Soal :
Benarkah mambaca surat Al Waqi’ah dapat melapangkan rizki? Ini banyak diyakini manusia…
Jawab :
Keutamaan surat al waqi’ah memang disebutkan di dalam banyak hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Berikut ini di antara contoh hadits tersebut…
” Barangsiapa membaca surat al waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya…”
Hadits di atas dikeluarkan oleh al Harits bin Abu Usamah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dikeluarkan pula oleh Ibnu lal dalam Hadits-nya, I/116, dikeluarkan pula oleh Ibnu Bisyron dalam Al ‘Amali, I/38/20, dikeluarkan juga oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan selainnya. Semuanya berasal dari jalan Abu Syuja’ dari Abu Thoyyibah dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu’anhu…
Keterangan
Hadits ini DHA'IF/lemah karena dalam silsilah perowinya ada seorang yang lemah.
Al Imam adz Dzahabiy rahimahullah berkata,” Abu Syuja’ adalah seorang yang tidak jelas, tidak dikenal. Demikian juga ia meriwayatkan dari Abu Thayyibah, siapa Abu Thayyibah itu?” (maksudnya dia adalah perowi yang tidak dikenal juga)
Al Munawi rahimahullah dalam Fathul Qadir berkata,” Imam Az Zaila’I engatakan bahwa ada perowi yang riwayatnya banyak cacat dari berbagai sisi. Pertama riwayatnya terputus sebagaimana dijelaskan oleh Imam ad Daruquthni dan lainnya. Kedua isi haditsnya munkar sebagaimana dijelaskan Imam Ahmad. Ketiga para adalah orang – orang yang lemah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu jazari. Keempat sungguh hadits ini berguncang dan telah sepakat atas kelemahan hadits ini di antaranya adalah Imam Ahmad, Imam Abu Hatim ar Razi’, putranya, Imam ad Daruquthni, Al Baihaqi dan selainnya…”
(diringkas dari buku Silsilah Adh Dha’ifah no. 289)
Benarkah mambaca surat Al Waqi’ah dapat melapangkan rizki? Ini banyak diyakini manusia…
Jawab :
Keutamaan surat al waqi’ah memang disebutkan di dalam banyak hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Berikut ini di antara contoh hadits tersebut…
” Barangsiapa membaca surat al waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya…”
Hadits di atas dikeluarkan oleh al Harits bin Abu Usamah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dikeluarkan pula oleh Ibnu lal dalam Hadits-nya, I/116, dikeluarkan pula oleh Ibnu Bisyron dalam Al ‘Amali, I/38/20, dikeluarkan juga oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan selainnya. Semuanya berasal dari jalan Abu Syuja’ dari Abu Thoyyibah dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu’anhu…
Keterangan
Hadits ini DHA'IF/lemah karena dalam silsilah perowinya ada seorang yang lemah.
Al Imam adz Dzahabiy rahimahullah berkata,” Abu Syuja’ adalah seorang yang tidak jelas, tidak dikenal. Demikian juga ia meriwayatkan dari Abu Thayyibah, siapa Abu Thayyibah itu?” (maksudnya dia adalah perowi yang tidak dikenal juga)
Al Munawi rahimahullah dalam Fathul Qadir berkata,” Imam Az Zaila’I engatakan bahwa ada perowi yang riwayatnya banyak cacat dari berbagai sisi. Pertama riwayatnya terputus sebagaimana dijelaskan oleh Imam ad Daruquthni dan lainnya. Kedua isi haditsnya munkar sebagaimana dijelaskan Imam Ahmad. Ketiga para adalah orang – orang yang lemah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu jazari. Keempat sungguh hadits ini berguncang dan telah sepakat atas kelemahan hadits ini di antaranya adalah Imam Ahmad, Imam Abu Hatim ar Razi’, putranya, Imam ad Daruquthni, Al Baihaqi dan selainnya…”
(diringkas dari buku Silsilah Adh Dha’ifah no. 289)
Kemudian hadits lainnya adalah…
”Barangsiapa yang membaca surat al waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya., dan barangsiapa setiap malam membaca Surat al Qiyamah maka dia akan berjumpa dengan Allah di hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di malam purnama.”
Keterangan
Hadits di atas adalah PALSU / MAUDHU’ yang dikeluarkan oleh Ad Dailami dari jalan Ahmad bin Umar al Yamami dengan sanadnya sampai Ibnu ‘Abbas radliyallahu’anhuma dan disebutkan oleh Al Imam As Suyuthi dalam Dzailul Ahadits al Maudhu’ah no. 177. Imam Ahmad berkata,” Ahmad al Yamami adalah rowi yang kadzdzab (yang suka berdusta).” [lihat Silsilah Adh Dha’ifah no. 290]
[Disalin dari majalah AL FURQON edisi 07 th ke-8 1430H / 2009M hal. 04]
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment