Penyalahgunaan Teknologi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Bookmark and Share

Hingga sekarang saya masih banyak melihat orang-orang yang menyalahkan teknologi (lebih spesifiknya di artikel ini tentang teknologi digital) ketika terjadi suatu hal negatif yang terkait dengan penggunaan teknologi. Menurut saya kita tidak bisa menyalahkan teknologi, orang yang membuat atau mengimplementasikan teknologi serta para pengguna teknologi lah yang harus bertanggung jawab jika ada penyalahgunaan teknologinya, bukan si teknologinya yang harus bertanggung jawab.
Laju perkembangan teknologi sendiri tidak bisa kita hentikan. Misal, ada seseorang yang berinovasi membuat aplikasi digital yang dapat menggunakan kamera handphone untuk mengambil gambar wajah seseorang lalu kemudian dari gambar tersebut dilacak semua akun sosial media atau aktifitas mereka di Internet. Awalnya mungkin akan terdengar agak mengerikan, namun menurut saya tetap ada beberapa penggunaan positif dari inovasi teknologi semacam itu. Jikalaupun ada yang berhasil melarang implementasi teknologi semacam itu, saya yakin akan ada orang lain yang nantinya akan mengimplementasikan teknologi tersebut.
Penggunaan secara negatif dari suatu teknologi pasti akan tetap ada. Namun begitu pasti bisa untuk ditekan penggunaan negatifnya. Bisa mulai dari edukasi ke para pengguna teknologi tentang cara penggunaan teknologi yang tepat serta apa yang boleh dan tidak boleh, hingga pengimplementasian teknologi dengan memberikan fitur-fitur yang dapat memproteksi dari pengunaan negatif.
Memberikan fitur-fitur yang dapat memproteksi dari penggunaan negatif menurut saya sangat penting dan dapat menekan efek penggunaan negatif dari sebuah teknologi. Mari kita ambil contoh Twitter, banyak yang menggunakan Twitter untuk keperluan yang dapat menggangu orang lain seperti menjelekkan orang lain atau sering mengirim iklan, nah maka dari itu di Twitter ada fitur semacam “Report as spam”, “Block”, atau akun privat untuk mengurangi efek dari penggunaan negatif Twitter. Coba kita pikirkan bila tidak ada fitur-fitur semacam itu, bisa kacau penggunaan Twitter nanti.
Nah… untuk para pengembang produk teknologi wajib untuk meberikan fitur-fitur yang dapat menekan efek penggunaan negatif dari produk tersebut. Dan, tentu juga harus disosialisakan kepada para penggunanya tentang fitur-fitur tersebut. Karena, menurut saya lebih mudah untuk menekan efek penggunaan negatif teknologi dari sisi pengembangnya daripada diserahkan semuanya ke pengguna.
Para pengguna namun begitu juga tetap harus menggunakan teknologi dengan mematuhi peraturan yang ada. Jika ada larangan-larangan yang diberikan dalam sebuah produk teknologi maka patuhilah sebisa mungkin. Seperti contoh kita pasti sering menemukan di boks video game biasanya terdapat batasan umur untuk dapat memainkan video game tersebut, jika melihat hal tersebut sudah pasti video game-nya tidak cocok untuk dimainkan oleh mereka yang di luar batasan umur tersebut.
Kembali ke pertanyaan di judul artikel ini, jawabannya yang jelas sudah pasti bukan dengan menyalahkan teknologi. Kita sebagai manusia yang membuat dan menggunakan teknologi lah yang harus bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.

Penggunaan internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu. namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya. Berikut adalah langkah praktis jika anda ingin anak anda dan anda bebas dari label gaptek namun terhindar dari paparan informasi menyesatkan :


1. Peran orang tua sebagai pendamping sangatlah dibutuhkan. kondisikan bahwa masuk ke situs negatif (konten porno/kekerasan) itu sesuatu yang tabu, sehingga penggunaan komputer harus terbuka dan orang tua harus bisa melihat.
2. Letakkan komputer di ruang keluarga atau ruangan yang sering dilewati umum sehingga dapat terus dipantau kegiatan anak saat mengakses internet (sebaiknya tidak di kamar tidur anak) .
3. Tentukan waktu online bersama. Orang tua dan anak bersama-sama duduk di komputer, berdiskusi tentang berbagai informasi dari internet.
4. Pembatasan waktu browsing. Biasakan anak untuk disiplin mematuhi batasan waktu menggunakan internet. Hindari anak duduk didepan komputer hingga larut malam.
5. Komunikasikan manfaat positif maupun negatif internet kepada anak secara gamblang. Jelaskan, internet adalah media informasi yang paling praktis serta tak terbatas. Namun, ada beberapa pihak yang memanfaatkan internet untuk maksud-maksud yang tidak baik.
6. Berikan tips praktis untuk menghindari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan sepihak dari pengguna internet. Misalnya, dengan tidak memberi data pribadi, tidak memberikan nomor telepon dan alamat serta tidak memberikan foto pada siapapun yang tidak dikenal.
7. Menggunakan internet protection software lokal. Langkah ini merupakan langkah mudah dan efisien untuk menghindarkan anak anda dari pengaruh negatif internet, termasuk dari situs lokal. Penyedia jasa proteksi ini akan memfilter semua jenis informasi maupun gambar dari layar komputer anak anda.
8. Jika anak memperlihatkan tingkah laku tak wajar, segera diskusikan dengan mereka. Cari tahu, apakan internet menjadi penyebabnya.
9. Tekankan pada anak bahwa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tak kalah pentingnya dengan berinternet ria sepanjang hari.
10. Jika anak anda mulai terlihat kecanduan internet atau game, segera diskusikan dengan ahli. Mereka tahu betul bagaimana menjadikan hidup anak anda tak hanya dihabiskan di depan komputer.

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment