yang ada di sekolah atau yang ada
dilingkungan sekitar. Nilai rata – rata ulangan siswa dalam memenuhi standar
KKM yang ditentukan yaitu 65,00. Sedangkan hasil belajar siswa dalam mencapai
ketuntasan secara klasikal dengan nilai 60,00. Memperhatikan kondisi diatas guru
berusaha mencari alternative lain untuk memperbaiki strategi pembelajaran
yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif, sehungga dapat merangsang siswa
memperoleh hasil belajara yang diharapkan melalui pembelajaran dengan
menggunakan media objek langsung.
d. Tinjauan Pokok Bahasan Sumber Daya Alam
Semua bahan berasal dari alam. manusia dengan akal
pikiran dan usaha nya mampu memanfaatkan bahan yamg di sediakan alam. Bahan
dari alam yang di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia di sebut sumber
daya alam. Sumber daya alam meliputi tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak
hidup. Berbagai benda di buat dari bahan yang di sediakan alam. Oleh Karena
itu, alam harus kita lestarikan, kerusakan alam mengakibatkan bencana bagi
kita.
1.
Benda
yang berasal dari tumbuhan
Seluruh
bagian tumbuhan dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Akar,
batang, bunga, dan buah dan biji memberi banyak kegunaan, contoh :
Bahan
pangan, bahan sandang, peralatan rumah tangga produk kesehatan dan perawatan
tubuh.
2.
Benda
yang berasal dari hewan.
Hampir
semua bagian tubuh hewan dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Daging, susu, telur, kulit, tulang, dan rambut(bulu hewan). Memberi banyak
kegunaan. Setelah, mengalami pengolahan, bagian tubuh hewan itu dapat di buat
menjadi berbagai macam benda.
Contoh
: bahan pangan, bahan sandang, produk kesehatan.
3.
Benda
yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
Bahan
alam tidak hidup yang bermanfaat bagi manusia antara lain tanah, batuan, dan
bahan tambang.
Contoh
: bahan pangan, peralatan rumah tangga.
a.
Dampak
pengambilan bahan alam Tanpa pelestarian.
Apabila
pengambilan bahan alam secara liar maka akan menjadi rusak maka harus di ikuti
dengan tindakan pelestarian. Misal, tanah yang di gali harus di benahi. Sedapat
mungkin mengurangi kemiringan tanah, untuk mengembalikan kesuburan tanah.
Tanah, perlu di pupuk lalu di Tanami
dengan tanaman yang sesuai.
b.
Menghemat
energi dan mengurangi pencemaran.
Bahan
yang di ambil dari alam dan langsung di gunakan tidak akan mengotori lingkungan.
Akan tetapi benda – benda yang di buat manusia sebagian besar akan mengotori
lingkungan. Semua makhluk hidup akan di uraikan oleh makhluk hidup pengurai.
Untuk
menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah kita dapat memulainya dengan
melakukan hal – hal sederhana seperti berikut ini :
-
Kurangilah
penggunaan kantong plastik baru.
-
Lakukan
pemisahan antara bahan yang terurai dan tidak terurai saat membuang sampah.
-
Manfaatkan
benda semaksimal mungkin sehingga mengurangi sampah.
-
Olah
sampah basah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.
PELAKSANAAN PENELITIAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, Waktu
Penelitian, pihak yang membantu
Penelitian Perbaikan
Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 001 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar
Riau pada kelas IV A mata pelajaran Sains dengan jumlah siswa 25 orang terdiri
dari siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
|
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Fokus Perbaikan
|
Siklus
|
1.
|
Kamis, 12
Maret 2014
|
3 dan 4
|
Pemahaman
siswa tentang SDA dengan penerapan konsep dan metode eksperimen
|
Pra Siklus
|
2.
|
Selasa, 18
Maret 2014
|
5 dan 6
|
Menjelaskan
hubungan sumber daya alam dengan teknologi
|
Siklus I
|
3.
|
Kamis, 20
Maret 2014
|
3 dan 4
|
Hasi
pembelajaran setelah dilakukan perbaikan
|
Siklus I UH
|
4.
|
Selasa 31
Maret 2014
|
5 dan 6
|
Kreatifitas
kerj sama dan tanggung jawab setiap siswa
|
Siklus II
|
5.
|
Kamis, 3
April 2014
|
3 dan 4
|
Hasil
pembelajaran setelah dilakukan perbaikan
|
Siklus II UH
|
B. Design Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan
Pada Siklus I pada
pertemuan I pada tanggal 18 Maret 2014 dan pertemuan ke 2 tanggal 20 Maret 2014
dengan materi ajarnya Sumber Daya Alam. Pelaksanaan Ulangan harian (UH) pada
tanggal 03 April 2014, UH dilaksanakan untuk pengumpulan Data kuantitatif.
Tindakan perbaikan yang dilaksanakan berupa penggunaan media langsung.
Penggunaan media ini dirasa tepat karena pada materi Sains siswa dapat memahami
tentang alam dengan cara melihat alam sekitar dengan cara langsung.
Media objek langsung diharapkan
mempermudah guru dalam pemahaman konsep dan membantu siswa dalam memahami dan
menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Persiapan dari penggunaan
media objek langsung adalah pemahaman guru terhadap materi dan kaitannya dengan
alam sekitar berupa silabus. RPP, lembar kegiatan (LKS), dan sumber evaluasi.
Pengumpulan data berupa observasi siswa dan guru diamati oleh observer
b. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran menggunakan media objek langsung harus dilakukan dengan baik,
tepat agar kaitannya dengan materi ajar bisa terlihat. Selama pengamatan guru
perlu melakukan sesuatu terhadap penelitian / pengamatan dengan cara menunjuk
contoh sumber yang berhubungan dengan alam yang berupa tumbuh-tumbuhan, hewan,
dan contoh benda dari alam tidak hidup dan guru menjelaskan apa kegunaan hasil
dari alam tersebut dengan materi yang sedang disampaikan. Hal ini membuat
pelaksanaan perbaikan pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak monoton
sehingga siswa dapat menyenangai dan fokus terhadap materi yang disampaikan.
Semua proses ini diamati
oleh seorang observer dalam hal ini adalah Syamsinar, S.Pd yang juga sebagai
Supervisor 2. Observer bertugas mengamati perilaku guru dan siswa selama proses
pelaksanaan perbaikan pembelajaran berlangsung. Semua data hasil pengamatan ini
nantinya diolah oleh guru dan dijadikan sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan
perbaikan pada tahap selanjutnya.
Langkah-langkah
pelakasanaan perbaikan pembelajaran terbagi 3 tahap yaitu Kegiatan Awal,
Kegiatan Inti dan kegiatan Penutup. Untuk lebih rincinya dapat dilihat sebagai
berikut :
1.
Kegiatan Awal ( ± 10 menit )
Apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti (45 menit)
Presentasi / penyampaian materi dengan menggunakan media objek langsung, memberi
latihan terbimbing, mengecek pemahaman siswa dan pemantapan konsep.
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran, memberikan post test
/ evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan Rumah (PR)
atau tugas lain untuk memperdalam materi bagi siswa di rumah.
c. Pengamatan / Teknik Pengumpulan Data
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan
oleh seorang observer. Data kuantitatif berupa nilai untuk mengukur kemampuan
siswa diambil dari nilai ulangan harian yang dilaksanakan pada akhir Siklus I.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung
memberikan dampak yang positif yaitu adanya peningkatan nilai rata-rata siswa
dibanding dengan sebelumnya, hal ini disebabkan saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaran masih terdapat kendala seperti :
§ Adanya siswa yang lambat
menerima pelajaran
§ Masih terdapat siswa yang malu
– malu memberikan tanggapan
§ Apersepsi dan motivasi yang
dilakukan guru belum membangkitkan semangat belajar siswa
Semua kendala ini akan diperbaiki agar pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada siklus II menjadi lebih baik.
2. Siklus II
a. Perencanaan Kegiatan
Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus II yaitu pertemuan pertama selasa 31 Maret 2014. Rencana
pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Kelemahan – kelemahan guru
berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran haruslah
diatasi. Semua ini agar pelaksanaan siklus II lebih baik dan hasilnya sesuai
dengan harapan.
Dengan media objek
langsung dalam proses pembelajaran, siswa lebih memahami materi pembelajaran
Sains karena siswa akan melihat dengan aslinya benda sesuai dengan materi yang
diajarkan. Media objek langsung pada dasarnya memvisualkan fakta, gagasan,
kejadian dan suatu peristiwa dalam bentuk keadaan yang sebenarnya. Media objek
langsung dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena media objek langsung
dapat memberikan informasi secara tepat dan benar, sehingga motivasi dapat
timbul dan berkembang pada diri siswa.
Setelah merencanakan perbaikan
pembelajaran secara matang dan menggunakan perangkat pembelajaran (silabus,
RPP, LKS dan media gambar) yang tepat diharapkan pada pelaksanaan siklus II
lebih baik dari pada siklus I dan meningkatkan hasil belajar lebih maksimal.
Data diambil menggunakan lembar UH, lembar observasi siswa dan lembar observasi
guru.
b. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan yang baik dari
penggunaan media objek langsung memerlukan tindakan – tindakan yang jelas dari
guru selama berlangsungnya perencanaan. Semua hal ini tidak lepas dari arahan
dan petunjuk dari observer yang tetap mendampingi penulis pada siklus II ini.
Langkah – langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran tetap sama yaitu terbagi 3
tahap kegitan Awal, kegiatan Inti dan kegiatan Penutup.
Pada perbaikan pembelajaran Siklus II ditambahkan yaitu :
1.
Kegiatan Awal (± 10 menit)
Apersepsi, motivasi, dan
penyampaian tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti ( 45 menit )
Presentasi pengetahuan dan konsep
menggunakan media objek langsung sesuai materi, memberi latihan terbimbing
mencek pemahaman siswa dan pemantapan konsep
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran,
memberikan evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan
Rumah (PR).
c. Pengamatan
Pengamatan data
kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada siklus II diambil dari nilai
UH siswa yang diadakan pada pertemuan akhir siklus II. Pengamatan selama
pelaksanaan perbaikan pembelajaran tetap selalu diamati dan dicatat oleh
observer kedalam lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Masing –
masing hasil observasi ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Instrumen dan format yang
digunakan tetap sama dengan siklus I, untuk mengamati guru adalah observasi
guru sedangkan untuk mengamati siswa adalah lembar observasi siswa.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran lebih baik dari pada Siklus I. Semua kendala pada siklus I bisa
diatasi. Siswa tidak lambat lagi menerima materi, dan siswa tidak malu-malu
lagi memberikan tanggapan. Dengan menggunakan media objek langsung dapat
meningkatkan minat siswa dalam memperhatikan pelajaran dan fokus pada materi.
C. Teknis Analisis Data
1. Hasil
Belajar
Pengolahan data dilakukan dengan
analisis deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang daya serap dan
ketuntasan belajar siswa.
a. Daya Serap
Daya
Serap =
Daya serap siswa dianalisis menggunakan
kriteria berikut :
Tabel 2 : Pengelompokkan Daya Serap
% Interval
|
Kategori
|
82 – 100
|
Amat baik
|
72 – 81
|
Baik
|
62 – 71
|
Cukup
|
52 – 61
|
Kurang
|
< 51
|
Kurang Sekali
|
b. Ketuntasan
Individu
Dalam Penelitian ini ketuntasan
belajar siswa ditetapkan 62 yaitu penyesuaian siswa dikatakan tuntas jika telah
menguasai 62% dari suatu kompetensi dasar dihitung dengan rumus :
Ketuntasan =
2. Aktifitas
Siswa
Data Aktifitas siswa diperoleh,
diolah dan dianalisis menggunakan rumus :
Aktifitas
Siswa =
Aktifitas siswa
menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3 : Interval Kategori Aktifitas Siswa
% Interval
|
Kategori
|
82 – 100
|
Amat baik
|
72 – 81
|
Baik
|
62 – 71
|
Cukup
|
52 – 61
|
Kurang
|
< 51
|
Kurang Sekali
|
3. Aktifitas
Guru
Data aktifitas guru
diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus :
Aktifitas guru =
Aktifitas guru
menggunakan kriteria sebagai berikut :
% Interval
|
Kategori
|
82 – 100
|
Amat baik
|
72 – 81
|
Baik
|
62 – 71
|
Cukup
|
52 – 61
|
Kurang
|
< 51
|
Kurang Sekali
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Deskripsi persiklus hasil
penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini disajikan dalam bentuk
deskripsi persiklus. Penulis menyajikan data tentang rencana perbaikan
pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan pengamatan. Adapun
data-data tentang rencana pelaksanaan dan pengamatan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran
meliputi :
a.
Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan perbaikan
pembelajaran
b.
Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-
Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya alam,
tentang kelompok benda berdasarkan asalnya, proses pembuatan benda, dampak
pengambilan bahan alam tanpa pelestarian dan menghemat energi dan mengurangi
pencemaran
-
Metode yang diterapkan dalam perbaikan adalah metode eksperimen
-
Media yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah media objek
langsung
- Sumber belajar terdiri dari KTSP kelas IV SD,
buku pelajaran IPA Kelas IV, Belajar Sains Kelas IV, Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI Kelas IV dan penunjang lain yang sesuai.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan Pertama ( Selasa 18 Maret 2014 )
Pada pertemuan pertama ini
kegiatan pembelajaran membahas tentang memahami hubungan antara Sumber Daya
Alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Diawali dengan mengatur
tempat duduk siswa, berdoa, salam dan menanyakan keadaan siswa. Selanjutnya
guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan apakah pengertian
tentang sumber daya alam ? selanjutnya guru memotivasi siswa dengan cara
menyampaikan materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai setelah pembelajaran, guru menerangkan kepada peserta didik
dengan mengajak siswa untuk mengamati gambar pada buku pelajaran Sains IV SD.
Selanjutnya guru
menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, selanjutnya
guru menjelaskan materi pembelajaran, selanjutnya siswa mempelajari tentang
alam dengan mempelajari buku Sains kelas IV SD.
Hampir setiap siswa
mengalami kesulitan dalam memahami tentang alam dan sumbernya, maka guru
membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan cara mengajak siswa secara
langsung melihat benda yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Melalui pengamatan
langsung siswa pun mencermatinya dan memberi tanggapan. Guru memandu jalannya
pemahaman siswa untuk menanggapi siswa dan memberikan informasi tentang sumber
daya alam dan asalnya. Sebahagian siswa dapat memahami dan siswa yang berkemampuan
masih malu-malu bertanya pada temannya, pada akhir pelajaran guru memberikan
pekerjaan rumah.
b. Pertemuan Kedua ( Kamis 20 Maret 2014 )
Pada pertemuan kedua ini
kegiatan pembelajaran adalah membahas tentang sumber daya alam dan kelompok
benda berdasarkan asalnya yang berpedoman pada rencana palaksanaan pembelajaran
(RPP) – 2. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru dan siswa membahas secara
bersama-sama untu tugas soal rumah yang dianggap sulit. Kemudian mengingatkan
siswa kembali tentang teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran kemudian
guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari dalam eksperimen.
Kemudian guru meminta siswa untuk berdiri dan mengajak siswa untuk keluar dari
kelas guna mengamati lingkungan alam sekitar agar siswa memahami apa itu alam,
dari mana asalnya tumbuhan, hewan dan apa kegunaannya guru membimbing siswa yang
masih kesulitan memahami alam.
Kemudian guru menyuruh
siswa untuk mencatat atau menguraikan benda yang berasal dari tumbuhan dan
benda yang berasal dari hewan. Guru memandu jalannya presentasi dengan
mengarahkan siswa untuk merumuskan jawaban yang benar dan memberikan pujian
pada siswa yang sudah mempersentasikan hasilnya.
Setelah selesai pengamatan
guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada akhir
pelajaran guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah ( PR)
Berdasarkan hasil diskusi
peneliti dan pengamat pada pertemuan ke 2 aktivitas siswa dan guru sudah ada
peningkatan. Pada proses pengamatan tentang alam melalui objek langsung, sudah
mulai ada kerjasama antara siswa. Walaupun masih ada dijumpai beberapa siswa
yang kurang memahami sumber daya alam dikarenakan siswa dalam proses pengamatan
asik sendiri dan tidak aktif dalam pembelajaran.
c. Pelaksanaan Ulangan Harian
Pada pertemuan ke tiga kamis 20 maret 2014 pada ulangan harian I dengan
materi pokok memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat dilakukan 50 menit dengan soal sebanyak 10 soal.
Didalam pelaksanaan ulangan harian I ada siswa yang berusaha melihat hasil
temannya, dan ada siswa yang berani membuka buku. Untuk mencegah hal ini guru
memberikan tindakan dengan cara memindahkan tempat duduk siswa tersebut ke
depan, 5 menit sebelum waktu berakhir semua lembar jawaban dikumpulkan.
d. Pengamatan
Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan pada siklus I pertemuan I untuk penilaian aktifitas siswa menunjukkan
bahwa siswa yang menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu berjumlah 18 orang
dan pada pertemuan kedua siswa yang menunjukkan rasa ingin tahu meningkat
menjadi 23 orang.
Untuk aktifitas guru
berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan I guru telah melaksanakan
kegiatan pendahuluan dengan baik, namun pada saat melakukan motivasi siswa
belum terlaksana dengan maksimal. Pada kegiatan inti guru belum melakukan
bimbingan yang merata terhadap siswa, pada pertemuan kedua terjadi peningkatan
terhadap aktifitas guru karena guru telah menguasai metode eksperimen dengan
baik.
4. Refleksi
Setelah pembelajaran
dilakukan guru melakukan renungan hasil pembelajaran, apabila pembelajaran
belum mencapai 75% keberhasilan maka harus dilakukan perbaikan pembelajaran
siklus 2. Akan tetapi apabila telah mencapai 75% maka pembelajaran hanya
dilakukan 1 Siklus. Guru merenungkan
faktor keberhasilan dan kelemahan pembelajaran, apakah penyebab pembelajaran
ini tidak berhasil, apakah dari sikap dan penampilan guru kurang luwes, metode
pembelajaran yang kurang variatif, media yang kurang memadai, materi yang tidak
sistermatik, interaksi antara guru dan siswa yang kurang optimal.
Siklus 2
a. Perencanaan
Penyusunan rencana
perbaikan pembelajaran, meliputi :
a.
Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan perbaikan
pembelajaran
b.
Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-
Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya alam
-
Media yang diterapkan dalam perbaikan pembelajaran adalah media objek
langsung
-
Metode yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah metode eksperimen
-
Sumber belajar terdiri dari KTSP kelas IV SD, buku pelajaran IPA kelas IV,
belajar Sains kelas IV Ilmu Pengetahuian Alam SD / MI kelas IV dan penunjang
lain yang sesuai
b. Pelaksanaan
a. Pertemuan ketiga selasa 31 Maret 2014.
Pada pertemuan ketiga
dimulai dengan membahas PR. Kegiatan pembalajaran untuk membahas materi contoh
kelompok benda berdasarkan asalnya yang berpedoman pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) – 3. Proses pembelajaran dimulai dengan menyamakan tujuan
pembelajaran dan guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Gur menyajikan materi
pelajaran tentang kelompok benda berdasarkan asalnya dan guru menyiapkan bahan
dan contoh – contoh benda berdasarkan asalnya dan guru menerangkannya didepan
kelas dan para siswa mendengarkannya. Siswa berpartisipasi aktif dan memahami
apa yang guru terangkan didepan kelas tentang benda-benda yang berdasarkan
asalnya, akan tetapi saat guru menerangkan didepan kelas. Akan tetapi saat guru
menerangkan didepan kelas masih ada beberapa siswa yang ribut berjalan-jalan
sendiri, kemudian guru memberi motivasi kepada siswa supaya mau mendengarkan
dan memahami dan duduk dengan baik agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan diwakili oleh
seorang siswa yang ditunjuk oleh guru mempresentasikan pengertian benda
berdasarkan asalnya, guru memandu jalannya persentasi dengan mengarahkan siswa
untuk merumuskan jawaban yang benar. Kemudian memberikan penghargaan berupa
pujian bagi siswa yang telah benar menjawab pertanyaan dari guru. Terakhir guru
bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, pada akhir pelajaran siswa
diberikan tes individu dan PR.
Berdasarkan hasil diskusi
peneliti dan pengamat, pelaksanaan pembelajaran secara umum lebih baik dari
pada pertemuan kedua, pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Aktifitas
siswa dalam pembelajaran sudah cukup baik, hanya ada beberapa siswa yang belum
menguasai pelajaran.
b. Pertemuan Keempat ( Kamis 3 April 2014)
Pertemuan keempat diawali
dengan membahas PR, proses diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran, selanjutnya
mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yang
mendukung materi yang akan dipelajari.
c. Pelaksanaan Ulangan Harian
Pertemuan ini dilakukan
ulangan harian II yang diikuti 25 siswa yang memberikan tes hasil belajar pada
materi proses pembuatan benda, dalam pelaksanaan ulangan harian II semua siswa
bekerja dengan tertib, tidak ada lagi yang berusaha melihat hasil teman dan
membuka buku sains. Untuk menghindari siswa yang melihat kerja teman, maka guru
dalam pengawasan lebih ketat. Lima menit sebelum waktu berakhir, semua lembar
jawaban dikumpulkan kemudian siswa yang nilainya masih dibawah KKM disepakati
untuk diadakan remedial.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat pada siklus 2 pertemuan 3 dan 4 untuk penelitian
aktifitas siswa menunjukkan bahwa siswa yang menunjukkan perhatian dan rasa
ingin tahu berjumlah 23 orang.
Untuk aktivitas guru
berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan 3 dan 4 guru telah mencapai
nilai maksimal ditandai dengan kemampuan guru dalam melaksanakan langkah-langkah
pembelajaran yang sesuai dengan metode eksperimen.
d. Refleksi
Dalam proses pembelajaran
pada siklus kedua pembelajaran berlangsung lebih baik dari siklus pertama,
siswa sudah mengerti dan sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran, sehingga
tidak terlalu banyak kesalahan yang dilakukan. Pada akhir kegiatan guru
memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa dan diberikan tugas rumah untuk
lebih memahami materi yang akan diajarkan agar tidak cepat lupa. Jadi pada
siklus kedua ini pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan sesuai dengan
perencanaan.
Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel frekuensi nilai sains Siklus I
dan Siklus II berikut ini
:
Tabel Frekuensi Daya Serap Siswa Kelas IV SD 001 Kasikan
No
|
Nilai
|
Kategori
|
Data Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1.
|
84 – 100
|
Baik Sekali
|
-(0,0%)
|
-(0,0%)
|
4(16%)
|
2.
|
73 – 83
|
Baik
|
3(12%)
|
4(16%)
|
5(20%)
|
3.
|
62 – 72
|
Cukup
|
3(12%)
|
8(32%)
|
9(36%)
|
4.
|
56 – 61
|
Kurang
|
9(36%)
|
8(32%)
|
6(24%)
|
5.
|
<55
|
Kurang Sekali
|
10(40%
|
5(20%)
|
1(4%)
|
Jumlah Murid
|
25(100%
|
25(100%)
|
25(100%)
|
||
Rata – Rata
Nilai
|
52,28
|
57,88
|
69,12
|
||
Kategori
|
Kurang
|
Kurang
|
Cukup
|
Setelah mengadakan
Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan II maka didapatkan nilai ketuntasan
hasil belajar Sains Siswa kelas IV SD Negeri 001 Kasikan sebagai berikut :
Tabel Nilai
Ketuntasan Sains Siswa Kelas IV SD Negeri 001 Kasikan
No
|
Kategori
|
Data Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1.
|
Tuntas
|
7(24%)
|
12(48%)
|
18(72%)
|
2.
|
Tidak Tuntas
|
18(76%)
|
13(52%)
|
7(28%)
|
Jumlah
|
25(100%)
|
25(100%)
|
25(100%)
|
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajaran
Selama Siklus I
berlangsung bahwa materi yang disajikan guru sudah dapat ditangkap dan dipahami
oleh siswa. Akan tetapi belum sempurna, begitu pula menurut Supervisor II yang
melakukan pengamatan dalam perbaikan pembelajaran yaitu dengan media
pembelajaran sebagai teknik penyajian berdampak pada suasana kelas yang aktif
dimana siswa merasa betah dan senang belajar dan materi yang dipelajari sudah
mulai dikuasainya. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan media
pembelajaran yang diterapkan.
Dari data hasil belajar
siswa ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelumnya (siswa
yang tuntas 0,24%), setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I
menjadi 48%. Maka diambil suatu keputusan oleh peneliti untuk menunjukkan
perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Dengan menggunakan Media
objek langsung dapat meningkatkan daya tarik meteri pelajaran dan perhatian
peserta belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Dari data hasil belajar
ditemukan adanya peningkatan yang diperoleh siswa yang sebelumnya pada siklus I
hanya 12 yang mencapai KKM 62 dari 25 siswa. Sedangkan pada siklus II sudah
mencapai 18 siswa yang mencapai KKM 62 dari 25 siswa.
Berdasarkan hasil belajar
yang dicapai siswa pada Siklus I, sudah menunjukkan adanya peningkatan. Akan
tetapi tujuan perbaikan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, sehingga
perlu ditingkatkan lagi. Untuk itu guru melanjutkan perbaikan pada siklus II
dengan lebih maksimal kegiatan apersepsi dan pemberian motivasi menyajikan
materi melalui media pembelajaran diselingi tanya jawab serta penarikan
kesimpulan bersama siswa dan mengadakan evaluasi.
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik
dari hasil Perbaikan Pembelajaran Sains yaitu :
1)
Ketuntasan belajar siswa secara individu Siklus I (48%) dan pada Siklus II
(72%)
2)
Daya serap siswa dengan menggunakan media pembelajaran Siklus I dengan
nilai rata-rata 57,88 dan pada Siklus II menjadi 69,12
3)
Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IV SD Negeri 001 Kasikan Tahun Pelajaran 2014/2015
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal sebaiknya dilakukan guru
meningkatkan kualitas pembelajaran untuk Sains adalah :
1)
Memberikan latihan secara berulang – ulang
2)
Selalu memaksimalkan pemberian motivasi dan melaksanakan pemberian
apersepsi
3)
Memanfaatkan potensi diri siswa dan memberikan kesempatan bertanya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pendidikan Tinggi. (2006). Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional
Mills, G. E (2000). Action Research.
A Guide For The Teacher Researcher.
Columbus : Merrill, An Imprint
Of Prentice Hall.
MC. Taggart. R. (1991). Action
Research. A Short
Modern
History. Geelong :
Deakin University Press
Schmuck, R.A (1997). Pratical Action Research for change. Arlington Height
: Skylight Propessional
Development
Tim. FKIP - UT. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :
Universitas Terbuka
Wardani, IG.A.K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas
Terbuka
Wardani, IG.A.K. Julaeha, S. & Marsinah, N (2005). Buku Materi
Pokok Pemantapan
Kemampuan Propessional (Panduan). Jakarta : Universitas Terbuka
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment