TUGAS PKP UNIVERSITAS TERBUKA BIDANG STUDY IPA

Bookmark and Share
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA OBJEK LANGSUNG DIKELAS IV A
SDN 001 KASIKAN KEC. TAPUNG HULU
KAB. KAMPAR

Abstrak

Berdasarkan penelitian pembelajaran IPA kelas IV SDN 001 Kasikan tentang sumber daya alam menunjukkan rendahnya penguasaan materi hanya 8 dari 25 siswa yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 65 dengan persentase 33,3 % sedangkan siswa yang tidak mencapai KKM persentasenya adalah 66,7 % . Dengan menggunakan media objek langsung dapat mningkatkan hasil belajar IPA sehingga siswa terlibat secara fisik, emosional dan intelektual dan dapat dipahami oleh siswa karena media objek langsung memberikan informasi secara tepat dan benar. Ketuntasan belajar siswa ditetapkan 62 siswa dikatakan tuntas jika mengusai 62% dari kompetensi dan daya serap. Ketuntasan siswa pada siklus 1 (48%) dan siklus 2 (72%) sedangkan daya serap siklus 1 57,88% dan siklus 2 menjadi 69,12%. Berdasarkan data diatas penulis menyimpulkan guru sebaiknya meningkatkan kualitas dan selalu memaksimalkan pemberian motivasi pada diri siswa.  

Kata Kunci : Sumber daya alam, Objek Langsung, Hasil belajar









PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Dalam pembangunan Nasional, pendidikan di artikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas-kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur, sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.
            Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan dan kreatifitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan berdampak pada pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
            Berdasarkan penelitian kelas IV SDN 001 kasikan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran Sains adalah sebagai berikut :
a.       Masih kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran
b.      Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
c.       Hasil belajar Sains siswa belum semuanya mencapai ketuntasan
Melihat kondisi diatas perlu adanya pembaharuan serta perbaikan guru sebagai fasilitator dan motivator dapat melakukan perubahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran Sains yaitu dengan menerapkan salah satu strategi pembelajaran yang yang mungkin dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan media objek langsung arena media objek langsung dapat membantu untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar.    


Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian dengan                        Judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sumber Daya Alam dengan menggunakan media objek langsung dikelas IV SDN 001 Kasikan Kec. Tapung Hulu Kab. Kampar Tahun Pelajaran 2014/2015. “
1.1  Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas IV SD Negeri 001 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar dalam Mata Pelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Hanya 8 dari 25 siswa di kelas IV yang mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 65 dengan persentase 33,3 % dan 17 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dengan persentasi 66,6 %
1.2  Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor dan teman sejawat, ternyata dalam mengajar guru cenderung bersifat informatif atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
1.3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
            Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran, penulis, melaksanakan perbaikan pembelajaran malalui PTK (Penelitian Tingkat Kelas). Dengan menggunakan media objek langsung untuk meningkatkan hasil belajar sains sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktifitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional, intelektual yang padanya diharapkan konsep sumber daya alam yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini memiliki judul “ Peningkatan hasil Belajar siswa pada konsep sumber daya alam dengan menggunakan media objek langsung dikelas IV A SDN 001 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar Tahun Pelajaran 2014 / 2015

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan hasil analisis diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ apakah penggunaan media objek langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi Sumber Daya Alam dikelas IV SDN 001 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
            Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam perbaikan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar (IPA) siswa kelas IV A SD Negeri 001 Kasikan pada materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan Media Objek Langsung.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
            Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah
Bagi Guru        :
§  Membantu guru berkembang secara profesional
§  Membantu guru dalam meperbaiki proses pembelajaran
§  Meningkatkan rasa percaya diri
§  Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilam
Bagi Siswa       :
§  Meningkatkan proses hasil belajar siswa
§  Mengubah perilaku siswa ketika menerima pelajaran
§  Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi
Bagi Sekolah    :
§  Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang
§  Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dibidang sains, sehingga dapat meningkatkan kualitas keberhasilan pengajaran disekolah.
Bagi Peneliti     :
§  Menambah wawasan peneliti dalam upaya mengambangkan profesionalnya dan menerapkannya pada proses belajar mengajar dikemudian hari ketika peneliti menjalankan tugas di institusi pendidikan.
     



KAJIAN PUSTAKA

A.        Penegertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh Guru didalam kelas ( Wijaya Kusuma 2009 ). Menurut cohen dan manion sebagai mana dikutip oleh padmono ( 2010 ) menyatakan penelitian tindakan kelas adalah intervensi kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut. Selanjutnya kemmis dan tanggap sebagaimana dikutip oleh padmono (2010) menyatakan penelitian tindakan adalah suatu penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta – pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan pendidikan dan praktek sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktek – praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek – praktek tersebut. Kemis dan taggart memandang, bahwa penelitian ini dilakukan secara kolektif untuk memperbaiki praktek yang mereka dilakukan dimana perbaikan dilakukan berdasar refleksi diri. Dalam bukunya becoming criticial : education, knowledge, an action research pesearch 1986.

Pendidikan sains  disekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dengan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompleksi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membentuk siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar ( Depdiknas, 2003 ).

Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk tindakan yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara professional, menurut Endang Mulyatiningsih (2011, 60 – 63 ) karakteristik penelitian tindakan kelas anatara lain :
1.      Tema penelitian bersifat situasional
2.      Penelitian diambil berdasarkan hasil evaluasi 2 refleksi diri
3.      Penelitian dilakukan untuk memperbaiki kinerja
4.      Dilaksanakan secara kolaboratif atau parisi patorif
5.      Sampel terbatas.

B.    Pengertian Belajar  

Belajar adalah merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen akibat dari upaya – upaya yang dilakukan belajar menurut Skinner (dalam trianto, 2010  ) adalah perilaku pada saat orang belajar menurut pandangan Piaget ( dalam lie, 2004 ) adalah pengetahuan dibentuk oleh individu, sebab individu melakukan dan mengalami perubahan disebut. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka interaksi semangkin berkembang ( Mudjiono, 2002 ) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi lingkungan dalam memahami kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu perubahan yang relative permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan. Belajar adalah proses yang aktif suatu fungsi dari keseluruhan lingkungan disekitarnya belajar adalah perubahan tingkahlaku ( Sudjana, 2001 ).

C.     Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, maksud dari defenisi ini bahwa dikatakan belajar jika mengalami perubahan pada tingkah laku dan dari tidak tahu menjadi tahu dalam menguasai ilmu pengetahuan umumnya hasil belajar dibedakan menjadi :
1.      Hasil belajar tinggi
2.      Hasil belajar sedang
3.      Hasil belajar rendah

Hasil belajar mengajar adalah suatu proses jenjang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusus ( TIK ) nya dapat tercapai. Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar berhasil apabila daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompo prilaku yang digariskan dalam tujuan intruksional khusus (TIK ) telah tercapai oleh siswa. Baik individu maupun kelompok.

            Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap ( Djamarah dan zain, 2002 )

a.  Pembelajaran IPA
IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam ( Nash 1993 ) Darmojo, 1992 : 3 Dalam bukunya The Nature Of sciences. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPAD mengamati dunia ini bersifat analis cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena yang fenomena lain. Sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang yang diamatinya.

Sistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, tidak terdiri sendiri, satu dengan yang lainnya bekaitan, saling menjelaskan sebagian seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memeproleh hasil yang sama atau konsisten. Winaputra ( 1992 : 123 ) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tenatang benda / makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja cara berpikir dan cara memecahkan masalah jadi kesimpulan dari uraian diatas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.

     b.  Media Objek Langsung Sebagai Media Pembelajaran
Media pengajakan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan untuk menyalurkan  pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar – mengajar.
Pengajaran dengan menggunakan media tidak hanya sekedar menggunakan kata – kata ( Simbol verbal ), sehingga dapat kita harapkan diperolehnya hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa peran aktif  dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan operasi yang kreatif yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar Guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memnuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu arah perhatinnya tinggi.

Media objek langsung adalah suatu media yang pada dasarnya memisualkan fakta, gagasan, kejadian dan suatu peristiwa dalam bentuk keadaan yang sebenarnya. Media objek langsung dapat meningkatkan motivasi berlanjut siswa karena media objek langsung dapat memberikan informasi secara tepat dan benar, sehingga memotifasi dapat timbul dan berkembang. Ibrahim dan syaodih ( 2003 ) mengemukakan kebaikan atau keuntungan objek langsung antara lain :
1.      Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas – tugas dan situasi nyata.
2.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri siswa yang sesungguhnya dan melalui keterampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra. 
Kurangnya aktif belajar siswa karena :
1)      Masi kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran.
2)      Ssiwa kurang aktif dalam proses pembelajaran
3)      Hasil belajar sains siswa belum semuanya mencapai ketuntasan.
4)      Pada proses pembelajaran sains siswa asyik sendiri dan tidak konsentrasi dalam belajar.

c. Alternatif Pemecahan Masalah
Agar suatu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa aktif lagi dalam belajar maka guru dalam melakukan pengajaran menggunakan objek langsung dalam pembelajaran sains, khusunya pendidikan sains di SD N 001 Kasikan kelas IV A, menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains di SD juga diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehinga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sains.
Berdasarkan pengalaman Guru dalam mengajar di SD N 001 kasikan kelas IV A dalam menyampaikan materi pelajaran guru lebih banyak mengandalkan pada buku paket, hanya sedikit sekali yang menggunakan media atau alat peraga dalam pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan kurang komunikatif .  Aktivitas siswa kurang karena siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Seringnya guru hanya mengandalkan Guru paket dalam menyampaikan materi pelajaran disebabkan karena keterbatasan kemampuan Guru dalam memanjatkan media pembelajaran yang ada di sekolah atau yang ada dilingkungan sekitar. Nilai rata – rata ulangan siswa dalam memenuhi standar KKM yang ditentukan yaitu 65,00. Sedangkan hasil belajar siswa dalam mencapai ketuntasan secara klasikal dengan nilai 60,00. Memperhatikan kondisi diatas guru berusaha mencari alternative  lain untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif, sehungga dapat merangsang siswa memperoleh hasil belajara yang diharapkan melalui pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung.

d. Tinjauan Pokok Bahasan Sumber Daya Alam
Semua bahan berasal dari alam. manusia dengan akal pikiran dan usaha nya mampu memanfaatkan bahan yamg di sediakan alam. Bahan dari alam yang di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia di sebut sumber daya alam. Sumber daya alam meliputi tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak hidup. Berbagai benda di buat dari bahan yang di sediakan alam. Oleh Karena itu, alam harus kita lestarikan, kerusakan alam mengakibatkan bencana bagi kita.
1.      Benda yang berasal dari tumbuhan
Seluruh bagian tumbuhan dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Akar, batang, bunga, dan buah dan biji memberi banyak kegunaan, contoh :
Bahan pangan, bahan sandang, peralatan rumah tangga produk kesehatan dan perawatan tubuh.
2.      Benda yang berasal dari hewan.
Hampir semua bagian tubuh hewan dapat di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Daging, susu, telur, kulit, tulang, dan rambut(bulu hewan). Memberi banyak kegunaan. Setelah, mengalami pengolahan, bagian tubuh hewan itu dapat di buat menjadi berbagai macam benda.
Contoh : bahan pangan, bahan sandang, produk kesehatan.
3.      Benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
Bahan alam tidak hidup yang bermanfaat bagi manusia antara lain tanah, batuan, dan bahan tambang.
Contoh : bahan pangan, peralatan rumah tangga.
a.       Dampak pengambilan bahan alam Tanpa pelestarian.
Apabila pengambilan bahan alam secara liar maka akan menjadi rusak maka harus di ikuti dengan tindakan pelestarian. Misal, tanah yang di gali harus di benahi. Sedapat mungkin mengurangi kemiringan tanah, untuk mengembalikan kesuburan tanah. Tanah, perlu di pupuk  lalu di Tanami dengan tanaman yang sesuai.
b.      Menghemat energi dan mengurangi pencemaran.
Bahan yang di ambil dari alam dan langsung di gunakan tidak akan mengotori lingkungan. Akan tetapi benda – benda yang di buat manusia sebagian besar akan mengotori lingkungan. Semua makhluk hidup akan di uraikan oleh makhluk hidup pengurai.
            Untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan sampah kita dapat memulainya dengan melakukan hal – hal sederhana seperti berikut ini :
-                 Kurangilah penggunaan kantong plastik baru.
-                 Lakukan pemisahan antara bahan yang terurai dan tidak terurai saat membuang sampah.
-                 Manfaatkan benda semaksimal mungkin sehingga mengurangi sampah.
-                 Olah sampah basah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.  





PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, pihak yang membantu
            Penelitian Perbaikan Pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 001 Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kab. Kampar Riau pada kelas IV A mata pelajaran Sains dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No
Hari/Tanggal
Jam
Fokus Perbaikan
Siklus
1.
Kamis, 12 Maret 2014
3 dan 4
Pemahaman siswa tentang SDA dengan penerapan konsep dan metode eksperimen
Pra Siklus
2.
Selasa, 18 Maret 2014
5 dan 6
Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan teknologi
Siklus I
3.
Kamis, 20 Maret 2014
3 dan 4
Hasi pembelajaran setelah dilakukan perbaikan
Siklus I UH
4.
Selasa 31 Maret 2014
5 dan 6
Kreatifitas kerj sama dan tanggung jawab setiap siswa
Siklus II
5.
Kamis, 3 April 2014
3 dan 4
Hasil pembelajaran setelah dilakukan perbaikan
Siklus II UH

B. Design Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Siklus I
a. Perencanaan Kegiatan
            Pada Siklus I pada pertemuan I pada tanggal 18 Maret 2014 dan pertemuan ke 2 tanggal 20 Maret 2014 dengan materi ajarnya Sumber Daya Alam. Pelaksanaan Ulangan harian (UH) pada tanggal 03 April 2014, UH dilaksanakan untuk pengumpulan Data kuantitatif. Tindakan perbaikan yang dilaksanakan berupa penggunaan media langsung. Penggunaan media ini dirasa tepat karena pada materi Sains siswa dapat memahami tentang alam dengan cara melihat alam sekitar dengan cara langsung.
            Media objek langsung diharapkan mempermudah guru dalam pemahaman konsep dan membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
            Persiapan dari penggunaan media objek langsung adalah pemahaman guru terhadap materi dan kaitannya dengan alam sekitar berupa silabus. RPP, lembar kegiatan (LKS), dan sumber evaluasi. Pengumpulan data berupa observasi siswa dan guru diamati oleh observer
b. Pelaksanaan Siklus I
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan media objek langsung harus dilakukan dengan baik, tepat agar kaitannya dengan materi ajar bisa terlihat. Selama pengamatan guru perlu melakukan sesuatu terhadap penelitian / pengamatan dengan cara menunjuk contoh sumber yang berhubungan dengan alam yang berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan contoh benda dari alam tidak hidup dan guru menjelaskan apa kegunaan hasil dari alam tersebut dengan materi yang sedang disampaikan. Hal ini membuat pelaksanaan perbaikan pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak monoton sehingga siswa dapat menyenangai dan fokus terhadap materi yang disampaikan.
            Semua proses ini diamati oleh seorang observer dalam hal ini adalah Syamsinar, S.Pd yang juga sebagai Supervisor 2. Observer bertugas mengamati perilaku guru dan siswa selama proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran berlangsung. Semua data hasil pengamatan ini nantinya diolah oleh guru dan dijadikan sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan perbaikan pada tahap selanjutnya.
            Langkah-langkah pelakasanaan perbaikan pembelajaran terbagi 3 tahap yaitu Kegiatan Awal, Kegiatan Inti dan kegiatan Penutup. Untuk lebih rincinya dapat dilihat sebagai berikut :

1.      Kegiatan Awal ( ± 10 menit )
Apersepsi, motivasi dan penyampaian tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti (45 menit)
Presentasi / penyampaian materi dengan menggunakan media objek langsung, memberi latihan terbimbing, mengecek pemahaman siswa dan pemantapan konsep.

3.      Kegiatan Penutup (15 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran, memberikan post test / evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan Rumah (PR) atau tugas lain untuk memperdalam materi bagi siswa di rumah.
c. Pengamatan / Teknik Pengumpulan Data  
            Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan oleh seorang observer. Data kuantitatif berupa nilai untuk mengukur kemampuan siswa diambil dari nilai ulangan harian yang dilaksanakan pada akhir Siklus I.
d. Refleksi    
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung memberikan dampak yang positif yaitu adanya peningkatan nilai rata-rata siswa dibanding dengan sebelumnya, hal ini disebabkan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran masih terdapat kendala seperti :
§  Adanya siswa yang lambat menerima pelajaran
§  Masih terdapat siswa yang malu – malu memberikan tanggapan
§  Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru belum membangkitkan semangat belajar siswa
Semua kendala ini akan diperbaiki agar pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II menjadi lebih baik.

2. Siklus II
a. Perencanaan Kegiatan
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II yaitu pertemuan pertama selasa 31 Maret 2014. Rencana pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Kelemahan – kelemahan guru berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran haruslah diatasi. Semua ini agar pelaksanaan siklus II lebih baik dan hasilnya sesuai dengan harapan.
            Dengan media objek langsung dalam proses pembelajaran, siswa lebih memahami materi pembelajaran Sains karena siswa akan melihat dengan aslinya benda sesuai dengan materi yang diajarkan. Media objek langsung pada dasarnya memvisualkan fakta, gagasan, kejadian dan suatu peristiwa dalam bentuk keadaan yang sebenarnya. Media objek langsung dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena media objek langsung dapat memberikan informasi secara tepat dan benar, sehingga motivasi dapat timbul dan berkembang pada diri siswa.
            Setelah merencanakan perbaikan pembelajaran secara matang dan menggunakan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS dan media gambar) yang tepat diharapkan pada pelaksanaan siklus II lebih baik dari pada siklus I dan meningkatkan hasil belajar lebih maksimal. Data diambil menggunakan lembar UH, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru.
b. Pelaksanaan Siklus II
            Pelaksanaan yang baik dari penggunaan media objek langsung memerlukan tindakan – tindakan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan. Semua hal ini tidak lepas dari arahan dan petunjuk dari observer yang tetap mendampingi penulis pada siklus II ini. Langkah – langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran tetap sama yaitu terbagi 3 tahap kegitan Awal, kegiatan Inti dan kegiatan Penutup.
Pada perbaikan pembelajaran Siklus II ditambahkan yaitu :
1.      Kegiatan Awal (± 10 menit)
Apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan Inti ( 45 menit )
Presentasi pengetahuan dan konsep menggunakan media objek langsung sesuai materi, memberi latihan terbimbing mencek pemahaman siswa dan pemantapan konsep
3.      Kegiatan Penutup (15 menit)
Membimbing siswa dalam pembuatan kesimpulan pelajaran, memberikan evaluasi, melaksanakan tindak lanjut berupa pemberian Pekerjaan Rumah (PR).
c. Pengamatan
            Pengamatan data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada siklus II diambil dari nilai UH siswa yang diadakan pada pertemuan akhir siklus II. Pengamatan selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran tetap selalu diamati dan dicatat oleh observer kedalam lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Masing – masing hasil observasi ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
            Instrumen dan format yang digunakan tetap sama dengan siklus I, untuk mengamati guru adalah observasi guru sedangkan untuk mengamati siswa adalah lembar observasi siswa.
d. Refleksi
            Pelaksanaan perbaikan pembelajaran lebih baik dari pada Siklus I. Semua kendala pada siklus I bisa diatasi. Siswa tidak lambat lagi menerima materi, dan siswa tidak malu-malu lagi memberikan tanggapan. Dengan menggunakan media objek langsung dapat meningkatkan minat siswa dalam memperhatikan pelajaran dan fokus pada materi.  
C. Teknis Analisis Data
1. Hasil Belajar
            Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang daya serap dan ketuntasan belajar siswa.
a. Daya Serap
            Daya Serap
            Daya serap siswa dianalisis menggunakan kriteria berikut :
Tabel 2 : Pengelompokkan Daya Serap
% Interval
Kategori
82 – 100
Amat baik
72 – 81
Baik
62 – 71
Cukup
52 – 61
Kurang
< 51
Kurang Sekali

b. Ketuntasan Individu
            Dalam Penelitian ini ketuntasan belajar siswa ditetapkan 62 yaitu penyesuaian siswa dikatakan tuntas jika telah menguasai 62% dari suatu kompetensi dasar dihitung dengan rumus :
Ketuntasan
2. Aktifitas Siswa
            Data Aktifitas siswa diperoleh, diolah dan dianalisis menggunakan rumus :
            Aktifitas Siswa 
Aktifitas siswa menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3 : Interval Kategori Aktifitas Siswa
% Interval
Kategori
82 – 100
Amat baik
72 – 81
Baik
62 – 71
Cukup
52 – 61
Kurang
< 51
Kurang Sekali

3. Aktifitas Guru
Data aktifitas guru diperoleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus :
Aktifitas guru
Aktifitas guru menggunakan kriteria sebagai berikut :
% Interval
Kategori
82 – 100
Amat baik
72 – 81
Baik
62 – 71
Cukup
52 – 61
Kurang
< 51
Kurang Sekali








HASIL DAN PEMBAHASAN 

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
            Deskripsi persiklus hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini disajikan dalam bentuk deskripsi persiklus. Penulis menyajikan data tentang rencana perbaikan pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan pengamatan. Adapun data-data tentang rencana pelaksanaan dan pengamatan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
     Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran meliputi :
a.       Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan perbaikan pembelajaran  
b.      Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-          Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya alam, tentang kelompok benda berdasarkan asalnya, proses pembuatan benda, dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian dan menghemat energi dan mengurangi pencemaran
-          Metode yang diterapkan dalam perbaikan adalah metode eksperimen
-          Media yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah media objek langsung
-  Sumber belajar terdiri dari KTSP kelas IV SD, buku pelajaran IPA Kelas IV, Belajar Sains Kelas IV, Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas IV dan penunjang lain yang sesuai.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan Pertama ( Selasa 18 Maret 2014 )
            Pada pertemuan pertama ini kegiatan pembelajaran membahas tentang memahami hubungan antara Sumber Daya Alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. Diawali dengan mengatur tempat duduk siswa, berdoa, salam dan menanyakan keadaan siswa. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan apakah pengertian tentang sumber daya alam ? selanjutnya guru memotivasi siswa dengan cara menyampaikan materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah pembelajaran, guru menerangkan kepada peserta didik dengan mengajak siswa untuk mengamati gambar pada buku pelajaran Sains IV SD.
            Selanjutnya guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran, selanjutnya siswa mempelajari tentang alam dengan mempelajari buku Sains kelas IV SD.
            Hampir setiap siswa mengalami kesulitan dalam memahami tentang alam dan sumbernya, maka guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan cara mengajak siswa secara langsung melihat benda yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Melalui pengamatan langsung siswa pun mencermatinya dan memberi tanggapan. Guru memandu jalannya pemahaman siswa untuk menanggapi siswa dan memberikan informasi tentang sumber daya alam dan asalnya. Sebahagian siswa dapat memahami dan siswa yang berkemampuan masih malu-malu bertanya pada temannya, pada akhir pelajaran guru memberikan pekerjaan rumah.
b. Pertemuan Kedua ( Kamis 20 Maret 2014 )
            Pada pertemuan kedua ini kegiatan pembelajaran adalah membahas tentang sumber daya alam dan kelompok benda berdasarkan asalnya yang berpedoman pada rencana palaksanaan pembelajaran (RPP) – 2. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru dan siswa membahas secara bersama-sama untu tugas soal rumah yang dianggap sulit. Kemudian mengingatkan siswa kembali tentang teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran kemudian guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari dalam eksperimen. Kemudian guru meminta siswa untuk berdiri dan mengajak siswa untuk keluar dari kelas guna mengamati lingkungan alam sekitar agar siswa memahami apa itu alam, dari mana asalnya tumbuhan, hewan dan apa kegunaannya guru membimbing siswa yang masih kesulitan memahami alam.
            Kemudian guru menyuruh siswa untuk mencatat atau menguraikan benda yang berasal dari tumbuhan dan benda yang berasal dari hewan. Guru memandu jalannya presentasi dengan mengarahkan siswa untuk merumuskan jawaban yang benar dan memberikan pujian pada siswa yang sudah mempersentasikan hasilnya.
            Setelah selesai pengamatan guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada akhir pelajaran guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah ( PR)
            Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan pengamat pada pertemuan ke 2 aktivitas siswa dan guru sudah ada peningkatan. Pada proses pengamatan tentang alam melalui objek langsung, sudah mulai ada kerjasama antara siswa. Walaupun masih ada dijumpai beberapa siswa yang kurang memahami sumber daya alam dikarenakan siswa dalam proses pengamatan asik sendiri dan tidak aktif dalam pembelajaran.
c. Pelaksanaan Ulangan Harian
            Pada pertemuan ke tiga kamis 20 maret 2014 pada ulangan harian I dengan materi pokok memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat dilakukan 50 menit dengan soal sebanyak 10 soal. Didalam pelaksanaan ulangan harian I ada siswa yang berusaha melihat hasil temannya, dan ada siswa yang berani membuka buku. Untuk mencegah hal ini guru memberikan tindakan dengan cara memindahkan tempat duduk siswa tersebut ke depan, 5 menit sebelum waktu berakhir semua lembar jawaban dikumpulkan.
d. Pengamatan
            Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I pertemuan I  untuk penilaian aktifitas siswa menunjukkan bahwa siswa yang menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu berjumlah 18 orang dan pada pertemuan kedua siswa yang menunjukkan rasa ingin tahu meningkat menjadi 23 orang.
            Untuk aktifitas guru berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan I guru telah melaksanakan kegiatan pendahuluan dengan baik, namun pada saat melakukan motivasi siswa belum terlaksana dengan maksimal. Pada kegiatan inti guru belum melakukan bimbingan yang merata terhadap siswa, pada pertemuan kedua terjadi peningkatan terhadap aktifitas guru karena guru telah menguasai metode eksperimen dengan baik.
4. Refleksi
            Setelah pembelajaran dilakukan guru melakukan renungan hasil pembelajaran, apabila pembelajaran belum mencapai 75% keberhasilan maka harus dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 2. Akan tetapi apabila telah mencapai 75% maka pembelajaran hanya dilakukan  1 Siklus. Guru merenungkan faktor keberhasilan dan kelemahan pembelajaran, apakah penyebab pembelajaran ini tidak berhasil, apakah dari sikap dan penampilan guru kurang luwes, metode pembelajaran yang kurang variatif, media yang kurang memadai, materi yang tidak sistermatik, interaksi antara guru dan siswa yang kurang optimal.
Siklus 2
a. Perencanaan
            Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran, meliputi :
a.       Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan perbaikan pembelajaran
b.      Menetapkan pengorganisasian materi, metode, media dan sumber belajar
-          Materi pelajaran dalam rencana perbaikan pembelajaran sumber daya alam
-          Media yang diterapkan dalam perbaikan pembelajaran adalah media objek langsung
-          Metode yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran adalah metode eksperimen
-          Sumber belajar terdiri dari KTSP kelas IV SD, buku pelajaran IPA kelas IV, belajar Sains kelas IV Ilmu Pengetahuian Alam SD / MI kelas IV dan penunjang lain yang sesuai
b. Pelaksanaan
a. Pertemuan ketiga selasa 31 Maret 2014.
            Pada pertemuan ketiga dimulai dengan membahas PR. Kegiatan pembalajaran untuk membahas materi contoh kelompok benda berdasarkan asalnya yang berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – 3. Proses pembelajaran dimulai dengan menyamakan tujuan pembelajaran dan guru memotivasi siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
            Gur menyajikan materi pelajaran tentang kelompok benda berdasarkan asalnya dan guru menyiapkan bahan dan contoh – contoh benda berdasarkan asalnya dan guru menerangkannya didepan kelas dan para siswa mendengarkannya. Siswa berpartisipasi aktif dan memahami apa yang guru terangkan didepan kelas tentang benda-benda yang berdasarkan asalnya, akan tetapi saat guru menerangkan didepan kelas. Akan tetapi saat guru menerangkan didepan kelas masih ada beberapa siswa yang ribut berjalan-jalan sendiri, kemudian guru memberi motivasi kepada siswa supaya mau mendengarkan dan memahami dan duduk dengan baik agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
            Dengan diwakili oleh seorang siswa yang ditunjuk oleh guru mempresentasikan pengertian benda berdasarkan asalnya, guru memandu jalannya persentasi dengan mengarahkan siswa untuk merumuskan jawaban yang benar. Kemudian memberikan penghargaan berupa pujian bagi siswa yang telah benar menjawab pertanyaan dari guru. Terakhir guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran, pada akhir pelajaran siswa diberikan tes individu dan PR.
            Berdasarkan hasil diskusi peneliti dan pengamat, pelaksanaan pembelajaran secara umum lebih baik dari pada pertemuan kedua, pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Aktifitas siswa dalam pembelajaran sudah cukup baik, hanya ada beberapa siswa yang belum menguasai pelajaran.
b. Pertemuan Keempat ( Kamis 3 April 2014)
            Pertemuan keempat diawali dengan membahas PR, proses diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan materi pembelajaran, selanjutnya mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yang mendukung materi yang akan dipelajari.
c. Pelaksanaan Ulangan Harian
            Pertemuan ini dilakukan ulangan harian II yang diikuti 25 siswa yang memberikan tes hasil belajar pada materi proses pembuatan benda, dalam pelaksanaan ulangan harian II semua siswa bekerja dengan tertib, tidak ada lagi yang berusaha melihat hasil teman dan membuka buku sains. Untuk menghindari siswa yang melihat kerja teman, maka guru dalam pengawasan lebih ketat. Lima menit sebelum waktu berakhir, semua lembar jawaban dikumpulkan kemudian siswa yang nilainya masih dibawah KKM disepakati untuk diadakan remedial.
c. Pengamatan
            Hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat pada siklus 2 pertemuan 3 dan 4 untuk penelitian aktifitas siswa menunjukkan bahwa siswa yang menunjukkan perhatian dan rasa ingin tahu berjumlah 23 orang.
            Untuk aktivitas guru berdasarkan hasil pengamatan yaitu pada pertemuan 3 dan 4 guru telah mencapai nilai maksimal ditandai dengan kemampuan guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan metode eksperimen.
d. Refleksi
            Dalam proses pembelajaran pada siklus kedua pembelajaran berlangsung lebih baik dari siklus pertama, siswa sudah mengerti dan sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran, sehingga tidak terlalu banyak kesalahan yang dilakukan. Pada akhir kegiatan guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa dan diberikan tugas rumah untuk lebih memahami materi yang akan diajarkan agar tidak cepat lupa. Jadi pada siklus kedua ini pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan sesuai dengan perencanaan.
Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel frekuensi nilai sains Siklus I dan Siklus II                berikut ini :  
Tabel Frekuensi Daya Serap Siswa Kelas IV SD 001 Kasikan
No
Nilai
Kategori
Data Awal
Siklus I
Siklus II
1.
84 – 100
Baik Sekali
-(0,0%)
-(0,0%)
4(16%)
2.
73 – 83
Baik
3(12%)
4(16%)
5(20%)
3.
62 – 72
Cukup
3(12%)
8(32%)
9(36%)
4.
56 – 61
Kurang
9(36%)
8(32%)
6(24%)
5.
<55
Kurang Sekali
10(40%
5(20%)
1(4%)
Jumlah Murid
25(100%
25(100%)
25(100%)
Rata – Rata Nilai
52,28
57,88
69,12
Kategori
Kurang
Kurang
Cukup

            Setelah mengadakan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan II maka didapatkan nilai ketuntasan hasil belajar Sains Siswa kelas IV SD Negeri 001 Kasikan sebagai           berikut :




Tabel Nilai Ketuntasan Sains Siswa Kelas IV SD Negeri 001 Kasikan
No
Kategori
Data Awal
Siklus I
Siklus II
1.
Tuntas
7(24%)
12(48%)
18(72%)
2.
Tidak Tuntas
18(76%)
13(52%)
7(28%)

Jumlah
25(100%)
25(100%)
25(100%)

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
            Selama Siklus I berlangsung bahwa materi yang disajikan guru sudah dapat ditangkap dan dipahami oleh siswa. Akan tetapi belum sempurna, begitu pula menurut Supervisor II yang melakukan pengamatan dalam perbaikan pembelajaran yaitu dengan media pembelajaran sebagai teknik penyajian berdampak pada suasana kelas yang aktif dimana siswa merasa betah dan senang belajar dan materi yang dipelajari sudah mulai dikuasainya. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dengan media pembelajaran yang diterapkan.
            Dari data hasil belajar siswa ditemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelumnya (siswa yang tuntas 0,24%), setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 48%. Maka diambil suatu keputusan oleh peneliti untuk menunjukkan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
            Dengan menggunakan Media objek langsung dapat meningkatkan daya tarik meteri pelajaran dan perhatian peserta belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Siklus II
            Dari data hasil belajar ditemukan adanya peningkatan yang diperoleh siswa yang sebelumnya pada siklus I hanya 12 yang mencapai KKM 62 dari 25 siswa. Sedangkan pada siklus II sudah mencapai 18 siswa yang mencapai KKM 62 dari 25 siswa.
            Berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada Siklus I, sudah menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi tujuan perbaikan pembelajaran belum tercapai secara maksimal, sehingga perlu ditingkatkan lagi. Untuk itu guru melanjutkan perbaikan pada siklus II dengan lebih maksimal kegiatan apersepsi dan pemberian motivasi menyajikan materi melalui media pembelajaran diselingi tanya jawab serta penarikan kesimpulan bersama siswa dan mengadakan evaluasi.
KESIMPULAN 

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil Perbaikan Pembelajaran Sains yaitu :
1)      Ketuntasan belajar siswa secara individu Siklus I (48%) dan pada Siklus II (72%)
2)      Daya serap siswa dengan menggunakan media pembelajaran Siklus I dengan nilai rata-rata 57,88 dan pada Siklus II menjadi 69,12
3)      Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 001 Kasikan Tahun Pelajaran 2014/2015
B.  SARAN
            Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal sebaiknya dilakukan guru meningkatkan kualitas pembelajaran untuk Sains adalah :
1)      Memberikan latihan secara berulang – ulang
2)      Selalu memaksimalkan pemberian motivasi dan melaksanakan pemberian apersepsi
3)      Memanfaatkan potensi diri siswa dan memberikan kesempatan bertanya.















DAFTAR PUSTAKA

Direktorat  Pendidikan  Tinggi.  (2006).  Jakarta.  Departemen   Pendidikan  Nasional
Mills, G. E (2000).  Action    Research.   A    Guide   For   The   Teacher   Researcher.
Columbus : Merrill,  An  Imprint  Of  Prentice  Hall.
MC. Taggart.  R. (1991).   Action   Research.  A   Short   Modern   History.  Geelong :
            Deakin University Press
Schmuck, R.A (1997). Pratical Action Research for change. Arlington Height : Skylight            Propessional Development
Tim.  FKIP - UT.  (2007).   Pemantapan    Kemampuan   Profesional.  Jakarta :
            Universitas Terbuka
Wardani, IG.A.K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka
Wardani, IG.A.K. Julaeha, S. & Marsinah, N (2005).  Buku  Materi  Pokok   Pemantapan Kemampuan Propessional (Panduan). Jakarta : Universitas Terbuka











{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment