Cerita ini menceritakan
seorang preman pasar yang jatuh cinta
pada seorang wanita yang mana wanita itu adalah putri seorang Kiyai pimpinan
salah satu pondok pesantren, betapa pemberaninya dan bringasnya seorang
preman pasar tetapi saat berhadapan dengan seorang wanita membuat hatinya terpana dia langsung lemah
seperti tiada berdaya dan mulutnya seolah – olah terkunci tanpa bisa
mengeluarkan sepatah kata apapun, demi memperjuangkan cintanya seorang preman
pasar memberanikan diri untuk menjadi sorang santri pada pondok pesantren
tersebut yang mana pondok pesantren tersebut di pimpin oleh ayah dari wanita
yang ia cintai tersebut, tetapi betapa kaget dan shoknya preman pasar terbut
sewaktu pujaan hatinya mengenalkan tunangannya yang baru saja pulang dari Arab
Saudi , yang mana tunangan pujaan hatinya itu adalah mantan santri pada pondok
pesantren tersebut yang lima tahun ini menetap di Arab Saudi sebab dia sedang
melanjutkan sekolahnya, ia adalah seorang santri yang cerdas, ia bisa kulih di
Arab Saudi karena pada saat itu ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan
sekolahnya ke Mesir ( Arab Saudi ),
bagaimanakah kelanjutan cerita ini namun sebelumnya terlebih dahulu kita akan
mengenalkan tokoh – tokoh yang ada pada cerita ini :
Adapun nama – nama tokoh yang ada pada
cerita ini adalah antara lain :
Aisyah : Putri pak Kiyai
Bayu :
Preman pasar
Ahmad :
Tunangan Aisyah
Muslimah : Sahabat Aisyah
Ramlan : Sahabat Bayu
Burhan : Pak Kiyai ( Buya )
Dini :
Istri pak Kiyai ( Umi )
Dadang : Anggota Bayu
Andi :
Anggota Bayu
Di suatu sore di pinggiran
pasar Bangkinang tepatnya disalah satu terminal :
Bayu :
Ramlan ……Ramlan …., Kemana pula anak nih…..?
Sementara itu ramlan sibuk
dengan aktifitasnya, biasa Setiap sere Ramlan mempunyai rutinitas yakni mengumpulkan
hasil kerja para anggotanya, yang mana kerja mereka tiada lain adalah mempalak para pedagang pasar, dan
orang orang yang berkeliaran di pasar bangkinag yang mereka anggap sasaran empuk.
Ramlan : Hei ………..! sini ….sini kumpul semuanya sini ….!
Dadang : yok kumpul sana
di panggil bos Ramlan tu …..!
Ramlan : Cepat sini ……..lamban kali pun kalian …
Dadang : Sabar bos,
kata orang, orang sabar itu di sayang tuhan… ?
Ramlan : Ahhhhhh Sok tau kau… ! Mana setoran kalian …..?
Dadang : ini bos ……?
Ramlan : ini bagian mu ………!
Dadang : Tambah la bos …!
Ramlan : Uda la itu, uda pendapatan sedikit
mau minta tambah upah pula
kau ….
Dadang : Terima kasih bos …..
Ramlan : Ahh Kau mana setoran mu
( sambil menoleh ke Andi )
Andi adalah teman Dadang
dia bertugas untuk memalak para pedagang pasar sedangkan Dadang bertugas untuk memalak para pendatang – pendatang baru
di kota
bangkinang
Andi
: ini bos …..
Ramlan
: ahh kok cuma segini setoran
mu……..udah pandai korupsi kau
Andi
: hari ini sasib saya apes
bos …..
Ramlan
: kenapa pula kau preman kok
adapula hari apesnya
Andi
: tadi sewaktu aku
menjalankan aktivitas kita, aku dihalangi oleh
seorang
perempuan bos…..
Ramlan
: Kau kan seorang preman , masak takut sama
perempuan….bagaimananya
kau ini ….
Andi
: ini perempuannya berbeda
dengan perempuan yang lainnya bos.
Ramlan : ahhhhhhhhhh….. banyak cerita kau sudah jelas semua
perempuan
itu sama, mana ada beda ………!
Andi :
betul aku serius …. Yang ini beda …
Ramlan : ahhhhhhhh alasan kau saja itu kalau kau malas kerja bilang
saja
Diwaktu mereka asik bercerita Bayu
datang ….
Bayu :
Ramlan ….
Ramlan : ya bang
Bayu :
Kemana aja kau, saya cari dari tadi ……..
Ramlan : biasa bang ini saya mengambil setoran dari anak – anak
Bayu :
mana setorannya
Ramlan : ini bang
Bayu :
ahhhhhhh Cuma segini …… kalian kemanain uangnya
Ramlan : ini bang andi katanya sewaktu dia mengambil setoran dari
pada
pedagang
dia dihalangi oleh seorang perempuan………
Bayu :
benar itu Andi
Andi :
Ia bang ……..
Ramlan : masa sama perempuan aja dia tak berani bang ……
Bayu :
ia bagaimana kau ini preman kok takut sama perempuan …..
Andi :
tapi perempuan yang satu ini beda bang
Bayu :
beda apanya ? banyak kali alasan mu
Ramlan : kalau ngak gini aja bang ….besok Dadang aja yang
mengutip
setoran
para pedagang dan Andi kita suruh saja menggantikan
posisi
Dadang… bagaimana bang ..
Bayu :
ya uda kau atur aja la itu……
Sementara itu, Aisyah
bersama muslimah yang mereka anggap
telah menghalangi pekerjaan mereka, sedang dalam perjalana dari pasar menuju
rumah mereka, rumah Aisyah tidak terlalu
jau dari pasar Bangkinag jadi Asyah dan Muslimah biasa berjalan kaki saja
apabila ia berbelanja ke pasar ….
Aisyah : mereka itu tadi siapa mah….
Muslimah : biasa mbak mereka itu adalah sampah masyarakat, pereman –
pereman
pasar yang menyebalkan …!
Aisyah : tak baik mengatakan orang seperti itu, … trus
mereka kok
meminta
uang para pedagang…..?
Muslimah : maka dari itu saya bilang meraka itu sampah masyarakat,
bisanya
Cuma
mengganggu masyarakat,….. aktifitas mereka ya seperti
tadi
itu mbak ….
Aisyah : Trus para pedagang itu kok mau ya memberi uang kepada
mereka
Muslimah : yam au bagaimana lagi mbak , kalau mereka ngak ngasih bisa – bisa
dagangan mereka di obrak abrik sama preman tu ….
Aisyah : Kasihan juga para pedagang tu ya …..
Dan akhirnya Aisyah dan Muslimah tiba dirumah yang mana rumah
mereka adalah Pondok pesantren Darul Ulum yang terletak di pinggiran Kota
Bangkinang,
Aisyah adalah putri Kiyai
pemilik pesantren sedangkan Muslimah adalah salah seorang Santri Putri yang
saat ini sudah berada di tingkat tujuh dan sebentarlagi akan menyelesaikan
studinya …
Sesampainya mereka dirumah …..
Aisyah dan Muslimah : Assalamualaikum ……
Dan dari dalam rumah
muncullah sesosok wanita tengah baya, yang mana perempuan itu adalah ibunya
Aisyah …
Umi
: Walaikummusalam
….. masa belanja segini aja kalian lama sekali
Aisyah : Iya Umi tadi tu sewaktu kami di pasar kami tu jumpa
dengan para
preman
– preman pasar …..
Muslimah : iya Umi
Umi :
Trus kalian di ganggu oleh preman itu
Aisyah : Nggak Umi, tadi tu kami menghalangi mereka sewaktu
mereka
memungut
uang dari para pedagang pasar …. Kan
kasihan
Umi…. Para
pedagang itu yang capek – capek ehhh preman itu
enak
aja tinggal minta uang kepada pedagang itu …
Umi :
( Dengan nada lembut ) Ia sayang…… tapi itu berbahaya nak ….
Muslimah : Ia mbak itu berbahaya …kalau preman itu nekat bagaimana…
Aisyah : berbahaya bagaiman Umi …?
Umi :
mereka itu preman ….. kalau kalian nanti di apa – apain sama
mereka
bagaimana …?
Aisyah : Umi tenang aja mereka nggak akan berani macam – macam
sama
kita kok..!
Umi :
ya uda ….! lain kali kalian harus hati – hati !… ayo Bantu Umi di
dapur
biar ntar kalian bisa masak seperti Umi …
Mereka bertiga langsung bergegas
ke arah dapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam mareka nantinya ….
Keesokan harinya,
Dengan lagaknya yang
sombong Dadang melangkah dengan percaya diri, hari ini dia ditugaskan Ramlan
untuk menggantikan tugas Andi yakni memungut retribusi pada para pedagang pasar
…….
Dadang : Hai jangan bengong lagi …..mana setorannya …!
Pedagang : ini bang …….!
Dadang : Kok Cuma segini …… ! mau aku obrak – abrik kios kalian ini
ha ..!
Pedagang : Jangan bang…. Hari
ini para pembeli kurang bang jadi
pendapatan
kami Cuma sedikit ………..
Dadang : Alasan aja kalian ini ……. Cepat sini ….jangan tunggu aku
marah
Pedagang : Betul bang sudah tidak ada uang lagi ….
Kebetulan Aisyah dan Muslimah sedang
berbelanja dipasar tersebut dan berada tagak jauh dari mereka
Aisyah : Siapa …….dia Muslimah
Muslimah : Dia itu Dadang Mbak ….
Aisyah : Dadang Siapa ……….?
Muslimah : Itu tu teman orang yang semalam kita cegah sewaktu
memalak
para
pedagang pasar… komplotan bang Bayu ….!
Aisyah : Bayu tu siapa ….?
Muslimah : Bang Bayu itu adalah Bos para preman – preman pasar ini mbak
Aisyah : Ohhhh gitu ….ya … ayo kita kesana ….”
Muslimah : Jangan mbak ntar kita diapa apain lagi oleh mereka
Aisyah : Uda kamu tenang aja selagi niat kita baik Allah
pasti akan
melindungi
hambanya yang berada di jalan yang benar… !
Muslimah : Iya sih mbak
Aisyah : ya uda ayo kita kesana……
Aisyah dan Muslimah yang
melihat kejadian itu dari kejahuan mencoba mendekati mereka dan sesampainya ke
tempat pedagang dan preman tersebut
Aisyah : Assalamualaikum …
Pedagang : Waalakummusalam ehhh Aisyah sedang apa disinni …?
Aisyah : Saya sedang berbelanja tetapi secara tidak sengaja saja
melihat disini
ada semacam keributan kecil makanaya saya mampir kesini
Pedagang : tidak ada apa – apa …
Dadang : ( dengan agak sedikit gemetar ) bebebebetul ngak ada apa –
apa
kok
…
Aisyah : trus dia siapa pak.?
Pedagang : Dia Dadang ….”
Aisyah : tadi saya melihat bapak memberikan uang kepadanya …
untuk
apa
….?
Dadang
: ( didalam hati ) aduh gawat
jangan jangan ini perempaun yang
dibilang
Andi kemarin matilah aku, … ;lalu ia berkata..
ngak
uang apa – apa kok saya tu tadi cuma mau bantuin hitung
uang
bapak ini … ni saya kembalikan lagi ( sambil
mengembalikan
uang yang tadinta dia ambil dari pedagang )
Aisyah
: ( dengan nada lembut )
Bang Dadang bukannya
saya mau mengajari abang, tapi karena
kita
sesama muslim berkewajiban untuk saling mengingatkan…
Allah berfirman dalam Alquran “ Dan
janganlah kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan
yang
batil dan
janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, supaya
kamu dapat memakan sebagian daripada benda
orang lain itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu
mengetahui “ ( Al Baqarah [ 2 ] : 188 )
Dadang yang mendengar perkataan
perempuan itu hanya tertuntuk dan dengan nada yang merendah ….
Dadang
: tapi saya hanya menjalankan
perintah bos saya mbak, kalau ngak
saya
jalankan saya bisa mati ntar di buatnya ….!
Aisyah
: bang …. Hidup dan mati itu
urusan Allah, abang takut kepada
atasan
abang yang hanya manusia biasa tetapi abang tidak takut
kepada
Allah, tuahan semesta alam yang telah
menciptakan kita,
alam
semesta dan segala isinya ..
Dadang
: iya mbak terimah kasih atas
nasehatnya …. ( lalu Dadang berkata dalam
hati ) aduh mimpi apa saya tadi malam kok bisa ketemu
dengan
perempauan ni ngak salah lagi pasti perempuan ini juga
yang
uda bertemu dengan Andi pastas aja dia kewalahan sedangkan
saya saja yang uda senior dalam urusan palak – memalak
tak sanggup menghadapinya )
Aisyah
: ya uda lain kali jangan
meminta uang para pedagang lagi ya …
Dadang
: Tapi kalau saya ngak minta uang
dari pedagang saya mau makan
apa
mbak
Aisyah
: Nabi pernah berkata : “Seseorang
sama sekali tidak memakan yang
lebih baik daripada memakan hasil dari pekerjaannya sendiri…
Dadang
: Iya dhe mbak ….. ya udah saya
permisi dulu …..Assalamualaikum
Aisyah
: Waalaikummusalam
Pedagang
: Makasih y anak …. Anak uda menolong
bapak
Aisyah
: sama – sama pak … ya uda pak
kami permisi dulu
Assalamualaikum
……’
Pedagang
: Waalaikum salam …
Kemuadia Aisyah dan muslimah
melanjutkan perkalannya untuk berbelanja
dan setelah mendapatkan apa apa yang mereka cari lalu mereka bergegas pulang
dan didalam perjalanan
Muslimah
: mbak hebat ya……..! aku salut ama
mbak
Aisyah
: hebat apanya biasa aja lagi
…. ( sambil menebarkan senyuman
yang
sangat mempesona yang apabila ada seorang laki – kaki
melihanya
sedang tersenyum maka laki – laki itu
akan
langsung
terpana karena keindahan senyuman yang ditebarkan Aisyah
dari mulutnya yang mungil )
Muslimah
:
iya dong mbak bisa melemahkan mental seorang preman pasar
Aisyah
: kalau kita punya niat yang
baik Allah pasti akan membantu kita
Dan
tak lama kemudian mereka pun sampai kerumah
Aisyah
: Assalamualaikum
Kiyai
Burhan dan Umi Dini yang sedang berada di ruang tamu menjawab salam mereka yang kebetulan pada saat itu ia sedang duduk
di ruang tamu rumah ..
Kiyai
dan Umi : Waalaikumusalam
Umi
: Aisyah, Muslimah kalian
ke pasarnya kok lam sekali …?
Muslimah
: Ia Umi tadi tu mbak Aisyah …. !
Umi
: emang kenapa dengan
Aisyah …. ?
Muslimah
: mbak Aisyah tadi jumpa ama preman
lagi
Pak
Kiyai : Preman …! Preman apa Aisyah
…..?
Aisyah
: Preman pasar Buya…. mereka tu
selalu aja mengganggu dan meresakan
para pedagang pasar … Aisyah hanya mencoba tuk
menasehati
mereka kok…mudah – mudahan mereka bertaubat
Buya
adalah panggilan Aisyah kepada ayahnya …
Pak
Kiyai : mereka bisanya hanya
meresakan masyarakat
Aisyah
: Ya uda Buya, Umi kami kau
kebelakang dulu, ayo muslimah
Muslimah
: Ayo mbak …
Aisyah
dan Muslimah pun bergegas kebelakang,
Sore itu sepeti biasanya
setiap sere hari Bayu dab Ramlan mendatangi anggotanya Dadang dan Andi untuk
mengambil uang setoran yang mana tempat pertemuan mereka tak lain dan tak bukan
adalah sebuah kedai yang sudah tidak dihuni lagi karena sudah tidak tahan karena tiap hari harus menyetor uang kepada preman pasar
sedangkan penghasilan mereka sudah tak sesuai lagi dengan jumlah yang harus
mereka setor kepada para preman itu.
Sementara itu andi dan
dadang sedang berbincang – cincang di markas mereka mereka sudah duluan sampai
ke markas karena hari itu mereka Cuma kerja sebentar karena bertemu dengan
Asyah dan setelah bertemu dengan Aisyah mereka kembali ke markas
Dadang : Ndi …..! hari ni aku apes banget
Andi :
Emang kenapa lu ….. ?
Dadang
: Tadi sewaktu aku mengumpulkan
setoran dari para pedagang aku
jumpa
dengan seorang perempuan …
Andi
: Asyik dong jumpa
perempuan! Trus kamu jatuh cinta ceritanya ni..
Dadang
:
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment