Hikmah hari raya idul fitri adalah begitu besar bagi kita Umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh. Kegembiraan dan kebahagiaan dalam menyambut kemuliaan keutamaan bulan syawal yang dimulai dengan kedatangan 1 syawal atau kita umumnya mengenal dengan istilah lebaran bagi kita yang berada di Indonesia negara kita yang tercinta ini. Untuk itulah kita akan sedikit membahas mengenai berbagai macam makna hikmah Idul Fitri ini dan semoga bisa memberikan manfat kepada kita semuanya aamiin.
Penetapan idul fitri 1 syawal yang dalam hal ini ada dan merupakan bagian dari otoritas dalam Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Agama juga terkadang berbeda dengan ormas-ormas Islam. Perbedaan dalam menentukan 1 syawal atau pun 1 Ramadhan di Indonesia ini karena memang ada perbedaan dalam cara untuk menentukannya. Akan tetapi semuanya itu juga dikembalikan kepada kita semuanya, asal kita mengetahui dasar hukum yang dipakai dalam penentuan hari raya tersebut.
Kembali dalam pokok pembahasan mengenai Hari raya Idul Fitri ini. Dalam budaya Indonesia, perayaan lebaran 1 syawal ini dijadikan momen yang paling tepat untuk bersilaturahmi dengan keluarga, berkumpul bersama dengan anggota keluarga dan juga terkenal dengan tradisi mudik lebaran yang begitu kental di Indonesia ini. Walaupun sebenarnya makna hikmah dan keutamaan silaturahmi bukan hanya dilakukan ketika hari idul fitri saja, akan tetapi seyogyanya dilakukan sepanjang dalam masa kehidupan kita.
Hari kemenangan juga kerapkali kita jumpai dari arti makna lebaran ini. Maksudnya adalah kemenangan dalam melawan hawa nafsu kita yang buruk selama menjalani ibadah puasa ramadhan yang telah dilaluinya. Walaupun sebenarnya justru momen 1 syawal ini kita manfaatkan untuk meneruskan kebaikan dan amalan-amalan ibadah kita satu bulan di Ramadhan untuk dilanjutkan pada sebelas (11) bulan berikutnya.
Ada beberapa hikmah keutamaan Idul Fitri itu sendiri yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
Hikmah Dalam Bersyukur Kepada Allah.
Dan sudah seharusnya kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah Ta'ala atas segala limpahan nikmat yang telah dikaruniakan-Nya tanpa bisa kita untuk menghitung nikmat-nikmatNya. Bersyukut bahwasannya kita juga telah melaksanakan salah satu kewajiban kita selaku unat Islam untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan juga selalu berdoa dan berharap untuk bertemu kembali pada Ramadhan tahun yang akan datang.
Bersyukur kita masih diberikan kesehatan dan kenikmatan untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat dalam balutan keindahan silaturahmi syawal dan bersyukur telah berpuasa sedangkan masih banyak saudara-saudara muslim kita yang tidak juga berpuasa ramadhan bukan karena ada halangan atau karena sakit, tetapi kurang mengerti dan memahami akan begitu besarnya manfaat dan hikmah yang terdapat dalam syariat Puasa Ramadhan yang telah kita lalui bersama.
Momentum Tepat Bersilaturahmi.
Momentum Idul atau Lebaran ini kita mari jadikan sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka.
Dan kita jadikan pula untuk kembali menjalin dan menyambung silaturahmi yang terputus diantara kira semuanya. Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian. Sehingga orang yang dalam dirinya ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan pemutus kasih sayang (Qathiul Rahim). Silaturahmi di bulan Syawal kita juga mengenalnya dengan istilah halal bi halal pula.
Kembali Pada Kefitrahan.
Iedul fitri berarti kita kaum muslimin kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian. Dan itu benar. Karena jika benar-benar dioptimalkan, maka puasa Ramadhan Dan Manfaatnya dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa dan penghapusan noda yang mengotori hati dan jiwa kita serta membebani diri kita selama ini.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment