ZONA DOWNLOAD FREE™ - Poin seolah tak terlalu penting, tapi meraih kemenangan dengan segala cara menjadi tuntutan yang harus dipenuhi. Semua demi gengsi masa kini atau masa lalu. Menjadi tugas berat bagi Imam, dkk, untuk mengamputasi kutukan sulit menang atas lawan-lawannya di lapangan hijau. Laga di Stadion Umairi, SMANEL, Selasa (18/06), tak menjadikan hal itu mudah bagi para pemain XENON ini.
"Saya tahu laga melawan X.C ini sangat menegangkan dan akan berlangsung dalam tensi tinggi. Saya minta semua pemain untuk tampil disiplin dan tidak terlalu percaya diri. Kesabaran menjadi kunci untuk meredam X.C" ujar Imam sebelum pertandingan dimulai.
Sebagai rujukan strategi, pelatih asal Benteng, Rowi Alfata telah menganalisis kekuatan lawan dari semua sisi, mulai dari cara berjalan, makanan kesukaan, maupun jadwal ke wc. "X.C merupakan tim yang tangguh dan didukung materi pemain yang bagus. Kelebihan lainnya, mereka selalu konsisten pada pengaturan posisi yang baik" ujar Rowi. Sialnya, Rowi kehilangan seorang pemain terbaik XENON, Imam Fahrurrozi, yang saat itu tidak bisa mengikuti laga karena laptopnya yang sedang mengalami cedera ringan. Kurniawan Adi Sanjaya kemudian ditunjuk sebagai penggantinya. Kapten XENON, Ewha, pun tak sabar menunggu duel yang dianggapnya bergengsi ini. "Pertandingan ini lebih dari sekadar pertandingan, tapi sudah menyangkut gengsi XENON dan X.C, ini demi harga diri, ibarat adek dan kakak yang sedang memperebutkan celana dalam bekas ayahnya. Tak ada istilah kalah atau seri, pokoknya kami harus menang atas X.C" kata Ewha.
Semangat yang membara tak hanya dimiliki oleh pemain, tetapi juga para supporter. Sejak subuh, Stadion Umairi sudah dipadati para XENONIUST. Dengan perlengkapan berupa botol bekas yang didapat dari bak sampah depan kelas, mereka tak ada hentinya meneriakkan dukungan terhadap kelas kebanggaan mereka.
Tepat pukul 09.00, peluit tanda mulainya pertandingan ditiup oleh wasit asal aikmel.
Sepuluh menit pertama, pertandingan berjalan begitu alot. Serangan dari masing-masing tim silih berganti. Kesempatan emas untuk XENON FC datang bekali-kali, namun ternyata kipper X.C terlalu tangguh untuk ditembus. Semua serangan pemain depan XENON FC mampu digagalkan. Salah satu serangan paling heboh datang dari sang kapten, ewha, yang mencoba untuk memasukkan bola ke gawang lawan, tapi malang, sebelum ia melakukan tendangan, seorang center-back x.c mencoba untuk menghalau, alhasil sang kapten terbang setinggi 10 cm dan sukses mendarat dengan bokong yang menembus tanah, dan diapun merengek kesakitan selama beberapa saat. Tetapi, walaupun gagal, teriakan semangat dari para XENONIUST tetap menggelora.
Menjelang akhir babak pertama, para pemain XENON FC sepertinya sudah kehilangan kesabaran, taktik bertahan yang semula dimainkan tidak lagi terlihat. Konsentrasi dari para pemain sudah mulai terkoyak. Ini terlihat dari permainan yang tidak lagi teratur, ditambah tindakan beberapa pemain yang saling menyalahkan. Hilangnya konsentrasi permainan inipun berhasil dimanfaatkan oleh pemain X.C, alhasil dua gol mampu mereka sarangkan di gawang XENON FC yang dijaga oleh istiqlal farozi.
Memasuki babak kedua, tensi permainan semakin tinggi. Perjuangan untuk mengejar ketertinggalan masih berlanjut. Percobaan mencetak golpun sudah dilancarkan beberapa kali oleh stricker asal rorong ranteq, Budiman Asy’ári, tapi tetap menemui kebuntuan. Kelas X.C semakin menunjukkan keganasannya ditengah lapangan, tiga gol secara beruntun mampu dicetak dalam waktu 10 menit. Kedudukan berubah menjadi 5-0. Tampaknya para pemain X.C belum cukup puas dengan hasil ini, intensitas serangan yang tinggi masih digencarkan, dan akhirnya, sampai peluit panjang dibunyikan, skor 6-0 mampu mereka catatkan. Ternyata Dewi Fortuna sedang tidak mood untuk memenangkan tim XENON, diduga kuat penyebabnya adalah karena Dewi Fortuna cemburu terhadap Dewi Yuliana Rizqi yang saat itu dikabarkan sedang menjalin hubungan dengan someone dari sekolah sebelah.
Menanggapi kegagalan timnya, Rowi Alfata meminta maaf kepada seluruh rakyat XENON.
“Saya dan tentunya semua pemain meminta maaf, inilah perjuangan yang bisa kami berikan, tidak ada yang salah, semua pemain sudah berusaha maksimal.” Ungkapnya kepada wartawan saat konfrensi pers setelah pertandingan usai.
Walaupun XENON sudah dicukur habis oleh adiknya, tapi semangat dan kecintaan mereka pada kelas tidak pernah berkurang. Bahkan mereka meyakini, ini bukan kekalahan yang sebenarnya melainkan kekalahan yang dibuat-buat demi menghibur yang sang adik.
“ini merupakan hal yang luar biasa, saya salut kepada para pemain yang rela mengalah demi adiknya. Sekali lagi, saya bangga. Dua jempol untuk XENON.” Ujar seorang supporter.
Penulis : Muhammad Rowi Alfata (Juara II Olimpiade Fisika Daerah Lombok Timur| Peringkat II di Kelas XI IPA 1 [XENON] )
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment