Analisis Keuntungan Pedagang Kerbau Antar Daerah Di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara (PT-8)

Bookmark and Share
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang memiliki corak kebudayaan yang berbeda-beda.  Kebudayaan tersebut merupakan keunikan adat-istiadat yang dijunjung tinggi oleh masing-masing daerah dan sekaligus menjadi identitas dan kebanggaan tersendiri. Hal ini dapat dilihat pada adat budaya masyarakat Tana Toraja yang menggunakan simbol kerbau dalam upacara kematian (Rambu Solo’).  
Upacara kematian (Rambu Solo’) di Tana Toraja sangat berbeda dengan upacara kematian di daerah lain.  Pada upacara kematian (rambu solo’) di Tana Toraja diadakan dengan sangat meriah, mewah dan dilakukan pemotongan kerbau secara besar-besaran.  Pemotongan kerbau secara besar-besaran ini mereka meyakini bahwa kerbau inilah yang membawa roh si mati menuju nirwana alam baka.     
 Patty (2006) bahwa keseharian masyarakat Tana Toraja tidak bisa dipisahkan dari kerbau ini berlangsung hingga sekarang bahkan sebelum ada uang dijadikan sebagai alat transaksi modern hewan bertanduk ini bisa ditukar dengan benda yang lain.  Selain memiliki nilai ekonomi yang  tinggi juga melambangkan kesejahteraan sekaligus menandakan tingkat kekayaan dan status sosial pemiliknya di mata masyarakat.  Dan juga kerbau dianggap suci sebagai hewan kurban dalam upacara kematian.  

Dengan mengingat bahwa upacara kematian di Tana Toraja tidak bisa dipisahkan dari kerbau yang dijadikan sebagai hewan kurban, bahkan dilakukan pemotongan kerbau secara besar-besaran. Kerbau-kerbau yang dikurbankan dalam upacara tersebut Tana Toraja  tidak mampu mensuplai.  Oleh karena itu kerbau lebih banyak di datangkan dari daerah lain. 
Adapun daerah-daerah yang mensuplai kebutuhan kerbau di Tana Toraja yaitu Wajo, Takalar, Jeneponto, Bone, dan Palopo. Dengan mendatangkan kerbau dari daerah tersebut menjadi salah satu usaha dagang yang cukup baik  bagi penjual (pedagang).  Dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa kebutuhan kerbau di Tana Toraja lebih banyak disuplai oleh daerah lain.
Untuk  melihat jumlah kerbau yang berasal dari daerah tersebut yang di Pasarkan di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa daerah yang datang memasarkan kerbau paling banyak adalah daerah Jeneponto.  Dari  tabel tersebut dapat dikatakan bahwa kebutuhan kerbau di Tana Toraja lebih banyak disuplai oleh daerah lain.
Keuntungan merupakan salah satu indikator dalam usaha berdagang.  Dengan melihat banyaknya orang yang datang berdagang kerbau dari luar Tana Toraja di Pasar Hewan Bolu, maka dilakukanlah penelitian mengenai “Analisis Keuntungan Pedagang Kerbau Antar Daerah di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara (Study Kasus)” untuk dapat mengetahui deskripsi keuntungan masing-masing pedagang kerbau antar daerah.

Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment