Salah satu strategi yang sering saya lakukan untuk "memaksa" atau mem "provokasi "siswa berlatih berfikir dan kreatif dalam menyelesaikan soal-soal matematika adalah dengan melatih mereka merekontruksi rumus yang ada. Kalau di lihat dari arti kata, me "rekontruksi" artinya adalah membentuk kembali sebuah rumus lain dari rumus yang sebelumnya sudah dipahami siswa secara konsep.
Contoh sederhana misalnya :
Contoh sederhana misalnya :
1) Luas persegi panjang = panjang x lebar, maka kita dapat memperoleh rumus mencari lebar dan mencari panjang dengan cara merekontruksi dari L=pxl, maka l = L : p dan p = L : l
2) Luas Segi Tiga = 1/2 alas x tinggi, maka kita dapat memperoleh rumus panjang alas dari L = ½ a x t, a = (2x Luas) : tinggi, atau mencari tinggi segitiga t = 2 L : a
3) Luas Layang- layang = ½ d1 x d2, L = ½ d1 x d2, maka d1 = 2 L : d2 dan d2 = 2L :d1
4) Keliling Persegi Panjang, K= 2( p+l) atau , K = 2p + 2l, maka 2p = K- 2l, jadi
p = ½ K-l dan 2l = K- 2p jadi l = ½ K-p.
Apabila sudah terbiasa dari yang sederhana di kelas 7 dalam standar kompetensi (SK) bidang datar maka diharapkan siswa tidak begitu mengalami kesulitan ketika harus merekontruksi rumus pada SK Bangun Ruang di kelas 8. Seperti contoh berikut :
1) Volume Balok = p x l x t, maka mencari salah satu unsur lain selain volume adalah ,
P = V : (lxt), l = V : (pxt), t = V :( lxt)
2) Luas Permukaan Balok , L= 2 ( pl + pt + lt ), ½ L = (pl + pt +lt ) biasanya jika diketahui luas permukaan balok dan dicari salah satu unsur diantara panjang, lebar dan tinggi balok, diketahui juga perbandingan unsur-unsur tersebut, maka nanti bisa digunakan aljabar.
3) Volume Prisma = Luas alas x tinggi, Luas alas =Volume : tinggi, mencari tinggi,
t = V : Luas alas
4) Volume Limas = 1/3 Luas Alas x tinggi, V = 1/3 La x t, La = 3 V : t, t = 3V : La
Saya percaya dengan salah satu prinsip belajar yang mungkin sudah kuno “ alah bisa karena biasa”, bahwa jika kita biasa menstimulir kemampuan siswa dengan sedikit berfikir keras dalam mengolah rumus maka mereka akan mampu mengolah fikir dan menjadi kreatif berfikir ketika dihadapkan pada problem-problem matematika.
Tantangannya adalah bagaimana kita para guru mengemas proses pembelajaran ini menjadi hal yang menyenangkan bagi para siswa.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment