Karena memang banyak keutamaan hikmah faedah puasa 6 hari di bulan syawal yang bisa kita dapatkan. Puasa 6 hari di bulan syawwal kedudukannya seperti sholat sunnah rawatib yang dilakukan setelah menjalankan sholat fardhu sebagai penyempurna apa-apa yang kurang dalam sholat fadhunya. Dan diantara hikmahnya Allah ta’ala adalah Dia menjadikan adanya amalan-amalan sunnah bagi amalan fardhu sebagai penyempurna dan penambal apa-apa yang kurang padanya.
Islam menganjurkan untuk berpuasa di bulan syawal sebagai penetralisir nafsu yang dimunculkan setelah sebulan lamanya berpuasa. Sebab banyak munculnya penyakit itu sebenarnya akibat dari terlalu berlebihannya manusia karena tergoda oleh nafsu yang menghinggap dan banyak manusia yang belum sadar akan bahaya berlebihan tersebut. Karena tidak dipungkiri bahwasannya pada awal syawal di hari Raya bagi yang mampu, tentu akan banyak makanan dan minuman yang disediakan dan dipersiapkan untuk menyambut hari raya Idul Fitri yang dirayakan oleh seluruh umat islam di dunia ini.
Puasa adalah satu ibadah yang besar keutamaannya. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam bersabda, Allah subhanahu wata’aala berfirman (dalam hadis Qudsi) yang artinya sebagai berikut : "Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." (Rasulullah menjelaskan): "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, nafas orang yang berpuasa adalah lebih harum di sisi Allah berbanding wangian kasturi." (HR. Muslim ).
Maka berkaitan dengan puasa di bulan syawal ini maka kebaikan dan amal pahalanya adalah seperti berpuasa selama 1 tahun penuh. Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh maksudnya adalah karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan yang semisal.
Bulan Ramadhan (berpuasa pada bulan ramadhan) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan. Hitungannya dapat kita jelaskan sebagai berikut : (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan). Jadi kesimpulannya adalah bila seolah-olah seseorang melaksanakan puasa Syawal dan sebelumnya berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, maka dia seperti melaksanakan puasa setahun penuh.
Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu : "Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal][QS. Al An’am ayat 160.].” Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan semisal dan inilah balasan kebaikan yang paling minimal.[ HR. Ibnu Majah ] Inilah nikmat yang luar biasa yang Allah berikan pada umat Islam.
Berikut adalah beberapa keutamaan puasa syawal yaitu :
- Pahala perbuatan baik akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali, karena puasa Ramadhan ditambah puasa enam hari di bulan Syawal menjadi tiga puluh enam hari, pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali menjadi tiga ratus enam puluh hari, yaitu sama dengan satu tahun penuh (hitungan dalam tahun Hijriyah).
- Keutamaan menjalankan puasa di bulan syawal ini ini adalah bagi orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan sebulan penuh dan telah mengqadha/membayar (hutang puasa Ramadhan) jika memamg ada karena sesuatu hal (sakit atau pun bepergian ).
- Melakukan puasa Syawal menunjukkan kecintaan seorang muslim kepada ibadah puasa dan bahwa ibadah ini tidak memberatkan dan membosankan, dan ini merupakan pertanda kesempurnaan imannya.
- Lebih utama jika puasa ini dilakukan segera setelah hari raya Idhul Fithri, karena termasuk bersegera dalam kebaikan, dan hal ini dengan bersegara menunaikan puasa sunnah adalah salah satu hal yang menunjukkan kecintaan kepada ibadah puasa serta tidak bosan mengerjakannya, dan supaya nantinya tidak timbul halangan untuk mengerjakannya jika ditunda.
- Melaksanakan ibadah puasa sunnah di bulan syawal ini menandakan bahwa ibadahnya adalah berkelanjutan dan bukan musiman saja (bukan hanya puasa di bulan Ramadhan saja). Sebagian manusia begitu bergembira dengan berakhirnya bulan Ramadhan karena mereka merasa berat ketika berpuasa dan merasa bosan ketika menjalaninya. Siapa yang memiliki perasaan semacam ini, maka dia terlihat tidak akan bersegera melaksanakan puasa lagi setelah Ramadhan karena kebosanan atau pun hal lainnya yang ia alami. Jadi, apabila seseorang segera melaksanakan puasa setelah hari hari raya idul fitri dengan berpuasa syawal, maka itu adalah merupakan bagian tanda bahwa ia begitu semangat untuk melaksanakan puasa, tidak merasa berat dan tidak ada rasa benci.
- Melaksanakan puasa syawal adalah sebagai bentuk syukur pada Allah. Karena memang begitu banyak Keutamaan Rasa Syukur itu sendiri. Ingatlah bahwa rasa syukur haruslah diwujudkan setiap saat dan bukan hanya sekali saja ketika mendapatkan nikmat. Namun setelah mendapatkan satu nikmat, kita butuh pada bentuk syukur yang selanjutnya. Ada ba’it sya’ir yang cukup bagus: "Jika syukurku pada nikmat Allah adalah suatu nikmat, maka untuk nikmat tersebut diharuskan untuk bersyukur dengan nikmat yang semisalnya".
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment