Salah satu komoditi peternakan yang memberikan konstribusi yang cukup besar terhadap gizi masyarakat adalah ternak kambing. Ternak kambing merupakan ternak yang termasuk ke dalam ternak kecil yang memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Selain itu, ternak kambing juga merupakan ternak penghasil kulit, susu dan feses.
Dari aspek produksi daging, permintaan daging kambing di Indonesia maupun di dunia juga mengalami peningkatan pesat selama 10 tahun terakhir ini. Indonesiamengkonsumsi kambing sebagai salah satu sumber protein hewani yang utama setelah sapi dan ayam. Pasokan daging kambing relatif terbatas karena usaha peternakan kambing di Indonesia di dominasi oleh usaha rumah tangga dengan skala pemilikian 4 – 10 ekor (Sarwono, 2007).
Daging kambing merupakan sumber protein hewan berkualitas tinggi dengan risiko absorbi kolesterol yang rendah. daging kambingmemiliki kandungan lemak jenuhyang lumayan tinggi. Namun kandungan lemak tak jenuhnya tidak lebih tinggi dibanding daging bewarna merah lain seperti daging sapi atau daging babi.
Sudah menjadi rahasia umum dan merupakan salah satu kata kunci dalam pemasaran, bahwa harga murah merupakan daya tarik terbesar atas terserapnya suatu produk. Untuk itu, peranan harga jual dalam mendapatkan pasar memiliki pengaruh yang cukup besar. Selanjutnya, bijaklah dalam menentukan harga dari suatu komoditas. Jangan sampai harga tersebut melampaui harga eceran tertinggi (HET) di suatu daerah. Hal tersebut dapat mengakibatkan produk sulit terjual dan usaha tidak mudah untuk memperoleh pelanggan. Akibat lain yang dapat ditimbulkan adalah dapat berurusan dengan pihak yang berwajib, disebabkan penentuan harga yang lakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Firdaus, 2008).
Adapun besarnya populasi Kambingsetiap kecamatan yang ada di Kota Makassar, dapat di lihat pada tabel 1.
Tabel 1. Populasi Ternak Kambing Per Kecamatan di Kota Makassar Tahun 2010
NO | Kecamatan | Tahun 2010 |
1. | Mariso | 315 |
2. | Mamajang | 159 |
3. | Tamalate | 1,231 |
4. | Rappocini | 199 |
5. | Makassar | 432 |
6. | Ujung Pandang | - |
7. | Wajo | - |
8. | Bontoala | 370 |
9. | Ujung Tanah | 399 |
10. | Tallo | 733 |
11. | Panakkukang | 415 |
12. | Manggala | 1,211 |
13. | Biringkanaya | 883 |
14. | Tamalanrea | 827 |
Sumber : Data BPS Kota Makassar, 2010
Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa populasi Kambingdisetiap kecamatan yang ada di Kota Makassar pada tahun 2010. Kecamatan yang paling terbanyak populasi kambing adalah Kecamatan Tamalate, sedangkan populasi yang paling kecil berada pada Kecamatan Rappocini.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan (Kotler, 2004). Harga jual ternak biasanya ditentukan berdasarkan penampilan luar dari ternak tersebut atau dikenal dengan istilah “Performance Eksterior”. Performance eksterior yang dinilai sebagai penentu harga jual ternak adalah dilihat dari panjang tanduk, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi pundak ternak kambing tersebut, dimana pedagang pengecer hanya menggunakan ilmu penaksiran dalam penjualan ternak kambing di lapangan karena pedagang pengecer tidak menggunakan alat timbang untuk mengukur ternak kambing yang akan di jualnya.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh performance eksterior sebagai penentu harga jual ternak kambing pada pedagang pengecer, di Makassar”.
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment